Jumat, 26 April 24

Pihak Muhammadiyah Kecam Ade Armando!

Pihak Muhammadiyah Kecam Ade Armando!
* Ade Armando. (lip6)

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof Dr H Din Syamsudin enggan menanggapi serius pernyataan provokatif bernada kebencian yang disampaikan dosen ‘buzer’  Ade Armando kepada Muhammadiyah dan dirinya. Namun, pihak Muhammadiyah mengecam kelakuan Ade Armando tersebut.

Ade Armando sebelumnya lewat unggahan di akun Facebook pribadinya menyebut Muhammadiyah menggulirkan isu pemakzulan presiden dan diduga ia pun menghina tokoh senior Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Menanggapi hinaan tersebut, Din Syamsudin menyatajan hanya akan merendahkan harkat dan martabatnya jika menanggapi pernyataan provokatif Ade Armando yang tidak berdasar, dan bernuansa kebencian.

“Maaf saya tidak ada waktu menanggapi pernyataan seperti itu, karena tidak ingin merendahkan derajat dan martabat diri,” tegas  mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, Senin (1/6/2020).

Meski demikian, Din malah mendoakan Ade Armando agar yang bersangkutan mendapatkan hidayah dari Allah SWT agar kembali ke jalan yang benar. “Saya berdoa semoga Allah SWT memberi hidayah kepada beliau untuk kembali ke jalan yang benar,” ucapnya.

Seperti diketahui, Ade Armando dalam postingan Facebook menyebut ormas Islam Muhammadiyah telah menggulirkan wacana pemakzulan kepala negara dalam hal ini Joko Widodo.

Selain itu, dia juga menyebut Din Syamsuddin dengan sebutan yang tidak etis, yaitu “Si Dungu”, sambil menautkan pamflet sebuah acara diskusi yang mana Din Syamsuddin menjadi keynote speech dalam acara tersebut.

Kurang Ajar
Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengecam Ade Armando atas unggahan di Facebook yang menghina Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin mengecam keras postingan Ade Armando yang menghina ulama mantan ketua umum PP Muhammadiyah dua periode itu dengan sebutan dungu.

“Sangat kurang ajar sekali kepada ulama, bahkan menghina ulama besar, bahkan tidak tanggung-tanggung Prof KH Din Syamsudin pun dihina dengan perkataan dungu!” seru Novel Bamukmin seperti dilansir RMOL, Selasa (2/6).

Menurutnya, Ade Armando merupakan spesialis penggonggong. Bahkan dia menduga ada bayaran di balik apa yang dikerjakan Ade Armando, termasuk saat menghina Din Syamsuddin.

“Diduga dibayar untuk membuat kegaduhan di negara ini dan diduga juga memakai gaya-gaya komunis untuk selalu mengadu domba para ulama,” ungkapnya.

Menurut Novel, postingan Ade Armando telah memenuhi unsur pidana dan bisa dijerat dengan UU ITE 11/2008 dan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP jika Din Syamsuddin ingin melaporkan Ade ke polisi.

“Jelas tindakan tersebut sudah masuk unsur pidana yan seharusnya Prof KH Din Syamsudin mau laporkan tentang penghinaan serta pencemaran nama baik dengan total ancaman penjara 6 tahun,” tandas Novel.

Dalam akun Facebook-nya, Ade Armando mengomentari sebuah acara webinar yang berjudul “Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusional Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Masyarakat Hukum Tata Negara Muhammad (Mahutama) dan Kolegium Jurist Institute (KJI) dengan keynote speaker Din Syamsuddin.

“Isu pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah. Keynote Speakernya Din Syamsuddin, si dungu yang bilang konser virtual Corona menunjukkan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat,” tulis Ade Armando dalam status akun Facebook-nya.

Preman Berjas Almamater
Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendesak pimpinan Universitas Indonesia (UI) untuk memecat Ade Armando dari tenaga pengajar (dosen) karena seringkali membuat gaduh yang beraroma memancing adu domba dan kerusuhan.

“UI seharusnya memecat dosen yang membuat gaduh terus bangsa ini karena karakternya bukan mencerminkan dosen, tapi sudah seperti preman berjas almamater saja,” pinta Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin.

