Obsessionnews.com – Pemerintah melalui Pertamina mengusulkan agar bahan bakar minyak atau BBM jenis bensin dengan nilai oktan 90 atau RON 90 atau dikenal dengan merk Pertalite akan dihapus. Itu artinya rakyat dipaksa beralih ke Pertamax, persis dulu rakyat dipaksa beralih ke pertalite dari premium.
“Nasib pertalite akan dipremiumkan. Rakyat tidak bisa lagi membeli BBM murah. Rakyat dipaksa beli harga BBM mahal,” ungkap pemerhati politik Ahmad Khozinudin, Rabu 21/2/2024).
Saat ini, jelasnya, harga Pertalite Rp10.000 per liter. Sementara bensin jenis Pertamax Rp13.400 per liter. Saat pertalite dihapus, rakyat terpaksa menambah biaya BBM Rp3.400 per liter.
“Itu artinya akan ada beban kenaikan harga BBM Rp. 3.400 per liter, akibat terpaksa konsumsi Pertamax, karena hilangnya pertalite dari pasar. Luar biasa, baru Pilpres sudah mau zalim kepada rakyat,” tegas Khosinudin.
“Kita akan lihat, apa PDIP akan nangis lagi seperti saat era SBY, dan demo bersama rakyat. Atau malah merapat ke kubu pemenang Pilpres, dan membiarkan rakyat menanggung beban sendirian. PDIP juga sepertinya tak akan melawan hasil Pilpres,” tambahnya.
“Kita akan lihat apakah timses Pilpres juga akan demo BBM naik. Atau hanya sibuk urus hasil rekapitulasi suara, dan tak peduli dengan kenaikan beban rakyat,” ungkap Khozinudin pula.
Menurutnya, negeri telah rusak binasa oleh sistem sekuler demokrasi. Sistem yang mahal, namun hanya menghasilkan pemimpin mental culas dan muka tembok.
Sebab, kata dia, sistem yang telah merendahkan suara kebenaran, dikalahkan dengan suara uang. Sistem yang telah menyihir rakyat dengan mitos kedaulatan rakyat.
“Sungguh, umat ini butuh sistem seperti Khilafah. Sistem yang akan menerapkan Islam dan mengurusi rakyat dengan penuh kasih sayang,” tuturnya.
Yakni, jelas dia, sistem yang akan mengelola harta secara adil, dan mendistribusikannya secara merata. Bukan hanya berkumpul di segelintir kaum kapitalis.
“Sistem yang akan membebaskan manusia, dari penghambaan kepada makhluk menuju menghamba hanya kepada Allah SWT semata,” paparnya. (Red)
