* Wakil Ketua DPR Agus Hermanto.
Jakarta, Obsessionnews.com – Kaburnya salah satu terpidana seumur hidup di Rutan Salemba, Anwar alias Rizal, menjadi bukti masih lemahnya sistem penjagaan di sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Pasalnya, kasus semacam ini sudah kerap terjadi.
Anwar bisa kabur, karena menyamar sebagai tamu perempuan. Ia bisa leluasa keluar rutan bersama istri dan anaknya karena tidak ada lagi pengecekan terhadap pengunjung perempuan di Rutan Salemba.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap kasus serupa tidak lagi terjadi lagi. Untuk menjamin itu, sistem penjagaan harus lebih diperketat.
”Tentunya sekarang penataan bagaimana penjengukan, bagaimana identitas, segala sesuatu harus betul-betul terjaga dengan baik,” kata Agus di DPR, Senin (18/7/2016)
Misalnya, kata Agus ke depan semua tamu diwajibkan mengunakan ID Card, dengan melakukan pemeriksaan yang ketat, sehingga tidak ada lagi tamu yang lolos dari pemeriksaan.
“Ini kemarin kan narapidana itu bisa keluar tanpa mengalami pengecekan misalnya seluruh tamu harus pakai ID card seluruh tamu harus terdaftar dengan baik, Apakah dia laki atau perempuan sehingga kalau ada laki-laki yang pakai baju perempuan dan bisa kebaca,” terangnya.
Selain itu, Agus juga meminta kondisi Lapas diperbaiki, ia melihat kamar-kamar di Lapas sudah tidak memenuhi karena jumlah narapidana semakin banyak, sementara pemerintah tidak melakukan penambahan Lapas.
”Yang jelas infrastruktur daripada Lapas itu yang kurang ,gedungnya juga tidak mencukupi tentunya pemerintah harus menyiapkan Lapas-lapas dan ruangan ruangan yang baru, yang betul-betul bisa memadai,” tuturnya.
“Sehingga yang ada di dalam juga bisa menempatkan pada posisi yang jauh lebih manusiawi mungkin barangkali tidak berdesak desakan dan sebagainya,” imbuhnya.
Diketahui Anwar terpidana kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur itu kabur setelah mendapat bantuan dari istrinya untuk menyamar sebagai tamu perempuan. Istri Anwar memberikan dia pakaian perempuan, lipstik, jilbab dan juga bedak untuk mengelabui petugas. (Albar)