Namun, ia menduga Rektor UI juga terlibat kepentingan politik, karena masih mempertahankan Ade Armando sebagai dosen. “Dan diduga jabatan rektor UI-nya pun sarat dengan kepentingan politik, sehingga perlu memasang dosen gaduh itu,” tuding Novel.

 

Ade Armando dan Din Syamsudin. (demokrasi)

Layangkan Somasi
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah, Andika Budi Riswanto memberikan somasi kepada pemilik dan admin akun media sosial Facebook atas nama Ade Armando. “Postingan tersebut mengandung unsur fitnah dan pencemaran nama baik yang sangat menyakitkan bagi warga Muhammadiyah,” ucap Andika melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/6).

Andika menilai postingan Ade Armando tersebut dilakukan dengan sengaja untuk menyerang kehormatan dan nama baik persyarikatan Muhammadiyah dan pribadi Din Syamsudin, juga telah masuk dalam unsur pidana melanggar pasal 27 ayat (3) undang-undang ITE.

Oleh karena itu, PWPM Jateng pun mengutuk keras tindakan tersebut dan menuntut kepada pemilik dan admin akun Facebook Ade Armando untuk mencabut postingannya di media sosial pada tanggal 1 Juni 2020. “Serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada persyarikatan Muhammadiyah dan kepada Bapak Prof. Din Syamsudin terkait postingannya melalui 5 media massa televisi nasional, 5 media massa cetak nasional, dan 5 media massa berbasis online serta di halaman media-media sosial Armando,” paparnya.

Apabila dalam tempo paling lama 7 hari setelah somasi dilayangkan tidak ada itikad baik dari pemilik Ade Armando untuk melaksanakan isi somasi, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan upaya-upaya hukum berupa pelaporan tindak pidana dan melakukan tindakan hukum lain yang dianggap perlu.

Berikut isi postingan Ade Armando yang diunggah melalui media sosial facebook pribadinya: “Isu pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah. Keynote speaker-nya Din Syamsudin, si dungu yang bilang konser virtual corona menunjukkan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat”.

IMM Se-Indonesia Bisa Bergerak
Kader Muhammadiyah tak henti melontarkan kecaman kepada Ade Armando atas pernyataannya yang dianggap mendiskreditkan Muhammadiyah. Bahkan, Ade menyebut mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan sebutan ‘si dungu’.

Kali ini, giliran kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang bahkan memberikan peringatan keras kepada Ade Armando. Demikian disampaikan mantan Ketua DPP IMM Ahmad Fauzi Syahputra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/6). Saya ingatkan kepada saudara Ade Armando agar berhati-hati bicara,” tegas Ahmad Fauzi Syahputra.

Selain itu, pihaknya menuntut pengamat politik dari Universitas Indonesia itu secepatnya meminta maaf kepada Muhammadiyah dan Din Syamsuddin. Jika tidak, sambungnya, seluruh kader IMM se-Indonesia bakal bergerak.

“Saya ingatkan kepada saudara Ade Armando untuk segera meminta maaf sebelum kader IMM seluruh Indonesia bergerak,” ancamnya.

Sebelumnya, Ade Armando mengaku bersedia mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada Din Syamduddin. Hal itu disampaikan Ade melalui klarifikasi yang diunggah melalui akun Facebook pribadinya, Senin (1/6) malam. “Saya bersedia mencabut pernyataan saya dan meminta maaf kepadanya,” tulis dia.

Akan tetapi, Ade menyatakan ada syarat yang harus lebih dulu dipenuhi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin tersebut. Yakni, menjelaskan kepada publik atas pernyataan terkait konser amal virtual penggalangan dana untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.

“Selama dia juga menjelaskan kepada publik mengapa dia, melalui media massa, menuduh pemerintah bergembira di atas rakyat yang menderita di tengah pandemic Covid-19 karena BPIP menyelenggarakan konser virtual penggalangan dana untuk membantu korban terdampak Covid-19 pada 17 Mei lalu,” sergah Ade.

Ia pun menyebut, pernyataan Din dimaksud adalah sebuah kedunguan. “Bagaimana mungkin langkah pemerintah berusaha menggalang dana untuk membantu mereka yang menderita dianggap sebagai bukti bahwa pemerintah bergembira?” kilah Ade pula. (*/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.