Jumat, 26 April 24

Balada Buffon, Superman yang Sulit Ditaklukkan

Balada Buffon, Superman yang Sulit Ditaklukkan
* Penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon.

Turin, Obsessionnews.com – Raksasa sepak bola Italia, Juventus, kesulitan mencari pengganti penjaga gawang andalannya, Gainluigi Buffon. Pasalnya, meski memasuki usia senja untuk kariernya di dunia kulit bundar, kapten klub berjuluk Superman itu hingga saat ini masih menampilkan performa apik dan semakin sulit ditaklukkan.

Hal itu dikemukakan Manajer Umum Juventus, Giuseppe Marotta saat ditanya soal kemungkinan Juventus mencari suksesor Buffon. Menurutnya, manajemen La Vecchia Signora masih terus berupaya mencari pengganti Buffon, meski diakuinya hal itu bukanlah pekerjaan yang mudah.

“Buffon salah satu yang terbaik dalam sejarah sepakbola Italia. (Kami akui) Sungguh sulit mencari penggantinya,” ungkap Marotta.

Di sisi lain, lanjut Marotta, La Vecchia Signora sudah kadung menikmati performa Buffon. Bahkan hingga di usianya ke-39 ini permainan Buffon tak berkurang bahkan semakin matang. Tak heran, manajemen I Bianconeri mati-matian membujuk Buffon untuk tidak secepatnya gantung sepatu.

“Bagi kami Buffon ibarat anak muda yang abadi. Kami masih terus menikmati performa Buffon,” katanya. “Dipandang dari sudut profesionalisme dan kemanusiaan, Buffon merupakan sosok yang memotivasi, sosok dewasa di ruang ganti. Kami masih menginginkan dia dalam jangka panjang.”

Sejatinya, Buffon sendiri sudah beberapa kali menyatakan akan pensiun setelah perhelatan Piala Dunia 2018. Bahkan sebelum duel lawan Barcelona di perempat-final Liga Champions Eropa beberapa waktu lalu ia mengemukakan janjinya secara lebih detail.

“Saya sudah berjanji akan pensiun di akhir kompetisi andai mencatat clean sheet di dua leg pertandingan lawan Barcelona,” ujarnya kepada Sky Sports Italia saat itu.

Namun belakangan, eks palang pintu Parma itu diyakini tergiur oleh bujukan manajemen Si Nyonya Besar untuk mengurungkan niatnya. Pemilik tinggi 191 meter itu mencabut pernyataannya untuk gantung sepatu.

“Sekarang saya sudah menarik janji. Presiden klub adalah sosok yang lebih berpengalaman dari saya dan memberikan nasihat bagus,” ujarnya.

Bagi Juventus, memiliki Buffon sejak ditransfer dari Parma pada 2001 merupakan berkah yang tak ternilai. Harga tinggi senilai £32,6 juta yang membuat Buffon diklaim sebagai penjaga gawang termahal di dunia hingga saat ini, dibalasnya dengan performa maksimal dan sederet prestasi.

Selama kariernya di Turin, Buffon telah mempersembahkan 7 Scudetto bagi Juventus (tidak termasuk dua gelar yang dibatalkan di 2004-05 dan 2005-06), satu gelar Juara Serie B, 2 trofi Coppa Italia, dan 5 trofi Super Cup. Di level internasional, kipper timnas Italia itu sukses mengantarkan Gli Azzuri merengkuh trofi Piala Dunia 2006.

Loyalitas Buffon pun tak perlu diragukan. Ketika Juventus didakwa terlibat Calciopoli pada 2006 dan mengharuskan I Bianconeri degradasi ke Serie B, Buffon menjadi satu dari lima pemain bintang yang tak hengkang.

Bersama Alessandro del Piero, David Trezeguet, Pavel Nedved, dan Mauro Camoranesi, Buffon berjuang melalui ‘hukuman’ tersebut sehingga akhirnya keluar sebagai Juara Serie B di tahun pertama mereka. Sikap itu dianggap ‘mahal’ karena bertolak belakang dengan sejumlah bintang yang memilih hengkang semacam Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta, Zlatan Ibrahimovic, Emerson, dan Patrick Vieira.

Sampai kapanpun, manajemen Juventus dan para Juventini di seluruh dunia tak akan melupakan prestasi dan performa Buffon. Hanya saja, harus diakui bahwa semakin lama Buffon akan semakin menua. La Vecchia Signora harus segera mencari calon suksesornya dan diyakini pasti menemukannya. Toh, bukankah selama ini Juventus dikenal sebagai klub yang kerap kali dibela penjaga gawang handal? (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.