Jumat, 26 April 24

EIFAF 2017 di Kukar, Jendela Dunia Mengenal Indonesia

Tenggarong, Obsessionnews.com – Erau merupakan upacara adat di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar) Ing Martadipura. “Erau” berasal dari kata “Eroh”, yang berarti ramai, riuh, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan. Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara.

Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai upacara penobatan Raja, juga untuk pemberian gelar dari Raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap Kerajaan. Pelaksanaan upacara Erau dilakukan oleh kerabat Keraton/Istana dengan mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan dengan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan, dan juga para seniman. Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya.

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara pada Tahun 1960, wilayahnya menjadi daerah otonomi yakni Kabupaten Kutai. Sempat vakum dalam perhelatannya, Tradisi Erau kembali dihidupkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai  dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong, pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara sejak tahun 1782.

Pelaksanaan Erau yang terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tahun 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat. Sedangkan Erau sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemkab. Kutai, baru diadakan pada tahun 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Drs.H. Achmad Dahlan. Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kota Tenggarong yang berdiri sejak tanggal 28 September 1782. Atas petunjuk Sultan Kutai Kartanegara yang terakhir, Sultan A.M. Parikesit, maka Erau dapat dilaksanakan Pemkab. Kutai Kartanegara dengan kewajiban untuk mengerjakan beberapa upacara adat tertentu, tidak boleh mengerjakan upacara Tijak Kepala dan Pemberian Gelar, dan beberapa kegiatan yang diperbolehkan seperti upacara adat lain dari suku Dayak, kesenian dan olahraga/ketangkasan.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menjadikan Erau sebagai pesta budaya yakni dengan menetapkan waktu pelaksanaan Erau secara tetap pada bulan Juli berkaitan dengan waktu libur sebagaimana disarankan oleh Kementerian Pariwisata. Erau Kutai Kartanegara yang merupakan Festival Budaya Terpopuler Anugerah Pesona Indonesia 2016 telah masuk dalam Kalender Event Pariwisata Nasional. Selain mengetengahkan tradisi upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, ragam seni budaya dihadirkan di luar Keraton, mulai dari kesenian dan budaya daerah, kesenian nusantara dan bahkan mancanegara.

Erau Adat Kutai dan 5th International Folk Arts Festival (EIFAF)

Sebagai upaya melestarikan Tradisi Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang menjadi salah satu ikon kegiatan budaya di tanah air tersebut dan guna mengangkat Festival Budaya Daerah ke kancah internasional, sejak Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bekerjasama dengan CIOFF Indonesia, menyandingkan pelaksanaan  Upacara Adat Erau  dengan International Folk Arts Festival dengan nama event “Erau Adat Kutai dan International Folk Arts Festival” (EIFAF) yang melibatkan grup – grup kesenian rakyat mancanegara. Delegasi Kesenian Rakyat Mancanegara tersebut akan tampil satu panggung bersama kelompok – kelompok Kesenian Daerah Kutai Kartanegara dan daerah lainnya di tanah air. Upacara Adat Erau Kutai Kartanegara dengan ragam seni budaya yang memeriahkannya, telah mendapatkan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2016 dalam Kategori Festival Budaya Terpopuler di Tanah Air.

Adapun EIFAF pada Tahun 2017 ini dilaksanakan pada tanggal 22 – 30 Juli dimana Upacara Erau Adat Kutai sendiri dilaksanakan selama satu minggu penuh di Keraton dengan rangkaian sebagai berikut:

  • Mendirikan Ayu –    Ngulur Naga
  • Beluluh –    Beumban
  • Bepelas –    Begorok
  • Menyisik Lembuswana –    Rangga Titi
  • Dewa Belian Menjala –    Belimbur
  • Dewa Menjuluk Buah Kamal –    Bergelar
  • Seluang Mudik –    Merebahkan Ayu
  • Ngalak Air Tuli

Sedangkan Upacara Erau Adat Kutai yang dilaksanakan lebih awal sebelum Erau dimulakan yakni:

  • Beluluh Sultan
  • Menjamu Benua
  • Merangin
  • Ngatur Dahar

Selama upacara Erau Adat Kutai berlangsung di dalam Keraton, seluruh kerabat Kesultanan, Pejabat Pemerintahan, para tokoh masyarakat dan pemimpin paguyuban serta tamu-tamu lainnya bersama-sama hadir di Istana secara bergantian guna mengikuti rangkaian kegiatan upacara Erau Adat Kutai.

