Jumat, 26 April 24

Best Achiever In Regional Leader Mardani H. Maming (Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan)

Best Achiever In Regional Leader Mardani H. Maming (Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan)

Setelah meraih kesuksesan di belantara bisnis, Mardani H. Maming terjun ke pentas politik yang kemudian membawanya menjabat Bupati Tanah Tumbu. Sosok yang pernah mencatat rekor MURI sebagai Bupati termuda ini berhasil menyulap Tanah Bumbu menjadi salah satu daerah termaju di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Mardani H. Maming memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Pemilu 2009 untuk periode 2009-2014. Selanjutnya PDI Perjuangan menugasinya maju sebagai calon bupati Tanah Bumbu pada Pilkada 2010. Dalam Pilkada tersebut Mardani menggandeng seorang birokrat, Difri Darjat. Duet Mardani-Difri meraih 67.993 suara atau sekitar 57,53% pada putaran kedua yang digelar pada 16 Agustus 2010. Sementara lawannya, pasangan Hamsyuri-Sartono, memperoleh 50.191 suara atau sekitar 42,47%. Saat dilantik sebagai Bupati Tanah Bumbu periode 2010-2015 pada Senin 20 September 2010, Mardani berusia 29 tahun. Ketika itu Mardani merupakan bupati termuda se-Indonesia yang tercatat di rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah mengalahkan Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto yang saat dilantik berusia 30 tahun. Mardani memiliki semangat tinggi dalam membangun Tanah Bumbu. Ia berhasil menyulap Tanah Bumbu menjadi salah satu daerah termaju di Kalsel. Pada periode 2010-2015 hasil nyata pembangunan telah dirasakan langsung oleh warganya. Masyarakat dapat menikmati jalan antar desa, kecamatan, dan jalan lingkungan perkotaan yang beraspal, yang sebelumnya rusak berat karena tidak beraspal.

Tak hanya itu, kinerja Mardani juga diapresiasi pemerintah. Ia meraih penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas keberhasilannya meningkatkan produksi beras di atas 5% pada tahun 2012. Ia juga meraih penghargaan atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2013 dengan capaian standar tertinggi dalam akuntabilitas dan pelaporan keuangan pemerintah dari Kementerian Keuangan RI. Mardani juga memperoleh penghargaan Sikompak Awards sebagai Pembina Terbaik Nasional PNPM Mandiri Perdesaan Kategori Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) Aspek Tata Kelola Desa Tahun 2014 dari Wakil Presiden Boediono. Selain itu masih banyak lagi prestasi yang diraihnya pada periode 2010-2015. Bermodalkan sejumlah prestasi yang cemerlang itu Mardani kembali diusung PDI Perjuangan sebagai calon bupati Tanah Bumbu pada Pilkada 2015. Kali ini Mardani berduet dengan Sudian Noor. Pasangan ini meraih suara 82%. Mardani-Sudian dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu periode 2016 – 2021 oleh Gubernur Sahbirin Noor di halaman kantor Gubernur Kalsel pada 17 Februari 2016.

Pada periode kedua ini Mardani semakin terpacu bekerja. Ia melanjutkan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yang dilaksanakan sejak 2015, yakni Satu Desa Satu Milyar. Sejak diluncurkan program yang dananya berasal dari APBD Tanah Bumbu itu banyak perubahan yang dirasakan oleh masyarakat perdesaan, yakni pembangunan jalan, jembatan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana perkantoran, fasilitas umum, sarana pengairan dan air bersih. Program unggulan lainnya adalah Program 1.000 Guru Berprestasi. Program yang dilaksanakan sejak 2017 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Melalui program ini Pemkab Tanah Bumbu memberangkatkan guru-guru berprestasi untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) secara bertahap dalam waktu lima tahun.

Dengan ilmu yang diperoleh dari diklat tersebut, para guru dapat menularkan ilmunya kepada guru-guru lainnya dan anak didiknya. Sehingga ke depannya dapat mencetak generasi penerus yang berdaya saing dan dapat melanjutkan pembangunan menuju Tanah Bumbu yang makmur dan sejahtera. Tak berhenti di program tersebut, Mardani juga punya obsesi untuk mencetak 1.000 Doktor di Tanah Bumbu, dengan langkah awal mengirim 20 mahasiswa ke Unair  Surabaya untuk menempuh program S3 yang dibiayai dari program CSR. Pada tahun 2016 Tanah Bumbu memperoleh berbagai penghargaan, di antaranya ISCB Indonesia City Award Kategori Natamukti Satria karena berhasil mempromosikan kearifan lokal dan menciptakan investasi UMKM; Penghargaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM; dan Anugerah Dana Racsa dari Kementerian Keuangan.

Keberhasilan Mardani memajukan Tanah Bumbu diganjar dengan penghargaan Leader Award 2017 kategori Bupati dari Kementerian Dalam Negeri. Diharapkan prestasi tersebut dapat memotivasi pengabdian kepala daerah lainnya untuk percepatan pembangunan daerah, sekaligus meningkatkan kinerjanya demi terwujudnya kepuasan masyarakat. Prestasi lainnya pada 2017 adalah Tanah Bumbu meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan APBD 2016 dengan capaian tertinggi.

Di luar kesibukannya sebagai bupati, Mardani mengemban tugas sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) periode 20152020. Sebagai ketua umum organisasi yang beranggotakan bupati se-Indonesia itu, Mardani berkomitmen semaksimal mungkin menarik investor agar mau berinvestasi di kabupaten se-Indonesia. Mardani figur yang berbakti pada orang tua. Ia mengaku berkat doa orangtua, ia meraih kesuksesan dalam karier. “Saya punya kebiasaan meminta ampun kepada orangtua, sujud tiap Jumat. Lemah lembutlah kepada mereka, karena mereka adalah kunci utama meraih kesuksean,” kata Mardani berbagi ilmu kiat sukses. Mardani dilahirkan di Batulicin, Tanah Bumbu, 17 September 1981. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Lambang Mangkurat (Unlam) Banjarmasin ini anak almarhum H. Maming bin Rahing, tokoh masyarakat Tanah Bumbu. Ayahnya pernah menjadi Kepala Desa Pulau Burung dan Kepala Desa Batulicin selama puluhan tahun. Maming berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2016. “Beliau keras dalam mendidik anak-anaknya. Beliau selalu mengajarkan kami mandiri,” kata Mardani mengenang ayahnya. (Naskah: Arif Rahman Hakim, Foto: Istimewa)

 

Artikel ini dalam versi cetak dapat dibaca di Majalah Men’s Obsession Edisi Maret 2018.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.