Jumat, 26 April 24

Dampak Kabut Asap, Penyakit Ispa di Sumbar Meningkat

Dampak Kabut Asap, Penyakit Ispa di Sumbar Meningkat

Padang, Obsessionnews – Kabut asap yang semakin tebal, sangat meresahkan masyarakat. Selain mengganggu aktivitas, telah mengancam kesehatan warga. Warga yang mengidap infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) akibat kabut asap di Sumbar mencapai angka 3.220 orang.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) Dinas Kesehatan Sumbar, dr Irene, mengatakan, jumlah tesebut sudah berkurang dari sebelumnya yang sempat mencapai 6.009 kasus.

“Kasus yang kita temukan berubah-ubah tiap minggu,” kata dr Irene, Jumat (18/9).

Irena menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh melalui seluruh fasilitas kesehatan yang ada di seluruh kabupaten/kota, kasus paling banyak terdapat di daerah Kabupaten Solok.

“Berdasarkan data itu diketahui, pada minggu ke-29 2015, peningkatan kasus ISPA mencapai 3.192. Pada minggu ke-30 meningkat menjadi 3.228 kasus. Pada minggu ke-31 meningkat menjadi 3.979 kasus. Pada minggu ke-32 turun menjadi 3.633 kasus. Pada minggu ke-33 meningkat menjadi 4.495 kasus. Pada minggu ke-34 turun menjadi 4.265 kasus. Pada minggu ke-35 meningkat menjadi 6.009 kasus.

Malah pada minggu ke-36, terdapat peningkatan terpapar kasus Ispa yaitu berada di 12 kecamatan se-Sumbar. Kecamatan dimaksud yakni, Kecamatan Pantai Cermin (Kabupaten Solok) terjadi 388 kasus, Kecamatan Payakumbuh (Kabupaten Limapuluh Kota) terjadi 21 kasus, Kecamatan Luak (Kabupaten Limapuluh Kota) terjadi 56 kasus, Kecamatan Bukik Barisan (Kabupaten 50 Kota) terjadi 15 kasus.

Kemudian, Kecamatan Koto Besar (Kabupaten Dharmasraya) terjadi 83 kasus, Kecamatan Tiumang (Kabupaten Dharmasraya) terjadi 27 kasus, Kecamatan Padang Laweh (Kabupaten Dharmasraya) terjadi 14 kasus, Kecamatan Timpeh (Kabupaten Dharmasraya) terjadi 29 kasus, Kecamatan Pulau Punjung (Kabupaten Dharmasraya) terjadi 31 kasus, Kecamatan IX Koto (Kabupaten Solok) terjadi 15 kasus, Kecamatan Padang Barat (Kota Padang) terjadi 28 kasus, Kecamatan Pariaman Utara (Kota Pariaman) terjadi 13 kasus.

“Minggu ke-36 laporan (ISPA) terbanyak berada di Kabupaten Solok yaitu sebanyak 395 kasus,” ujar Irene.

Sejalan dengan peningkatan kasus Ispa di daerah tersebut, Pemerintah setempat menyiapkan sarana pelayanan kesehatan untuk melayani warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat dampak buruk kabut asap, seperti gangguan pernafasan, iritasi kulit dan iritasi mata.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno meminta kepada warga terutama di daerah yang paling beresiko terhadap kesehatan akibat kabut asap, supaya mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika beraktivitas di luar rumah supaya menggunakan masker.

“Kita harap masyarakat juga dapat membatasi diri kegiatan di luar ruangan, kalaupun harus, tapi gunakanlah masker,”ujarnya.

Zulfiatno mengatakan, pemerintah belum akan menetapkan status darurat asap di Sumbar, karena kondisinya selalu berubah-ubah. Sebelum menetapkan tanggap darurat akan dikaji lebih matang, karena dampaknya akan banyak.

“Ada saatnya asap pekat. Di siang hari kadang terang dan sore hari berubah jadi gelap. Jadi belum begitu membahayakan dan daerahnya juga tidak menyeluruh,” kata Zulfiatno. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.