Sidoarjo – Kepala Tim Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan Regional Tengah Kombes Pol Dr Budiyono mengaku pihaknya telah mengambil sampel DNA 30 keluarga korban hilangnya pesawat AirAsia di Posko Crisis Center, Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Ada beberapa yang diambil sampel DNA sampai semalam ada 30 orang. Memang dari 93 itu belum semuanya menyerahkan sampel DNA,” ujar Budiyono saat menggelar jumpa pers di Posko Crisis Center, Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014).
Budiyono mengatakan pengambilan sampel DNA itu dilakukan untuk mempermudah proses identifikasi jenazah, sehingga Ia mengharapkan sampel DNA ini harus dari keluarga garis vertikal.
“Misalnya korban adalah anaknya maka sampelnya dari orang tuanya atau sebaliknya. Tidak kami harapkan dari saudara atau sepupu dll,”
Sejak pesawat QZ8501 dinyatakan ditemukan tim DVI mulai mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban. Hingga Selasa malam data tersebut sudah dikumpulkan dari 93 keluarga korban.
“Mereka sudah menyampaikan informasi dan masih terus di dalami, dilengkapi seperti poto dan juga medical record dari korban,” tutur dia. (Has)
