Subang, Obsessionnews – Keberadaan jalan bebas hambatan atau jalan tol Cikopo – Palimanan (Cipali) banyak dikeluhkan besaran tarifnya. Namun menurut Wakil Direktur PT. Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto, penentuan tarif tersebut melalui penetapan Menteri Pekerjaan Umum.
“Dari perhitungan secara nominal biaya per kilo meter masih cukup pantas dengan di kisaran rata-rata sebesar 823 rupiah per kilometer,” jelas Hudaya kepada Obsessionnews.com, Senin (13/7/2015).
“Traif ‘kan ditentukan melelui ketetapan Menteri Pekerjaan Umum. Secara rupiah tarif jalan tol (Cipali) ini berada di kisaran rata-rata, ya. Dibandingkan dengan tarif tol serupa yang baru. Sekitar 823 rupiah per kilo meter,” imbuhnya.
Selanjutnya, tandas dia, tinggal menghitung saja berapa kilometer jarak tempuhnya. “Jadi, kalau tarifnya dibilang mahal jadi saya kira secara rata-rata bukanlah tol yang tarifnya mahal,” terangnya sembari menambahkan, “Besaran ini juga telah berdasarkan hitungan nilai investasi yang telah dikeluarkan.”
Hudaya menegaskan, mengenai titik-titik rawan di jalan tol Cipali secara spesifik, dilengkapi sarana pengaman. Sehubungan dari lokasi kejadian pun tidak sporadis. “Jadi secara umum (perlu kesiapan) kendaraan dan disiplin mengemudi supaya mengendarai dengan aman,” jelasnya.
Terkait lampu penerangan yang tidak semua terpasang di semua bagian jalan, kata Hudaya itu sudah sesuai sesuai dengan standar disain jalan tol Indonesia. Penerangan jalan hanya dipasang di lokasi-lokasi tertentu diantaranya di simpang susun jalan, sekitar rest area dan persimpang jalan nasional. “Jadi memang seperti itu standarnya,” ujarnya.
Adapun untuk lokasi lain telah dipasang reflektor dalam jarak yang sangat rapat apabila terkena sorotan lampu mobil akan memantulkan cahaya sangat terang untuk memberikan petunjuk arah.
Sedangkan untuk kenyamanan pengemudi dalam beristirahat di sepanjang jalan tol Cipali tersedia 8 rest area yaitu di Km 86, Km 102, Km 130 dan Km 166 masing-masing kiri dan kanan (kedua ruas jalan). (Ted)
