Sabtu, 27 April 24

Best Achiever In Legislator Johnny G. Plate (Anggota Komisi XI DPR-RI/ Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI)

Best Achiever In Legislator Johnny G. Plate (Anggota Komisi XI DPR-RI/ Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI)
* Johnny G. Plate (kedua dari kiri)

Bagi Johnny G.  Plate terjun ke pentas politik adalah panggilan jiwa untuk memperjuangkan politik ‘bonum commune’, yaitu politik untuk kebaikan atau kesejahteraan bersama. setelah puluhan tahun berkecimpung dalam bisnis, kini putra ntt ini bertekad untuk mendedikasikan waktu, pikiran dan segala kemampuannya sebagai wakil rakyat di parlemen dari partai nasdem demi indonesia yang lebih baik.

Menurut Johnny, dalam memperjuangkan politik ‘bonum commune’ perlu berpegang pada pedoman visi kebangsaan sebagaimana telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa, yaitu membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. “Indonesia telah memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, yang bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam suatu komunitas politik bersama, tetapi juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk saling merawat bangunan negara-bangsa ini,” tutur Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini.

Johnny menyebutkan, semangat kebangsaan (nationality spirit) dan pembangunan merupakan dua hal yang berjalan bersama-sama dan saling menopang. Nilai-nilai kebangsaan mutlak diperlukan dalam pembangunan dan sebaliknya pembangunan yang berhasil akan menumbuhkan semangat kebangsaan atau nasionalisme dan kebanggaan pada negarabangsa (national pride). Dalam pandangan Johnny, negara yang baik memerlukan perpaduan antara warga negara yang baik dan institusi negara yang baik. Untuk yang pertama, tantangan generasi hari ini adalah memperjuangkan nation and character building melalui pendidikan kewargaan (civic education) yang baik. Untuk yang kedua, tantangannya memperjuangkan visi restorasi dan transformasi institusi-institusi kenegaraan lewat pendalaman dan perluasan demokrasi.

“Visi restorasi berisi konsepsi untuk memulihkan kembali kondisi bangsa agar bisa merasa lebih sehat, lebih kuat dan lebih bersemangat dengan cara menjangkarkan kembali pilihan-pilihan kebijakan dan pembangunan pada nilai-nilai luhur bangsa. Visi transformasi berisi konsepsi untuk mengubah keadaan dengan jalan menawarkan hal-hal baru yang lebih baik, lebih kreatif dan lebih inovatif, dengan tetap mempertimbangkan koherensinya dengan basis nilai kebangsaan,” paparnya.

Sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR-RI, langkah perjuangan politik Johnny juga merupakan representasi dari kebijakan Partai Nasdem yang mengusung spirit Restorasi untuk melakukan perubahan mendasar guna mewujudkan cita-cita bangsa, yakni kesejahteraan dan keadilan sosial yang sungguh-sungguh dihidupi dan dirasakan hingga ke rakyat di akar rumput, sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa. Roh perjuangan Restorasi atau Gerakan Perubahan Partai NasDem merupakan gerakan kolektif dari elit-elit bangsa ini (top-down restoration) hingga ke gerakan perubahan masyarakat bawah (buttom-up restoration). Keduanya harus bertemu dalam sebuah komitmen bahwa bangsa ini hanya akan berubah jika restorasi bukan sematamata kerja satu partai, tetapi merupakan keterlibatan semua partai politik dan seluruh elemen bangsa.

Bersama Partai NasDem, putra kelahiran Ruteng, Flores ini terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I. Kariernya di dunia politik berjalan mulus. Ia pun terpilih sebagai salah satu dari 10 anggota DPR-RI terbaik 2017 versi Panggung Indonesia (PI). PI merupakan sebuah lembaga konsultan independen yang menilai kinerja para wakil rakyat di Senayan. Di alat kelengkapan kerja DPR-RI, Johnny adalah anggota Komisi XI dari Partai NasDem, yang membidangi keuangan negara (APBN), perencanaan pembangunan dan perbankan. Johnny mengakui, tugasnya di Komisi XI bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena Komisi ini banyak membahas makro ekonomi nasional yang sering kali terkait dengan kepentingan ekonomi politik lainnya. Tantangannya adalah bagaimana menemukan suatu terobosan baru tentang pembangunan ekonomi serta kebijakan tertentu, di tengah tarik-menarik bahkan benturan kepentingan politik ekonomi yang mengikutinya.

Selama tiga tahun berkecimpung di Parlemen, Johnny turut berperan aktif dalam merumuskan asumsi makro ekonomi, menyusun postur anggaran belanja negara, mengawasi penerimaan pajak negara, serta menyusun perencanaan pembangunan nasional. Menurutnya, semua tugas itu tidak bisa dilakukan secara maksimal, tanpa bekal ilmu dan pengalaman yang memadai. Bersama rekan-rekan wakil rakyat, Johnny melibatkan diri dalam berbagai proses perumusan Undang-Undang maupun pengambilan kebijakan yang berdampak pada kepentingan masyarakat. Ia menyebut beberapa produk Undang-Undang yang dihasilkan, sejalan dengan semangat Restorasi Partai NasDem. Misalnya, Undang-Undang Tax Amnesty, Undang-Undang PPKSK (Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan), Undang-Undang APBN pada setiap tahun anggaran baru dan berbagai revisi undang-undang serta perjanjian internasional, bilateral dan multilateral yang terkait sektor finansial, moneter dan perekonomian.

Johnny juga ikut dalam Panitia Khusus (Pansus) yang menyusun revisi UU Pemilu pada 2017. Revisi ini diperlukan karena pada pemilihan umum 2019 mendatang akan dilaksanakan secara serentak, yaitu pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden. “DPR juga tengah melakukan revisi UU Penerimaan Negara Bukan Pajak, setelah itu akan melakukan revisi UU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP). Keduanya mengatur penerimaan negara melalui sektor pajak dan bukan pajak,” jelasnya. Ia juga lantang memperjuangkan Pengesahan Perppu Nomor 2 tahun 2017 tentang Ormas menjadi Undang-Undang. Menurutnya, Undang-Undang Ormas dibutuhkan karena bertujuan menjaga ideologi negara. Namun, terkait revisi atas Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), Johnny justru mempersoalkan pengesahannya yang terburu-buru untuk kepentingan politik jangka pendek. “Revisi UU MD3 seharusnya memperhatikan bagaimana meningkatkan kinerja parlemen agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Setiap masa reses, Johnny rutin mengunjungi daerah pemilihannya di NTT. Kepada konstituennya, ia mendorong untuk selalu kreatif dalam menampilkan kebudayaan NTT. “Saya ingin NTT berganti singkatannya menjadi ‘New Tourism Territory’ atau kawasan wisata baru yang bisa mengurangi angka kemiskinan,” ungkap ayah tiga orang anak ini. Johnny merupakan salah satu anggota DPR-RI yang sangat aktif dalam menjalankan perannya sebagai wakil rakyat. Karena itu, tidak mengherankan jika ia selalu menjadi rujukan awak media cetak, elektronik, online, hingga televisi nasional dan internasional sebagai narasumber sekaligus komunikator suara rakyat.  (Naskah: Giattri F.P., Foto: Sutanto)

 

Artikel ini dalam versi cetak dapat dibaca di Majalah Men’s Obsession Edisi Maret 2018.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.