Sabtu, 27 April 24

Pengamat: Tak Miliki Kedekatan Ideologis, Yusril Sulit Direkrut PDI-P

Pengamat: Tak Miliki Kedekatan Ideologis, Yusril Sulit Direkrut PDI-P
* Yusril Ihza Mahendra.

Jakarta, Obsessionnews.com – PDI-P mampu mengusung calon sendiri dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tanpa berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain. Pasalnya, PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Sementara peraturan UU Pilkada mensyaratkan untuk DKI calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) didukung minimal 20% dari total kursi DPRD atau 22 kursi.

Muhammad AS Hikam.
Muhammad AS Hikam.

Hanya masalahnya hingga detik ini parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri ini belum memutuskan siapa cagub dan cawagub yang akan diusungnya. PDI-P telah melakukan fit and propert tes terhadap sejumlah cagub dan cawagub dari internal dan eksternal partai. Saat ini nama-nama tersebut tengah digodok, dan pada akhirnya yang memutuskan adalah Megawati.

Dari eksternal partai antara lain terdapat tiga tokoh populer, yakni Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, dan Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault.

“Sayangnya, kemungkinan PDI-P merekrut ketiga tokoh nasional tersebut sangat kecil, karena ketiganya tidak memiliki kedekatan ideologis dengan partai yg dipimpin oleh mantan Presiden RI ke 5, Megawai Sukarnoputri itu,” kata pengamat politik Muhammad AS Hikam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2016).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani atau Risma dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani atau Risma dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri

Wakil Rektor President University, Bekasi, Jawa Barat, ini memperkirakan PDI-P akan dipaksa “berjudi” dengan pilihan-pilihan sulit, yakni menarik kader-kader populer seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani atau Risma dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Atau juga PDI-P akan merekrut calon dari luar partai yang memiliki popularitas di tataran nasional.

“Pertanyaannya, apakah mereka akan mampu bersaing dengan gubernur petahana Basuki Tajahaja Purnama atau Ahok? Waktu semakin dekat dan pilihan tak terlalu banyak,” tutur Hikam.

Hikam menilai Risma dan Ganjar belum tentu mampu melawan Ahok.

“Risma dan Ganjar bisa jadi sangat populer di daerahnya, tetapi untuk melampaui atau bahkan merendengi dengan popularitas dan elektabilitas Ahok, tampaknya masih perlu kerja ekstra keras. Dan itu berarti perlu waktu yang cukup panjang bagi PDI-P untuk bisa membuat keduanya diperhitungkan sebagai penantang utama Ahok,” pungkasnya. (arh, @arif_rhakim)

Baca Juga:

Hikam: Risma Belum Mampu Bertanding Lawan Ahok

Pendukung Risma Pasang Spanduk ‘Robohkan Ahok yang Sombong’

Hikam: Ruhut Tidak Punya Malu Bela Koruptor

ICW & Perludem Patut Diapreasi, Berani Laporkan Fadli ke MKD

Hikam: Mestinya Fahri Berkaca Dulu Sebelum Kritik Jokowi

AS Hikam Usul Ketua MA Dipecat

AS Hikam: Dukung Jokowi, Golkar Bikin Gerah Parpol Lain

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.