Ziarah ke Makam Panglima Soedirman, Jenderal yang Jujur

Ziarah ke Makam Panglima Soedirman, Jenderal yang Jujur
Amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman kepada para Komandan Satuan 1 Mei 1949: “Jangan bimbang dalam menghadapi macam-macam penderitaan, karena makin dekat cita-cita tercapai, makin berat penderitaan yang harus kita alami” - Bertempat di Taman Makam Pahlawan Jl. Kusumanegara, Semaki, Yogyakarta, Kamis (13/9/2018), Civitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto Jawa Tengah dan prajurit TNI yang terdiri dari unsur Angkatan Laut, Angkatan Udara, serta Angkatan Darat dari Jajaran Korem 071/Wijayakusuma bersama-sama melaksanakan ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Rektor UNSOED Prof Dr Ir Suwarto MS. “Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-55 UNSOED dan HUT ke-57 Korem 071/Wijayakusuma,” jelas Koordinator Sistem Informasi UNSOED, Alief Einstein. Ziarah ditandai dengan peletakan karangan bunga, dilanjutkan kedua rombongan menggelar doa bersama dan prosesi tabur bunga ke pusara Jenderal Soedirman dan Ibu Soedirman yang letaknya berdampingan. Setelah ziarah, rombongan yang terdiri dari Wakil Sementara Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Drs Fadjari, prajurit TNI terdiri dari AL, AU, dan AD dari jajaran Korem 071/Wijayakusima serta dari UNSOED terdiri Rektor beserta pimpinan universitas, fakultas, perwakilan dosen dan karyawan serta mahasiswa UNSOED. [caption id="attachment_260352" align="alignnone" width="640"] Bertindak selaku inspektur upacara adalah Rektor UNSOED Prof Dr Ir Suwarto MS[/caption] Rombogan ini menuju ke Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta untuk silaturahmi dengan keluarga besar Panglima Soedirman dan diterima putra bungsunya Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi (69 tahun). Saat tiba di Museum disambut Kabalakmusponpus Disjarahad, Kolonel ARM Hery Purwanto SIP. Mohamad Teguh menyambut hangat kehadiran rombongan dan mengapresiasi kegiatan ini, serta mengucapkan Dies Natalis ke-55 Unsoed. “Semoga di usia yang ke - 55 ini bisa lebih maju, bisa lebih mengabdi kepada seluruh bangsa dan negara. Lulusan-lulusannya dapat berkarya memajukan Indonesia di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Putra bungsu Panglima Soedirma ini juga mengucapkan selamat kepada Korem 071 Wijaya Kusuma yang pada saat ini berusia 57 tahun. Semoga di usia 57 tahun ini bisa melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara sesuai apa yang dicita-citakan oleh pahlawan bangsa. Ia pun menceritakan tentang keteguhan dan kegigihan Jenderal Soedirman dalam berjuang. Pak Dirman pada tanggal 18 Desember 1948, dalam kondisi sakit parah, baru dioperasi satu paru-parunya dihentikan. Namun mendengar kabar agresi Belanda yang melanggar perjanjian Renvile, Jenderal Soedirman seperti memiliki kekuatan baru. Dengan tekad baja Jenderal Soedirman kemudian memimpin gerilya dan membuat RI tetap ada dan mengobarkan semangat pasukan RI di seluruh tanah air. [caption id="attachment_260355" align="alignnone" width="640"] Foto Bersama Civitas Akademika, Prajurit TNI, dan putra bungsu Panglima Soedirman Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi[/caption] Rektor Prof Dr Ir Suwarto MS dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebuah kehormatan tersendiri bagi UNSOED, karena almamater yang kita cintai dan banggakan ini, menyandang nama Panglima Besar Jenderal Soedirman, seorang pribadi yang mengajarkan tentang cinta tanah air dalam satunya kata dan perbuatan. “Sosok putra terbaik bangsa yang senantiasa mengedepankan kejujuran, kepedulian dan semangat pantang menyerah. Tentunya, semangat dan keteladanan beliau memiliki arti yang luar biasa dan masih sangat relevan hingga sekarang. Terlebih, ketika sekarang memasuki era global dan penuh daya saing, maka jiwa nasionalisme dan semangat pantang menyerah adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi,” ungkap Rektor. Lebih lanjut Prof Suwarto menyampaikan bahwa ziarah dan anjangsana ini adalah momentum bagi seluruh keluarga besar UNSOED untuk meresapi nilai-nilai kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang merupakan jati diri dan landasan filosofis almamater. “Tidak saja memanjatkan doa untuk beliau, tidak saja merawat silaturahmi dengan keluarga besar beliau, melainkan juga bagaimana seluruh warga UNSOED dapat semakin menginternalisasi keteladanan beliau, untuk kemudian diartikulasikan dalam sikap mental dan perilaku sehari-hari, sehingga, warga UNSOED dapat selalu menjadi yang terdepan dalam berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara,” tandas Rektor. (Red)