Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo menyadari demonstrasi besar-besaran 4 November lalu, memang sulit untuk tidak dilepaskan dari adanya persoalan politik yang syarat dengan kepentingan.
Pasalnya, tuntuan masyarakat yang begitu besar atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tahaja Purnama alias Ahok, bertepatan dengan moment Pilkada DKI. Karenanya, ia mengaku persoalnya rumit.
“Pemerintah dan penegak hukum, Polri khususnya, diharapkan arif dan bijaksana dalam mengelola persoalan-persoalan yang menjadi perhatian masyarakat saat ini,” kata Bambang, Ahad (13/11).
Menurutnya, jika persoalan ini diselesaikan melalui musyawarah mufakat maka akan jauh lebih baik. Bambang menyebut kompleksitas permasalahan terasa semakin rumit menyusul adanya Presiden Jokowi yang menyebut ada aktor politik dibalik demo kemarin.
“Tantangan bersama pascademo 4 November adalah memulihkan kondusifitas. Suasana sekarang ini dirasakan tidak nyaman karena berbagai elemen masyarakat terlibat dalam aksi saling tuduh dan saling lapor,” ujarnya.
Politisi Golkar ini menyatakan, situasi seperti itu hendaknya tidak dibiarkan berlarut-larut. Kompleksitas permasalahan yang mengemuka akhir-akhir ini harus dilokalisir pada persoalan pokoknya, dan jangan dibiarkan melebar.
“Masalah yang dihadapi pemerintah, penegak hukum dan masyarakat saat ini terbilang sangat kompleks. Ada kasus penistaan agama, yang kemudian dikaitkan dengan adanya pihak mendanai demo 4 November. Kemudian aktor politik yang menunggangi rusuh pascademo 4 November itu.” jelasnya.
Kecenderungan itu membuat suasana tidak kondusif. Karena itu, Bambang meminta semua pihak yang berkepentingan diharapkan mau menahan diri dan proporsional dalam menyikapi setiap perkembangan. Dia melihat akhir-akhir ini terlalu banyak energi nasional yang terkuras. (Albar)
