
Obsessionnews.com – Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Saadi meminta ormas-ormas keagamaan di Indonesia untuk ikut berperan serta dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tahun politik ini. Menurutnya, ormas keagamaan memegang peran penting dalam menjaga Indonesia tetap damai.
Baca juga:
Wamenag Luncurkan Lima Kampung Zakat di Sulbar
Wamenag Zainut Nilai Peran Majelis Taklim Bisa Diperluas Ikut Tekan Stunting
Wamenag Zainut Gagas Pentingnya Pembentukan Tim Umrah dan Haji Indonesia
Pesan ini disampaikan Wamenag Zainut saat memberi arahan pada Pengukuhan Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Jakarta, Senin (20/3/2023).
“Sehubungan dengan sudah masuknya tahun politik, saya mengajak seluruh pimpinan ormas Islam, para ulama dan tokoh agama untuk menyukseskan agenda lima tahunan tersebut dengan melakukan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya secara cerdas, bebas, demokratis, dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Dikutip dari siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Selasa (21/3), dalam kesempatan itu Wamenag juga mengatakan, momentum suksesi kepemimpinan harus berjalan dengan damai, santun, beretika dan bermartabat serta tidak terjebak dalam praktik politik identitas yang berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka, ujar dia, prinsip moderasi dalam berpolitik penting diimplementasikan kepada warga bangsa, sehingga perbedaan-perbedaan pilihan tidak menjadi alasan lahirnya perpecahan.
“Para pimpinan ormas Islam, ulama, dan tokoh agama, saya harap mampu mengajak masyarakat agar menjaga nilai-nilai persaudaraan, kerukunan, dan persatuan,” tandasnya.
Wamenag juga berharap ormas-ormas Islam mampu mencegah politik kotor, adu domba, politik uang, dan politisasi identitas, apakah identitas suku, ras, golongan ataupun agama.
Dia berharap ormas keagamaan juga mampu memelopori politik santun, beretika dan berakhlak mulia. Sehingga, pesta demokrasi di Indonesia berjalan dengan damai, aman, dan menghasilkan para pemimpin bangsa yang berkualitas, berintegritas, dan mencintai rakyatnya.
“Pemilu hanyalah agenda lima tahunan, sedangkan persaudaraan itu selamanya. Mari tetap kita menjadi saudara, sudah tidak ada lagi kubu-kubuan,” tutup Wamenag. (arh)