Jumat, 26 April 24

Fahira Idris: Rakyat Tak Simpati pada Spanduk ‘Jalan Tol Pak Jokowi’

Fahira Idris: Rakyat Tak Simpati pada Spanduk ‘Jalan Tol Pak Jokowi’
* ‏ Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris. (Foto: Twitter @fahiraidris)

Jakarta, Obsessionnews.com  – Mudik lebaran tahun ini tidak hanya ramai memperbincangan kondisi dan kemecetan arus mudik, tetapi juga soal bertebarannya spanduk ucapan terima kasih terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena sudah membangun jalan tol untuk perjalanan mudik. Bahkan jalan-jalan tol dinamai sebagai ‘Jalan Tol Pak Jokowi’ sembari mengingatkan rakyat yang tidak memilih Jokowi sedang melewati jalan tol berbayar hasil karya Presiden ketujuh ini.


‏ Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris. (Foto: Twitter @fahiraidris)

Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, rakyat sudah cerdas dan memahami bahwa semua hasil pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol yang menggunakan uang rakyat dan mekanisme pembiayaan lainnya, adalah milik semua rakyat. Tak  perduli siapapun Presidennya.

“Rakyat sudah cerdas. Saya khawatir spanduk-spanduk ‘Jalan Tol Pak Jokowi’ ini tidak akan menuai simpati, bahkan akan dianggap oleh sebagian besar rakyat sebagai bentuk arogansi. Pendukung Jokowi harus lebih cerdas menarik hati rakyat. Model-model ‘kampanye’ seperti ini kontraproduktif dan merugikan Jokowi,” tutur Fahira dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Senin (11/6/2018).

Senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini menduga lahirnya logika-logika pendukung Jokowi yang menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai isu utama agar Jokowi terpilih lagi pada Pemilu 2019. Hal ini akibat mindset keliru yang ditanamkan sebelum Jokowi, bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sekarang.

Mindset yang keliru ini mengakibatkan lahirnya klaim-klaim seperti baru pada masa Jokowi Papua dibangun dan klaim-klaim lain keberhasilan pembangunan infrastruktur yang sebenarnya hanya melanjutkan proyek infrastruktur pemerintah sebelumnya. Spanduk ‘Jalan Tol Pak Jokowi’ ini, kata Fahira, adalah salah satu dari mindset yang keliru dari pendukung Jokowi.

“Jalan tol dibangun dari APBN, badan usaha dan juga melalui pinjaman. Rakyat yang lewat juga harus bayar, tidak gratis. Jadi nilai apa yang mau ditunjukkan kepada rakyat dengan hadirnya spanduk ini? Jangan pernah berpikir presiden-presiden sebelumnya tidak melakukan apa-apa. Itu namanya buta sejarah. Jika pendukung Pak Harto dan SBY melakukan hal yang sama, bisa kacau negeri ini,” tegas  Ketua Komite III DPD RI ini. (arh)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.