Jumat, 26 April 24

Bantu Penyembuhan, Polda Metro dan PMI Ajak Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Darah

Bantu Penyembuhan, Polda Metro dan PMI Ajak Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Darah
* Polda Metro Jaya bersama PMI DKI melaksanakan program kemanusiaan donor plasma konvalesen untuk membantu proses pengobatan pasien Covid-19. (Foto: harian pelita)

Jakarta, Obsessionnews — Polda Metro Jaya bersama PMI DKI melaksanakan program kemanusiaan donor plasma konvalesen untuk membantu proses pengobatan pasien Covid-19 dengan gejala berat. Mereka yang mendonorkan plasma darahnya yaitu, para personel penyintas Covid-19.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan ini akan dilaksanakan selama enam hari yaitu tanggal 6 sampai 12 Februari 2021. Adapun pesertanya adalah anggota PMJ yang merupakan Penyintas Covid -19 yang sebelumnya telah dinyatakan lolos dalam proses screening.

“Program kemanusiaan donor plasma konvalesen guna menggugah simpati dan empati para penyintas Covid19 untuk membantu saudara-saudara kita di RS,” ujar Hendro, Jakarta, Sabtu (6/2/2021).

Dalam proses screening, pendonor akan dilakukan verifikasi berkas, yaitu pengecekan data-data hasil riwayat tes swab virus Corona. Setelah lolos, dilakukan pengambilan sampel. Hanya penyintas yang telah melewati masa 14 hari usai dinyatakan negatif Corona yang dapat melakukan proses screening ini.

Tempat sama, Ketua PMI DKI Rustam Effendi menyambut baik pendonoran plasma konvalesen oleh anggota polisi penyintas COVID-19 ini. PMI mendorong para penyintas COVID-19 untuk mau mendonorkan plasmanya. “Dalam rangka mengajak penyintas mendonor harus terus dilakukan supaya kawan-kawan kita yang saat ini tepapar terselamatkan nyawanya,” pungkasnya.

Ia menambahkan, penyintas Covid 19 tidak perlu khawatir antibodinya akan melemah ketika mendonorkan plasma.

“Karena ada juga penyintas itu yang ragu-ragu, pertama, barangkali merahasiakan dia pernah terkena, barangkali itu. Yang kedua rasa khawatir, kalau antibodinya diambil maka antibodi dirinya sendiri akan lemah, padahal tidak seperti itu. Karena setiap manusia memproduksi antibodinya sendiri,” ungkap Rustam Effendi. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.