Jakarta, Obsessionnews.com – Politikus Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa mengingatkan, saat ini bangsa kita sedang diuji untuk mempertahankan NKRI dan bersatu guna menghadapi masalah global. Oleh karena itu, segala bibit perpecahan bangsa harus dicegah dan disingkirkan.
“Berhentilah bertikai diantara sesama anak negeri, dunia internasional yang harus kita hadapi. Hari ini kita diuji kembali. Dimana bukan hanya barang dan jasa dan nilai nilai luar yang masuk ke dalan negeri, juga SDM nya. Kita tidak bisa lagi defensif menghadapi situasi seperti ini,” tuturnya, Minggu (30/12/2016).
“Kita harus ofensif, membangun SDM kita yang kompetetif di pasar global, mengoptimalkan pengeloaan SDA untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, memasyaratkan dan menyebarluaskan karya dan produk nasional kita yang khas dan tersebar di bumi pertiwi yang tidak ada dan tidak dimiliki negara lain ke seluruh pelosok pasar internasional, negara lain,” tambahnya.
Agun mengajak bangsa kita agar mengibarkan merah putih. “Terbanglah bersama Garuda Pancasila di seantero negeri di dunia ini, dan tidak ada negara manapun yang bisa mencegahnya dan ini kelebihan demokrasi dan hak azasi,” tandas Anggota Komisi I DPR RI.
Ia pun menyerukan kepada segenap elemen bangsa untuk mengamalkan Bhinneka Tuggal Ika, sebagai Semboyan Negara kita, sistem sosial yang mempersatukan keragaman kita. “Teruji, mengusir penjajah. Memproklamasikan Negara Republik Indonesia. Menorehkan negara kesatuan sebagai bentuk negara pada Konstitusi. Menumpas berbagai pemberontakan separatis dalam negeri, membangun kerukunan dan toleransi antar dan intern umat, Semua untuk NKRI,” paparnya.
Bahkan, lanjut Agun, hal itu mampu mengatasi berbagai isu demokrasi dan hak azasi dari perpecahan pada saat awal reformasi tahun 1998 terjadi. “Dan hingga saat ini kita mampu menjalankannya melalui mekanisme politik pemilu lima tahunan, yang menjadi kebanggaan dan dipuji di berbagai forum dunia,” pungkasnya.
“Berbeda dengan apa yang terjadi di belahan dunia lainnya, terbelah menjadi dua negara atau lebih, bahkan hingga saat ini masih ada negara yg sdg kesulitan mengatasinya dari perpecahan, peperangan, pertumpahan darah diantara bangsa sendiri,” ungkap Agun.
Oleh karena itu, kata Agun, kita patut mendoakan mereka agar dapat segera keluar dari himpitan isu demokrasi dan hak azasi untuk kedamaian negerinya. “Kita patut bersyukur di era globalisasi yang penuh dengan saling keterkaitan dan ketergantungan antar satu dengan yang lain, NKRI masih kokoh berdiri di Bumi Persada Indonesia yang amat kita cintai ini,” tegasnya. (Ali)
