Sabtu, 27 April 24

Apa Motif Israel Serang Markas Wartawan di Gaza?

Apa Motif Israel Serang Markas Wartawan di Gaza?
* Tower Al Jalaa di Gaza, kantor wartawan internasional yang dihancurkan Israel. (Foto: ParsToday)

Rezim Zionis Israel pada Sabtu (15/5/2021), melakukan tindakan yang melanggar hukum internasional dengan menyerang tower Al-Jalaa di Jalur Gaza untuk mencegah peliputan kejahatannya. Pasalnya, tower ini menjadi lokasi kantor berbagai media internasional.

Tower Al-Jalaa menjadi tempat dan kantor sejumlah media internasioanl seperti Televisi Aljazeera, Associated Press (AP) dan Kantor Berita Prancis (AFP). Berbagai media ini aktif meliput berita dan perkembangan di Jalur Gaza.

Langkah ilegal Tel Aviv ini sejatinya untuk mencegah peliputan kejahatan rezim ini terhadap warga Gaza dari dekat oleh media-media tersebut. Domain serangan udara Israel selama aksi agresi terbarunya ke Gaza sangat luas dan belum pernah terjadi sebelumnya . Brutalitas ini menimbulkan kehancuran besar dan korban tewas serta terluka dari warga Palestina mulai perempuan hingga anak-anak.

Kelemahan dan ketidakstabilan pembenaran otoritas Zionis dalam hal ini, yang mengklaim bahwa kelompok perlawanan Palestina telah menyembunyikan pasukan dan peralatan mereka di antara penduduk sipil, kini menjadi lebih jelas dengan terungkapnya target serangan ini. Sama seperti sebuah jet tempur Israel Sabtu dini hari dalam sebuah serangannya ke Kamp Al-Shaati menghancurkan rumah Abu Hatab dan tim pemyelamat mengeluarkan 10 korban tewas dan 15 terluka dari reruntuhan rumah tersebut dan mayoritasnya adalah perempuan dan anak-anak.

Tentu saja pengungkapan kejahatan ini dan perilisan gambar tersebut secara langsung serta laporannya akan semakin menguak skandal Israel dan pendukung Baratnya serta meningkatkan represi internasional dan oponi publik berbagai negara untuk menghentikan kejahatan rezim penjajah Quds terhadap warga Gaza.

Oleh karena itu, para pejabat Tel Aviv telah menemukan cara untuk menghindari hal tersebut dengan menghilangkan masalah tersebut, yaitu menghancurkan kantor pusat kantor berita internasional di Menara Al-Jalaa di Gaza. Rezim Zionis mengklaim bahwa Hamas menggunakan gedung ini dan keberadaan jurnalis sebagai tameng manusia.

Joel Simon, Komite Untuk Melindungi Journalis (CPJ) mengatakan, “Serangan terhadap gedung wartawan di Gaza menimbulkan pemikiran bahwa militer Israel sengaja menarget instalasi media untuk mengganggu peliputan berita-berita kemanusiaan di Jalur Gaza.”

Langkah ilegal Israel ini menuai beragam respon. Juru bicara sekjen PBB, Stéphane Dujarric mengatakan, Antonio Guterres menilai serangan terhadap kantor media massa sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan itu harus dicegah. Sementara itu, statemen yang dirilis Associated Press menyebutkan, “Kami syok ketika militer Israel menyerang dan menghancurkan gedung kantor kami serta media lainnya di Gaza. Israel sejak lama telah mengetahui lokasi kantor kami dan menyadari bahwa wartawan kami berada di lokasi tersebut. Kami telah menerima peringatan bahwa gedung tersebut akan menjadi target.”

Gary Pruitt, ketua dan direktur Associated Press mengatakan, “Ini sebuah langkah yang tidak dapat diterima dan sangat menyiksa. Kami nyaris tidak selamat dari kematian yang mengerikan. Dua belas jurnalis lepas dan wartawan Associated Press berada di dalam gedung, dan untungnya kami dapat mengevakuasi gedung tepat waktu.”

Meski ada protes ini, namun pemerintah Barat sponsor Israel khususnya pemerintah Amerika Serikat enggan mengutuk aksi ilegal Tel Aviv ini. Faktanya pendekatan proteksionis Washington menjadi motivasi utama Israel untuk merealisasikan kejahatannya dan aksi-aksi ilegal anti kemanusiaannya di bumi Palestina pendudukan. (ParsToday/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.