Para penggemar Justin Bieber di Cina harus menelan kekecewaan setelah pemerintah Cina mengeluarkan larangan terhadap penyanyi pop asal Kanada itu.
Melalui pernyataan resmi, Biro Kebudayaan Beijing menyatakan tidak patut mengizinkan musisi yang “bersikap buruk”.
“Justin Bieber adalah penyanyi berbakat, tapi dia juga adalah penyanyi muda asing yang kontroversial,” sebutnya seperti dilansir bbc.com, Sabtu (22/7)..
“Kami berharap selagi Justin Bieber bertumbuh dewasa, dia bisa memperbaiki kata-kata dan perbuatannya, dan benar-benar menjadi penyanyi yang dicintai publik,” tambah pernyataan itu.
- Dianggap ‘tak Islami’, Malaysia larang Despacito di stasiun pemerintah
- Akun palsu selebritas di media sosial, anak-anak ‘harus hati-hati’
- Permintaan maaf kedua dari Bieber
Pernyataan Biro Kebudayaan Beijing mengemuka setelah seorang penggemar Bieber bertanya lewat situs biro di internet mengapa dalam tur Asia bulan September mendatang, penyanyi tersebut tidak menyambangi Cina. Padahal, pada Purpose World Tour itu Bieber akan berkunjung ke sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia.
Bieber memang sempat menyuguhkan penampilan di Cina pada pada 2013 lalu.
Namun, setahun kemudian, dia menciptakan ketegangan di antara pengguna media sosial di Cina dengan mengunggah foto kunjungan ke Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang.
Bagi warga Jepang, kuil itu didirikan untuk menghormati para pejuang yang telah gugur. Namun, bagi publik Cina dan Korea Selatan, kuil itu dipandang sebagai simbol ketidakinginan Jepang meminta maaf atas sejarah masa lalu mengingat di antara para pejuang terdapat tokoh-tokoh yang dinyatakan sebagai penjahat perang oleh pengadilan seusai Perang Dunia II.
Meski kemudian Bieber menghapus foto kunjungan ke Kuil Yasukuni dari akunnya di media sosial, publik dan pemerintah Cina telanjur berang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan sebaiknya Bieber meninggalkan Kuil Yasukuni dengan “pemahaman jelas mengenai sejarah invasi dan militerisme Jepang serta sumber militerisme Jepang”. (bbc.com)