
Jakarta, Obsessionnews.com – Pemerintahan Jokowi-JK menetapkan pariwisata sebagai sektor unggulan. Pemerintah membuka peluang kepada investor untuk berinvestasi di sektor pariwisata.
Dikutip obsessionnews.com dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata salah satu gebrakan pemerintah untuk menggaet investor pariwisata adalah melalui aplikasi Online Single Submission (OSS). Aplikasi ini terbukti mempermudah investor pariwisata untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga mendorong semakin lajunya sektor pariwisata.
Baca juga: Gaet Investor Pariwisata Melalui Aplikasi OSS
Kasubid Pelayanan Operasional Perizinan Berusaha Direktorat Pelayanan Berusaha BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Kukuh Agung Pribadi mengatakan, dalam mendukung kelancaran para pelaku usaha pariwisata maka penerbitan izin sepenuhnya dilakukan keseberagaman sehingga mudah ditelaah.
“Sistem pelayanan ini sangat mudah dan cepat,” ujar Kukuh dalam acara Sosialisasi Aplikasi OSS (Online Single Submission) untuk Perizinan Usaha Sektor Pariwisata di Hotel Da Vienna, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (2/5/2019).
Kemudahan pengurusan izin diharapkan mendukung semakin mengondusifkan iklim usaha pariwisata di Indonesia.
Sementara itu Kepala Seksi Pariwisata Perdagangan dan Telekomunikasi Direktorat Deregulasi Penanaman Modal BPKM Supriyadi mengatakan, pihaknya semakin yakin bahwa pertumbuhan perekonomian di kalangan masyarakat terlihat maju pesat. Salah satunya berkat pariwisata.
“Ekonomi Indonesia diprediksi masuk 10 besar di dunia pada 2025 bila dilihat dari peningkatan pariwisata yang terjadi sekarang ini. Terlebih arahan Presiden Jokowi menjadikan pariwisata leading sektor perekonomian. Dengan hadirnya pariwisata, tentu saja Indonesia menjadi tumpuan untuk memajukan perekonomian,” ucapnya.
Menurut Supriyadi, dengan semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, maka mau tidak mau harus dipikirkan upaya meningkatkan kesejahteraan. Hal inilah yang menjadikan pariwisata semakin penting untuk digalakkan.
Ia juga mendorong lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, terutama di Batam, yang selama ini identik sebagai kota industri.
“Dulu tahun 2005 masih banyak tanah lapang, namun sekarang banyak berdiri hotel megah, lalu dilihat dari sisi infrastruktur juga semakin mapan,” katanya.
Hal itulah yang menurut dia menjadi salah satu indikator semakin berkembangnya investasi di Batam. (arh)