Jumat, 26 April 24

Alumni Unsoed Jadi Menteri di Timor Leste

Alumni Unsoed Jadi Menteri di Timor Leste
* Alumni Fapet Unsoed bertemu dengan Menteri Petroleum Timor, Leste di Restoran “KATUAS“

Tanggal 2 – 4 Februari 2018, empat orang Delegasi Alumni Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah yaitu Ir.Agus Kadarisman,MM, Ir.Ign.Hariyanta Nugraha,MSi,Ir. Eri Sasmita, dan Ir.Teguh Sudaryanto melakukan perjalanan ke Dili, Timor Leste. Misi dari perjalanan empat orang delegasi alumni Fapet Unsoed tersebut adalah selain untuk melihat kondisi Timor Leste setelah kurang lebih 19 tahun memisahkan diri dari Indonesia juga ingin bersilaturahmi dengan teman sesama alumni Fapet Unsoed yang saat ini menjadi salah satu orang penting di negara tersebut yaitu Hernani Filomena Coelho da Silva.

Saat ini,  Hernani menjabat sebagai Menteri Perminyakan (the Minister of Petroleum) Timor Leste, dan tahun sebelumnya beliau adalah Menteri Luar Negeri Timor Leste masa jabatan 2015 – 2017 di pemerintahan sebelumnya.

Pukul 13.15 waktu Timor Leste pesawat kami mendarat di Bandar Udara Internasional Presiden Nicolau Lobato, disambut dan dijemput oleh staf dari kantor Ministry of Petroleum Timor Leste untuk check in di D’City Hotel Dili . Miss Icha yg merupakan staf khusus dari Ministry of Petroleum menyodorkan jadwal / time schedule yang sudah disusun langsung oleh Memteri Petrolium.

Kami dijadwalkan untuk bertemu beliau pada jam 19.00 sekaligus diundang untuk makan malam, tetapi sebelumnya dijadwalkan terlebih dulu untuk mengunjungi tempat – tempat bersejarah di kota Dili saat negara ini bergabung dengan Indonesia sebagai provinsi bernama Timor Timur.

Tepat pukul 16.30 kami dijemput di hotel dimana kami menginap untuk melakukan City Tour. Tempat yang pertama dikunjungi adalah Palacio do Governo yang merupakan kantor Perdana Menteri Timor Leste. Gedung dengan arsitektur portugis ini terkesan artistik dan gagah . Dari kesan luarnya nampak bahwa gedung ini merupakan gedung yang baru dibangun. Dan memang betul setelah dikonfirmasi ke sumber yang bisa dipertanggung jawabkan bahwa gedung ini merupakan peningggalan pemerintahan Portugis dan di renovasi pada tahun 2017. Dilanjutkan ke Palacio Lahane yang merupakan salah satu situs sejarah dimana dulunya gedung ini adalah kediaman Gubernur Portugis.

Menteri Petroleum Timor Leste mengenakan baret Menwa Unsoed

Tempat yang memilki kesan yang paling mendalam bagi kami adalah tempat dimana pejuang pejuang Indonesia gugur selama kurun waktu tahun 1975 sampai 1999 saat negara tersebut menjadi bagian dan kemudian terpisah dari negeri tercinta Indonesia dimakamkan yaitu “Taman Makam Pahlawan Seroja“.

Taman Makam Pahlawan Seroja menempati areal yang cukup luas, terlihat ratusan makam yang disekelilingnya ditanami rumput yang sangat rapi terkesan bahwa tempat bersejarah tersebut sangat terawat. Ini menandakan bahwa bangsa kita sangat menghargai jasa jasa para pahlawannya. Di dalamnya juga dibangun sebuah tugu dengan lambang garuda di atasnya. Juga ada beberapa jenis pohon yang ditanam oleh beberapa pejabat di lingkungan TNI AD di antaranya Jend. Ryamizard Ryacudu dan yang paling baru adalah tanaman yang ditanam oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada tahun 2017 lalu.

Dari taman makam pahlawan kami dibawa ke sebuah pantai pasir putih yang disebut pantai Cristo Rei. Tempat ini merupakan tempat hiburan bagi masyarakat Timor Leste serta sering dijadikan ajang pameran. Dari pantai ini nampak di kejauhan diatas bukit berdiri sebuah patung yaitu Patung Cristo Rei yang dibangun oleh presiden Suharto saat negara ini masih bergabung dengan Indonesia. Di tempat ini kami bertemu dengan Menteri Petrolium Timor Leste dan dua orang teman yang dulu sama sama sekolah di Magelang yaitu Valentino Varella dan Manuel Justino. Valentino pernah menjabat sebagai Menteri Muda Veteriner dan saat ini aktif di partai CNRT , yaitu partai yang didirikan oleh Xanana Gusmao tahun 2008. Manuel Justino adalah seorang pelukis profesional yang karya – karyanya banyak dikoleksi oleh presiden dari negara negara berbahasa portugal misalanya Brazil dan negara negara Amerika Latin lainnya.

