Obsessionnews.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Selatan (Sulsel) tinggal sepelemparan batu. Suhunya pun sudah terasa memanas. Pelakunya adalah mereka yang mendukung bakal calon. Beragam aplikasi media sosial menjadi ‘bancakan’ para buzzer yang hendak menjatuhkan lawan sekaligus melangitkan citra jagoannya.
Salah satunya tampak pada video yang diposting Nurdin Abdullah melalui akun facebook-nya pada 10 Juli 2017. Video bertajuk “Secercah Harapan dari Bantaeng untuk Sulawesi Selatan” itu menuai ragam komentar. Hingga pukul 13.46 WIB tanggal 25 Juli 2017 ini, sekitar 1.200 netizen berkomentar dan lebih dari 341.000 netizen menontonnya.
Video berdurasi 25 menit 55 detik itu, sejatinya, ingin mengisahkan success story sosok Nurdin Abdullah yang memimpin Kabupaten Bantaeng sejak 2008 silam. Sebagai pengantar, Nurdin menuliskan: “Teman-teman, silahkan menikmati film pendek karya relawan muda kreatif yang mengisahkan tentang berbagai persoalan pembangunan Sulawesi Selatan, sekaligus menghadirkan secercah harapan baru dari Kabupaten Bantaeng. Secercah harapan itu kini datang dari Bantaeng untuk mewujudkan kejayaan Sulawesi Selatan. Jika Bantaeng bisa, maka Sulawesi Selatan juga pasti bisa! Selamat menyaksikan”.
Beragam testimoni masyarakat dimunculkan untuk memperkuat prestasi yang telah ditorehkan. Namun laiknya sebuah pencitraan, video tersebut tak lepas dari sorotan tajam para pengkritik.
“Saatnya berhenti berbohong, kasian rakyat sulsel dibohongi terus. Bantaeng saja belum becus diurus apalagi sulsel,” tulis Nyampa Ampe.
Komentar ‘miring’ Nyampa Ampe sontak menuai reaksi para netizen lainnya. Di bawah postingannya, 12 netizen berkomentar membantah ‘tuduhan’ yang dianggap mereka tak beralasan.
“Jika dibanding dg yg lain masih bagus kinerja NA bupati bantaeng. Ada perubahan nyata di bantaeng coba bandingkan dg kinerja yg lain seperti daerah yg tdk terurus, macet kumuh… dll,” komentar I’bald Qba.
“Yang pasti banyak utusan dr kabupaten se indonesia studi banding ke banteng utk mempelajari tata kelola pemerintahan. Apajah ini di pandang sebagai Tidak becus?” tulis Peddy Lantang.
Netizen lain yang tak puas dengan video tersebut, antara lain, menyoroti tayangan yang dinilai menjatuhkan daerah lain dan para pemimpinnya.
“Iya pak….janganki berpolitik kayak bgtu….,,masa mauki menjatuhkan daerah lain…masa pemimpin bgini yg mau mimpin sul sel…,” tulis Al Fhandy Wijaya.
Tak setuju dengan komentar Al Fhandy Wijaya, para netizen lainnya langsung berkomentar.
“Ini tidak menjatuhkan daerah lain, tetapi memberikan harapan pada warga SULSEL bahwa provinsi tercinta kita bisa juga maju, bahkan menjadi yang terbaik di Indonesia Timur?” sanggah Pemimpin Amanah.
“Video ji lg d permslahkan. Justru d situlah kreatifnya mereka yv menggunka kmjuan trknologi sbgai sarana sosialissi. Lgian ap slhnya it video… Klo video bokep ia it bru salah,” tulis Ahmi Stmik.
Ya, meski tak sedikit yang mencaci, namun lebih banyak lagi yang memuji. Faktanya, sebanyak 7.050 orang telah men-share video tersebut. Pantas jika pada aplikasi media sosial lainnya, video yang viral sejak awal diposting ini menjadi perbincangan masyarakat Sulawesi Selatan.
Sepanjang hampir 10 tahun pengabdiannya, ratusan penghargaan nasional dan internasional telah diraih Nurdin, baik penghargaan untuk individu maupun Kabupaten Bantaeng. Termasuk di antaranya penghargaan Best Achiever in Government dalam ajang Obsession Awards 2017.
‘New Bantaeng’. Demikian sebutan bagi daerah yang diubah Nurdin melalui beragam inovasi yang dilakukan tangan ajaibnya. Salah satunya adalah menyulap Bantaeng yang merupakan kawasan langganan banjir menjadi pusat agrowisata dan destinasi yang luar biasa indah.
Jika dulu Bantaeng dikenal dengan semak belukarnya, kini menjadi daerah dengan banyak tempat wisata indah. Nurdin bahkan bercita-cita menjadikan Bantaeng sebagai Singapura-nya Indonesia. Karena itu sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan publik dipindahkan di daerah pantai.
Bupati yang menjunjung tinggi filosofi Jepang ‘pantang berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan’ ini juga berhasil membenahi sistem pelayanan kesehatan. Ia bentuk pelayanan kesehatan yang sedia 24 jam. Warga yang sakit cukup menelpon Brigade Siaga Bencana (BSB) dan dalam waktu kurang dari 20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput pasien di rumahnya.
Keberadaan BSB ini terbukti efektif. Angka kematian ibu melahirkan dapat diturunkan hingga menjadi nol dari sebelumnya 12/100.000 kematian per tahun. Kesuksesan yang menjadi bukti dari sekian banyak kesuksesan lainnya di beragam bidang.
Maka tak mengherankan jika sebuah lembaga survei, Poltracking Indonesia, memasukkan Nurdin sebagai bakal kandidat gubernur Sulawesi Selatan yang memiliki elektabilitas tinggi.
“Nama Nurdin Abdullah, Ichsan Yasin Limpo, Nurdin Halid, dan Agus Arifin Nu’mang merupakan empat kandidat yang selalu unggul dalam berbagai simulasi,” kata Hanta, saat memaparkan hasil survei, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).
Namun demikian, tegasnya, elektabilitas Nurdin Abdullah menempati urutan pertama dengan 17,40 persen. Kemudian, disusul Ichsan Yasin Limpo dengan 14,69 persen; Nurdin Halid 13,27 persen, dan Agus Arifin Nu’mang 11,21 persen.
Meski hanya melibatkan sekitar 800 responden, namun hasil survei Poltracking Indonesia dipercaya sebagai asumsi hasil akhir Pilkada Sulsel nanti. Apa benar begitu? Rakyat Sulsel yang akan menentukannya. (Fath)
