Jumat, 17 Mei 24

Fadli Zon: Kapolri Perlu Konsultan Agama

Fadli Zon: Kapolri Perlu Konsultan Agama
* Fadli Zon menerima kunjungan Ormas Islam, tampak di situ nomor dua dari arah kiri Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam. Foto/ Edwin Budiarso/ Obsessionnews.com.

Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon turut menyesalkan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait ucapannya yang menyinggung sejumlah ormas Islam. Karena ketidaktahuan sejarah itu, Fadli menyarankan agar Tito mengangkat konsultan yang dibertugas memberi masukan soal pengetahuan keagamaan.

“Jadi, saya kira perlu ada konsultan untuk Kapolri yang mengerti Islam, sejarah Islam, umat Islam di Indonesia,” tutur Fadli, ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (1/2/2018).

Menurutnya sangat keliru jika Tito menyebut hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang sejak awal sampai sekarang yang konsisten menjaga NKRI. Sementara ormas Islam lain tidak, justru disebut Tito malah merontokan NKRI.

Pernyataan tersebut membuktikan Tito tudak memahami sejarah pergerakan Islam. Padahal katanya, sebelum zaman kemerdekaan terdapat sejumlah elemen Islam seperti Syarikat Dagang Islam, Syarikat Islam, serta berbagai ormas Islam lainnya yang tersebar di berbagai daerah.

“Ada baiknya Tito mengklarifikasi ya mungkin maksud beliau tidak seperti itu. Namanya keceplosan, slip of tounge,” katanya.

Sebelumnya dilain tempat, Ketua Umum Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) H. Usamah Hisyam juga mengecam keras pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menyatakan ormas Islam di luar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah akan merontokkan NKRI.

“Pernyataan itu tidak sepatutnya disampaikan oleh seorang Kapolri jenderal berbintang empat. Tugas utama kepolisian itu mengayomi masyarakat, bukan memprovokasi,” ujar Usamah kepada usai menerima kunjungan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso di kantornya di kawasan Jakarta Selatan, Senin petang (29/1/2018).

Usamah sangat heran, bagaimana mungkin seorang Kapolri bisa berseloroh di hadapan publik bahwa ormas Islam lainnya akan merontokan NKRI. Ia pun meminta Tito mempertanggungjawabkan ucapannya itu.

“Pak Tito harus bisa mempertanggungjawabkan ucapannya. Tolong jelaskan, apa yang dia maksud itu. Karena beliau pejabat publik, Kapolri lagi, yang seharusnya wajib menciptakan rasa aman, tenang, dan mengayomi seluruh komponen masyarakat. Bukan sebaliknya, cenderung memprovokasi dan memecah belah umat Islam,” kata Usamah.

Usamah menyarankan, Tito yang sejak diangkat menjadi Kapolri dikenal sebagai ‘the rising star’ agar lebih banyak mempelajari sejarah kebangkitan, kelahiran, dan perjuangan bangsa Indonesia.

“Hampir seluruh komponen umat Islam, para ulama, santri, syuhada dari berbagai ormas dan laskar Islam saling bahu membahu merebut kemerdekaan dan mempertahankan NKRI hingga hari ini,” tegas Usamah.

“Karena itu, Pak Tito harus segera klarifikasi pernyataannya. Bila beliau memang khilaf, terpeleset, silakan minta maaf kepada umat Islam yang banyak tergabung dalam berbagai ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah. Bilamana Kapolri tidak segera menyikapi keresahan umat atas ucapannya tersebut, urusannya bisa panjang,” kata Usamah.

Kendati demikian, Usamah meminta agar umat Islam tetap sabar, tidak terpancing dan tidak terprovokasi. “Dalam tahun politik ini, kita harus bersama-sama menjaga harmoni,” tandasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.