Jumat, 26 April 24

Awas! Jangan Main-main dengan Utang

Awas! Jangan Main-main dengan Utang
* Ilustrasi orang punya utang. (Foto: idntimes)

Tidak punya utang, hidup jadi tenang. Ternyata, sangat berbahaya bagi orang yang punya utang setelah meninggal dunia. Dosa utang itu tidak akan terampuni walaupun mati syahid.ㅤ

Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utang.”
(HR. Muslim no. 1886).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi utang tersebut dan mendesakkah saya berutang?”
Karena, ketahuilah utang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.

Nabi SAW tidak ingin melakukan sholat Janazah bagi orang yang berhutang. Utang adalah satu-satunya hal yang tidak dimaafkan sang Martir. Ayat terpanjang dalam Al-Qur’an adalah tentang hutang. Nabi SAW secara teratur akan berdoa kepada Allah tentang utang. Mintalah kepada Allah setiap hari untuk membantu menghapus semua pinjaman Anda. Jika Anda berutang uang kepada siapa pun, cobalah sekuat tenaga untuk melunasinya secepat mungkin.

Doa Pamungkas Pelunas Utang

Telah dicatat dalam Jami ‘At-Tirmidzi bahwa seorang pria yang berhutang datang kepada Ali bin Abi Thalib (semoga Allah meridhoi dia) untuk meminta bantuannya untuk melunasi sebagian utang.

Dari ‘Ali, ada seorang budak mukatab (yang berjanji pada tuannya ingin memerdekakan diri dengan dengan syarat melunasi pembayaran tertentu) yang mendatanginya, ia berkata, “Aku tidak mampu melunasi untuk memerdekakan diriku.”⁣
ㅤ⁣
Ali pun berkata, “Maukah kuberitahukan padamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkannya padaku yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya.
Ucapkanlah doa,⁣
ㅤ⁣
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ⁣
ㅤ⁣
“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”⁣
ㅤ⁣
[Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu]⁣ (HR. Tirmidzi no. 3563)⁣

(Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.