Jumat, 26 April 24

Pertemuan Megawati dan Jokowi Mengerucut Pada Satu Nama Cawapres

Pertemuan Megawati dan Jokowi Mengerucut Pada Satu Nama Cawapres
* Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7/2018) malam.

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi membahas berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. 

Koalisi pendukung Presiden Jokowi telah terbentuk, namun hingga kini belum diputuskan siapa yang bakal menjadi cawapres pendamping Jokowi pada Pilpres 2019. Menurut Megawati, nama tersebut sudah mengerucut pada satu nama. 

“Berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai cawapres, nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Pak Jokowi,” kata Megawati melalui siaran pers, Senin (9/7/2018).

Megawati enggan menyebut nama cawapres dimaksud. Ia mengatakan, Presiden Jokowi tengah mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mengumumkan nama tersebut kepada publik. 

“Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar,” kata Megawati.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan,  pertemuan Megawati dan Jokowi itu dilakukan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7/2018) malam. Pertemuan berlangsung selama 1 jam 50 menit dalam suasana penuh santai. 

“Istana Batu Tulis sangat cocok, teduh, menghadap Gunung Salak dengan gemuruh air sungai yang menciptakan suasana kontemplatif,” papar Hasto. 

Hasto mengatakan, pertemuan Batu Tulis tersebut menepis berbagai anggapan dari berbagai pengamat politik yang mencoba membuat jarak, bahkan memisahkan antara Presiden Jokowi dengan Megawati dan PDIP. 

“Kepemimpinan Ibu Mega dan Pak Jokowi itu saling melengkapi dan satu kesatuan. Ibu Mega sangat kokoh dalam prinsip, dan berpolitik dengan keyakinan untuk rakyat. Sementara Pak Jokowi dengan kemampuan teknokratisnya serta model kepemimpinan yang membangun dialog, merangkul, dan terus membumikan Pancasila dalam tradisi kepemimpinan yang turun ke bawah, atau merakyat,” katanya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.