Guna memeriahkan Upacara Erau  Adat Kutai yang berlangsung di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, maka di luar keraton, berlangsung pesta rakyat yang tersebar di berbagai ruang publik dalam bentuk:

  • Kirab Budaya Internasional;
  • Pembukaan dan Penutupan Festival Kesenian Rakyat Internasional dalam rangka Erau Adat Kutai;
  • Festival Kesenian Rakyat Internasional (Panggung Seni dan Street Performance);
  • Festival Kesenian Daerah Kutai (Festival jepen, Tingkilan, Tarsul, Besyair dan Ngapeh);
  • Lomba Permainan (Belogo, Begasing, Bakiak, Engrang, Dagongan, Asen Naga, Behempas Bantal, Behempas Rotan, dan Menyumpit) dan Olah Raga Tradisional (Gubang Lunas dan Perahu Naga) ;
  • Erau Expo dan Bazar Rakyat;
  • Festival Kuliner;
  • Beseprah (tradisi makan bersama duduk bersila yang dilaksanakan di jalan utama sepanjang 1 km bersama masyarakat);
  • Green Tenggarong;
  • Pemilihan Teruna Dara Cilik;
  • Fashion Adat Kanak Kutai;
  • Lomba Video Pariwisata Kukar; dan
  • Lomba Foto Eksotika

 

Adapun delegasi kesnian rakyat mancanegara yang berpartisipasi pada EIFAF 2017 ini berasal dari Bulgaria, Slovakia, Polandia, Cina Taipei, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan India, serta delegasi kesenian Negara-negara Afrika yang tergabung dalam Uni Afrika yang kehadirannya berkat kerjasama dengan Duta Besar Republik Seychelles untuk ASEAN. Sedangkan untuk grup kesenian nusantara yang akan berpatisipasi adalah Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Sijunjung serta sekitar 93 grup kesenian daerah dan paguyuban Kutai Kartanegara. Kesenian rakyat mancanegara dan nusantara tersebut disamping mewujudkan program pertukaran dan apresiasi budaya antar bangsa dan daerah, juga menjadi momentum yang baik untuk mengenal Indonesia dan Kutai Kartanegara melalui perhelatan Upacara Adat  Erau Kutai di Tenggarong, Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur.

 

Adapun data jumlah tim kesenian rakyat mancanegara yang telah berpatisipasi dalam perhelatan EIFAF sejak tahun 2013 s/d 2017 sebagai berikut:

 

No.

 

Tahun

 

Benua Jumlah Delegasi
Asia Eropa Amerika Afrika
1. 2013 4 grup 4 grup 1 grup   9 grup, 172 orang
2. 2014 3 grup 6 grup 1 grup 1 grup 11 grup, 233 orang
3. 2015 2 grup 9 grup 1 grup 1 grup 13 grup,  257 orang
4. 2016 2 grup 6 grup 2 grup 10 grup,  218 orang
  5. 2017 5 grup 3 grup 1 grup   9 grup,  200 orang

 

Aktivitas yang akan dilakukan partisipan EIFAF 2017 dari mancanegara sebagai berikut:

 

No. Kegiatan Lokasi Keterangan
1. Kirab Budaya Internasional Depan Gerbang Raja – Kedaton Kutai (2 km) Panggung kehormatan di Teras Kedaton
2. Parade Acara Pembukaan Festival Stadion Rondong Demang Tenggarong Atraksi di depan tribun kehormatan selama 3 menit
3. Pentas Seni Budaya Internasional Panggung Seni Pinggir Sungai Mahakam

