Kamis, 9 Mei 24

Cegah Stunting, Bupati Kebumen Luncurkan Program Kembang Kenari

Cegah Stunting, Bupati Kebumen Luncurkan Program Kembang Kenari
* Bupati Kebumen Arif Sugiyanto saat memanen sayuran dari implementasi program Kembang Kenari, Tani Mulyo di Desa Jatimulyo, Petanahan. (Foto: Humas Pemkab Kebumen)

Kebumen, Obsessionnews.com – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi istrinya Iin Windarti dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih melakukan penanaman sayuran sekaligus panen raya sebagai implementasi Program Tani Mulyo Melalui Gerakan Kembang Kenari.

Acara berlangsung di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, Kamis 8 April 2021 yang juga turut dihadiri oleh Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tri Haryono, Camat Petanahan Sri Kuntarti, serta Kepala Desa Jatimulyo Sabit Banani.

Dalam kesempatan itu, Arif mengatakan, pelaksanaan implementasi program Tani Mulyo ini untuk mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan lagan pekarangan warga.

Menurutnya, anjuran pemanfaatan pekarangan sangatlah tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga, mengingat selama ini pekarangan dan lahan disekitar lainnya belum dimanfaatkan secara optimal.

Padahal lanjut Arif, lahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan, dalam memperbaiki gizi keluarga sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.

“Untuk itu, saya menganjurkan agar memanfaatkan setiap jengkal tanah termasuk lahan tidur, galengan, maupun tanah kosong yang tidak produktif dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan produktif, yakni melalui gerakan Kekuatan Masyarakat membangun Kebon Pangan Lestari, atau Kembang Kenari,” tutur Arif.

Arif memaparkan, Kembang Kenari merupakan langkah awal bersama untuk mencapai ketahanan pangan dimulai dari lini terkecil yaitu keluarga yang nantinya akan membawa dampak yang baik ke depannya.

“Gerakan ini menjadi penting karena kita dapat memanfaatkan lahan yang terbengkalai maupun yang belum optimal, membantu memotong anggaran kebutuhan dapur rumah tangga, mencukupi gizi keluarga, dapat memanfaatkan hasilnya, mendukung penurunan kemiskinan melalui kegiatan padat karya, penanganan daerah stunting, serta penanganan daerah rentan rawan pangan,” terang Arif.

Tidak hanya itu penanaman sayuran di pekarangan rumah juga dapat mengurangi polusi sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan asri. Pada intinya, Kembang Kenari ini secara keseluruhan dapat membawa dampak baik pada sektor ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

“Gerakan penanaman sayuran di pekarangan juga bisa mengurangi angka stunting atau gizi buruk. Karena itu gerakan ini harus dimaksimalkan dengan adanya dukungan dari pemerintah. Ke depan ketahanan pangan akan banyak diperebutkan banyak orang,” jelasnya.

Upaya pemanfaatan lahan melalui Kembang Kenari ini bisa dilakukan dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran (pakcoy, seledri, selada, sawi, dan bayam), buah-buahan, ternak, dan ikan.

Hal ini sebagai tambahan untuk memenuhi ketersediaan pangan sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, melalui metode yang seperti hidroponik, vertikultura, akuaponik dan wall gardening.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tri Haryono menambahkan, adanya pemanfaatan lahan pekarangan didasari karena masih rendahnya konsumsi sayur dan buah di masyarakat. Serta masih tingginya angka stunting di Kebumen.

“Upaya untuk menanggulangi masalah gizi buruk ini bisa dilakukan malalui peningkatan penyediaan pangan dan peningkatkan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhan pangan,” tuturnya.

Tri juga berharap dengan adanya program ini kesadaran masyarakat untuk menanam sayuran di lahan pakarangan semakin meningkat. Terutama tanaman sayuran yang punya nilai ekonomis tinggi dan bisa dipasarkan. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.