Jumat, 17 Mei 24

Wah! Konten Palsu Perang Ukraina Banjiri TikTok

Wah! Konten Palsu Perang Ukraina Banjiri TikTok
* ilustrasi TikTok. (Tek.id)

Waduh! Ternyata, banyak konten palsu mengenai invasi Rusia dalam perang Ukraina membanjiri TikTok.

TikTok kini telah menjadi aplikasi media sosial terdepan dalam menyebarkan video pendek berisi informasi salah mengenai perang di Ukraina kepada jutaan orang.

Dengan pengguna mencapai lebih dari satu miliar orang—yang lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun—TikTok adalah tempat banyak kaum muda memperoleh informasi mengenai invasi Rusia.

Namun, TikTok sendiri kewalahan mengatasi informasi palsu yang mengalir deras ke aplikasi tersebut.

Buktinya mudah ditemukan. Menurut investigasi NewsGuard, situs pemantau informasi keliru di internet, pengguna baru TikTok bisa mendapat konten misinformasi mengenai Ukraina dalam kurun 40 menit setelah bergabung ke media sosial ini.

Ketika media sosial lain, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, telah memberi label ‘palsu’ atau ‘menyesatkan’ pada video-video viral mengenai perang di Ukraina, TikTok tampak ketinggalan.

TikTok sendiri berkeras telah meningkatkan upaya untuk melawan misinformasi.

Siaran langsung palsu
Pada hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah siaran langsung palsu telah menarik amat banyak pemirsa di TikTok.

Resepnya sederhana: seorang pengguna memakai sebuah video konflik lama yang dramatis atau latihan militer, kemudian menerapkan sulih suara ledakan dahsyat atau pertempuran sengit. Sebuah klip audio berisi suara tembakan, misalnya, menjadi begitu populer sehingga klip tersebut muncul di lebih dari 13.000 video.

Setelah video dan audio diedit, mulai siaran langsung. Ketika banyak pemirsa berkumpul, si pengguna meminta sumbangan untuk kanal mereka. Pemirsa bisa mengirim poin-poin yang kemudian dapat diuangkan.

Sebuah kanal semacam itu telah menarik hampir 30 juta pemirsa pada pertengahan Maret. Hampir semua siaran langsung dari kanal itu, kecuali tiga vídeo, merupakan klip vídeo pendek berisi latihan militer Ukraina pada 2017 lalu yang diambil dari YouTube.

“Rupanya banyak siaran palsu mengerikan yang diputar berulang-ulang sengaja diciptakan dengan harapan memperoleh uang melalui sistem pemberian hadiah di dalam TikTok,” kata Abbie Richards, peneliti independent yang membuat beragam video bertujuan memperingatkan bahaya misinformasi.

Sebagian besar siaran langsung palsu ini dapat ditemukan dengan mudah menggunakan tagar #Ukraine atau #UkraineWar.

“Konten tersebut sengaja bercampur dengan informasi lain mengenai topik yang sama,” kata Richards.

Gim video
Tayangan berisi gim video militer atau gambar yang dihasilkan komputer (computer-generated imagery/CGI) secara reguler digunakan sebagai pengganti video perang.

Sejumlah adegan gim video, seperti Arma 3 dan Call of Duty, telah membanjiri TikTok. Pertempuran udara palsu, termasuk tayangan yang seolah-olah memperlihatkan pesawat tempur ditembak jatuh, terbukti popular.

Beberapa pengguna TikTok mencoba membuat vídeo semakin realistis dengan menggunakan klip dari film-film perang, serial TV, dan simulasi perang.

Salah satu video yang telah disaksikan 24 juta kali memperlihatkan seorang pria tampak menjatuhkan bahan peledak ke sebuah tank. Video itu diambil dari tayangan pertandingan simulasi tempur di YouTube pada Januari lalu.

Siaran palsu lainnya yang disaksikan 2,3 juta pengguna, memakai tayangan CGI berisi serangan rudal yang sudah beredar di internet sejak tahun lalu.

Richards menyaksikan beberapa contoh ketika para pengguna memperingatkan dalam kolom komentar bahwa video itu diambil dari gim video atau dibuat-buat. Namun, pemilik akun bisa menonaktifkan komentar sehingga peringatan tersebut dihilangkan.

Video-video lama
Video-video konflik lama biasanya dipakai ketika ada sebuah konflik sedang berlangsung. BBC telah menyaksikan video perang di Libia, Suriah, dan Chechnya dipakai seolah-olah video tersebut menayangkan konflik baru.

Sebuah video yang seolah-olah memperlihatkan pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di luar gedung apartemen sudah disaksikan 7,7 juta kali.

Padahal, video itu direkam pada 2014 di ibu kota Chechnya, Grozny, saat sebuah kelompok bersenjata melancarkan serangan. Breaking news palsu dan tulisan live sengaja dipampang pada video tersebut untuk menyembunyikan nama sumber aslinya.

Beberapa pengguna lainnya mengunggah vídeo-video konflik antara Rusia dan Ukraina pada 2014, sehingga vídeo itu bisa disangka baru diabadikan. Hal serupa terjadi pada tayangan latihan militer atau parade pasukan di kedua negara.

Sebuah vídeo kumpulan tank Ukraina berjajar di Kyiv diperlihatkan seolah-olah tank-tank itu sedang bergerak melawan serangan Rusia. Padahal, video tersebut diabadikan saat parade militer hari kemerdekaan beberapa tahun lalu. Video itu telah disaksikan sembilan juta kali.

Kemudian ada sebuah video tank berbendera Ukraina sedang melaju di kawasan permukiman telah disaksikan empat juta kali. Padahal video itu menayangkan momen saat Rusia dan Ukraina bertempur pada 2014 lalu. (Red)

Sumber: BBC News

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.