Panggung Seni Erau Expo

 

Setiap grup tampil di semua panggung seni bersama sanggar seni daerah dan nusantara dari daerah lain
4. Pertunjukkan di Jalan (Street Performance) Plaza Utama Pulau Kumala Setiap grup tampil bergantian
5. Menyaksikan Upacara Bepelas Keraton Kestultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Setiap grup dijadwalkan hadir secara bergantian
6. Beseprah Jl. Mulawarman – Jembatan Besi Diikuti perwakilan peserta EIFAF, makan bersama duduk bersila di jalan raya bersama masyarakat
7. Resepsi dengan Sultan Kutai Kedaton Diikuti seluruh peserta EIFAF
8. Resepsi dengan Bupati Kutai Kartanegara Pendopo Odah Etam Diikuti seluruh peserta
9. Resepsi dengan Presiden CIOFF Indonesia & Festival Director Aula Gedung B Lantai III Diikuti oleh perwakilan peserta

 

10. Green Tenggarong Pulau Kumala Diikuti seluruh peserta
11. Cultural Visit Dayak Experience Center – Pulau Kumala Diikuti seluruh peserta, dilanjutkan dengan kompetisi permainan tradisional Kutai
12. Permainan tradisional Lamin Pertunjukan Pulau Kumala Diikuti seluruh peserta
13. Menyaksikan Upacara Mengulur Naga Teras Keraton Diikuti seluruh peserta
14. Closing Ceremony Gedung PKM Diikuti seluruh peserta, atraksi 3 menit didepan undangan

 

Sedangkan partisipasi kesenian rakyat daerah Kutai Kartanegara dalam perhelatan EIFAF 2017 meliputi:

 

No. Jenis Kesenian Rakyat Jumlah Keterangan
1. Tarian Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura 1 grup Opening Ceremony EIFAF
2. Tari Jepen Kutai 19  grup 2 Pentas Seni Budaya Internasional dan Pertunjukkan di Jalan (street performance) bersama partisipan EIFAF mancanegara, dan partisipan lomba festival Jepen Kutai
3. Kesenian Rudat 1  grup
4. Tarian Dayak Benuaq 8 grup
5. Tarian Dayak Kenya 9  grup
6. Seni Tarsul 12  orang Kegiatan Lomba

 

7. Musik Tingkilan 6 grup
8. Drama Tradisional Mamanda 1    grup Pentas Seni
9. Upacara Adat Modang 1  grup – Lamin Adat Dayak Pulau Kumala

– Panggung Pentas Seni Budaya

10. Upacara Adat Benuaq 1  grup
11. Upacara Adat Kenya 1  grup
12. Kesenian Rakyat Nusantara 33 grup Kirab Budaya Internasional dari berbagai Paguyuban di Kutai Kartanegara bersama partisipan EIFAF mancanegara dan kesenian rakyat dari daerah lain

Dengan tema “Melalui Erau Adat Kutai dan International Folk Arts Festival, kita junjung budaya daerah dalam pergaulan budaya antara bangsa guna meningkatkan pariwisata daerah dan nasional”, perhelatan EIFAF menjadi salah satu jendela dunia untuk mengenal Indonesia. EIFAF tercatat sebagai salah satu dari ratusan event International Folk Arts Festival di dunia dibawah bendera CIOFF dunia yang bermarkas di Paris – Perancis. Para seniman kesenian rakyat dari berbagai belahan negara mengenal Indonesia melalui upacara adat Erau di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, mengenal sejarah Kutai sebagai pusat kerajaan Hindu tertua abad 4 di tanah air, serta mengenal seni budaya khas daerah Kutai Kartanegara sebagai bagian dari aset budaya nasional. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.