Minggu, 5 Mei 24

Wow! Ukraina Punya ‘Pabrik Bayi’ Terbesar di Dunia

Wow! Ukraina Punya ‘Pabrik Bayi’ Terbesar di Dunia
* Puluhan bayi telantar di ruang bawah tanah Kyiv, Ukraina. (RTR/CNBC)

Ternyata, praktek surogasi menjadi hal yang lumrah terjadi di Ukraina. Sehingga, negeri yang tengah berperang dengan Rusia itu disebut punya ‘pabrik bayi’.

Sederhananya, surrogate atau surogasi adalah metode yang memungkinkan pasangan untuk memiliki anak darah dagingnya sendiri tanpa harus hamil.

Kehamilan terjadi di rahim ibu pengganti. Dokter akan menyatukan sperma dan sel telur dari orang tua asli, lalu dipindahkan ke dalam rahim ‘ibu titipan’ sampai terjadi kehamilan dan melahirkan.

Setiap tahunnya, setidaknya ada 2.000 bayi yang lahir dari metode surogasi di Ukraina. Orang tua asli dari bayi-bayi itu kebanyakan berasal dari luar negeri, seperti Kanada, Italia dan China.

Ukraina juga punya lebih dari 50 klinik reproduksi dan ada banyak agen, alias pihak ketiga, yang menjembatani pasangan asing dalam mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya.

Baca: Ini Alasan Suburnya Industri ‘Pabrik Bayi’ di Ukraina
Menurut laporan CNN International, wanita yang bersedia menjadi ibu pengganti mendapat bayaran antara US$ 17.500 sampai US$ 25.000, atau sekitar Rp 250 juta sampai Rp 358 juta (kurs Rp 14.338/US$).

Namun, kondisi perang di negeri itu membuat banyak bayi hasil surogasi terjebak. Mereka kini berlindung di sebuah bunker di Kota Kyiv, bersama dengan para perawat dari klinik surogasi.

Kabarnya, ada 21 bayi dari klinik reproduksi Bio Tex Com Center for Human Reproduction yang berlindung di ruang bawah tanah tersebut.

Lokasi bunker ini hanya sekitar 15 kilometer dari Irpin, yang menjadi target serangan tentara Rusia. Kondisi ini membuat para bayi sulit untuk bisa dijemput oleh orang tua baru mereka, yang kebanyakan berasal dari luar negeri, seperti Kanada, Italia dan China.

Bio Tex Com sendiri telah menghentikan layanan surogasi karena kondisi perang. Mereka kini hanya fokus memberikan dukungan pada ibu titipan yang sedang hamil dan membantu mereka melarikan diri ke luar Ukraina. (CNBCIndonesia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.