Delegasi Alumni Fapet Unsoed ke Dili – Timor Leste (1)

Cerita Menteri Timor Leste

Dalam perbincangan yang sangat santai, Hernanio terlihat sangat bahagia sekali bertemu teman lama yang sudah 32 tahun tidak berjumpa. Kesan kami selama ngobrol bahwa yang bersangkutan memorinya sangat bagus karena bisa bercerita pengalaman – pengalaman manisnya selama menuntut ilmu di Magelang maupun Purwokerto. Beberapa hal yang diceritakan ke kami di antaranya :

1. Kondisi Negara Timor Leste

Sembilan belas tahun (19) tahun sejak memisahkan diri dari Indonesia, merupakan era yang berat bagi negara ini untuk mengangkat kesejahteraan rakyatnya. Masih banyaknya pengangguran, pendapatan perkapita yang masih rendah, pasokan kebutuhan barang barang konsumsi dan produksi yang masih bergantung dari negara lain seperti China, Indonesia serta negara – negara lain, infrastruktur yang masih belum baik merupakan indikasi bahwa negara ini masih harus bekerja keras agar sejajar dengan negara negara lain di Asean .

Disatu sisi papar Hernanio, kondisi ini merupakan peluang bagi negara negara lain untuk berinvestasi di negaranya .

Sebagai contoh peluang investasi bagi negara lain yang saat ini berjalan adalah setiap hari banyak sekali berdatangan kapal – kapal dari China membawa kebutuhan barang barang konsumsi maupun produksi ke Timor Leste.

Taman Makam Pahlawan “ SEROJA “ Dili , Timor Leste

Peluang lain yang bisa digarap adalah sub sektor peternakan yang mulai tahun ini sudah mengimport sarana produksi peternakan dari Jawa Timur. Hernanio berharap, perusahaan perusahaan peternakan dari Indonesia bisa berinvestasi ke negara ini dan beliau bersedia untuk membantu dalam hal perijinan .

2. Cerita tentang perjalanan karir Hernani Filomena Coelho da Silva :

– Tahun 1989 : lulus dari D3 Fakultas Peternakan Unsoed,

– Tahun 1989 – 1992 : Melanjutkan S1 di Fak. Peternakan Unisma Malang

– Tahun 1992 – 1993 : Pernah bekerja sebagai jurnalis Infovet – Asohi di Jakarta, kemudian kembali ke Dilli dan bekerja di Dinas Peternakan Provinsi Timor Timur,

– Tahun 1994 : Ke Portugal

– Tahun 1995 – 1999 : Melanjutkan kuliah di Universitas Macau, Fakultas Ekonomi,

– Tahun 1999 – 2001 : Bekerja di portugal sebagai peneliti di Institut of Agrarian Reaserch – Portugal,

– Tahun 2001 – 2002 : bekerja di UNDP, di Timor Leste,

– Tahun 2003 – 2005 : Bekerja di UNDP sebagai kepala bagian Manajemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam,

– Tahun 2005 : di rekrut oleh Menteri Luar Negri Timor Leste sebagai Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri,

– Tahun 2006 – 2009 : Sebagai Duta Besar Timor Leste untuk Australia dan New Zeland,

– Tahun 2010 – 2012 : Wakil Kepala Staf Kepresidenan Timor Leste,

– Tahun 2013 – 2015 : Duta Besar Timor Leste untuk Republik Korea,

– Tahun 2015 – 2017 : Menteri Luar Negri Timor Leste,

– Oktober 2017 – Sekarang : Menteri Petroleum Timor Leste.

Patung J. Paulus VI yang merupakan obyek wisata terbaru di Dili

Komitmen Menteri terhadap Keluarga Alumni Fapet Unsoed 

Dari obrolan yang kami lakukan terkesan bahwa Hernanio sangat mencintai almamaternya Unsoed, hal ini ditunjukkan dari cerita tentang masa masa kuliah dulu yang sebagian besar masih diingatnya termasuk teman – temannya. Contoh lainnya adalah dia sangat bangga sekali mengenakan baret Menwa Unsoed saat diberikan kenang – kenangan oleh sesama mantan anggauta Menwa Unsoed, Ir.Teguh Sudaryanto. Catatan : Pak Menteri Hernani Filomena Coelho da Silva saat mahasiswa, aktif di Menwa Yon 904 Unsoed. Pak menteri bersama-sama Prof.Dr.Ade Maman Suherman,SH,M.Sc. (Dekan Fakultas Hukum Unsoed) ikut Diksar Menwa di Puslatpur Klaten tahun 1987.

Komitment yang lain bahwa yang bersangkutan sangat berkeinginan suatu saat nanti bisa hadir dalam acara reuni maupun pulang kandang di kampus tercintanya Unsoed.

Beliau juga bersedia untuk diundang sebagai pembicara pada Dies Natalis Unsoed yang akan datang jika waktunya tidak berbenturan dengan acara kenegaraan Timor Leste. Gambaran kuatnya komitment tersebut tercermin dari pembicaraannya bahwa yang bersangkutan memastikan bila pada kabinet mendatang tidak memangku jabatan di Departemen Luar Negeri lagi yang biasanya memiliki agenda yang padat di bulan September sehubungan dengan Sidang Umum PBB di New York maka rencananya beliau akan hadir di Unsoed.

Selanjutnya, hari ke dua di Dili, empat orang delegasi alumni Fapet Unsoed – diberikan kesempatan untuk mengunjungi dua tempat yaitu Patung J. Paulus VI yang terletak di sebuah bukit dan merupakan objek wisata terbaru di Dili. Tempat lainnya adalah Tais Market yaitu pasar yang menyediakan kerajinan khas Timor Leste salah satunya adalah kain tenun. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.