Jumat, 26 April 24

UN Tak Tentukan Kelulusan Tetap Dianggap Penting

UN Tak Tentukan Kelulusan Tetap Dianggap Penting

Subang, Obsessionnews – Walaupun sudah tidak menentukan kelulusan, tetapi banyak orang tua dan guru tetap mengganggap penting pelaksanan Ujian Nasional (UN). Terutama pelaksanaan UN berbasis komputer. Guru sering mengingatkan agar mengupayakan serius mengikuti UN berbasis komputer. Diupayakan tetap sehat saat berlangsung UN. Karena, bila harus ikut susulan terpaksa mengikuti dengan sistem manual atau tertulis.

Bagi yang masih melaksanakan UN manual pun tetap menganggap penting. Seperti Ade Anjasmara siswa SMA 3 kelas XII yang tetap mengikuti UN walaupun harus dengan kursi roda. Ade mengalami kecelakaan lalu-lintas harus mengikuti UN dengan dibantu adiknya dan ayahnya selama mengikuti UN.

Khususnya bagi UN berbasis komputer (Commputer Base Test/CBT) di Subang Jawa Barat, baru 1 sekolah yang menyelenggarakan yaitu SMKN 1 Subang yang diikuti oleh 525 siswa di 9 kelas dengan 185 unit komputer. Selama penyelenggaraan membawa cerita tersendiri.

Ade Anjasmara Siswa SMA 3 tetap ikut UN walau berkursi roda di kelas-1
Ade Anjasmara Siswa SMA 3 tetap ikut UN walau berkursi roda di kelas-1

Seperti dikatakan Wulansari siswi SMKN 1 Subang Kelas XII Jurusan Pemasaran 2 sebagai siswa yang pertamakali mengikuti UN dengan sistem CBT merasa lebih ringkas. “Nggak perlu ngebulat-bulatin dengan pinsil. Cukup klik,” ujarnya singkat kepada Obsessionnews.com usai mengikuti UN di sekolahnya, Kamis (16/4/2015).

Namun penggunaan sistem CBT ada sisi merepotkannya seperti dikatakan Dada Berlinda, siswa SMKN Kelas XII Pemasaran 2 yang merasa kerepotan mengatur waktu saat menjawab soal. Terutama tes mata pelajaran matematika.

“Paling repotnya ialah pada pelajaran matematika. Ketika waktu mengkotret (menghitung) cuma satu setengah menit. Kadang kita ada yang lebih,” ujarnya. Akhirnya Dada pasrah saja. Sedangkan tidak ada tambahan waktu.

Kegiatan CBT di SMKN 1 Subang
Kegiatan CBT di SMKN 1 Subang

Beberapa kendala sempat terjadi namun bisa diatas dengan cepat. Kendala tersebut diantaranya putusnya jaringan dan tidak berfungsinya mouse. “Pernah kejadian putus jaringannya copot itu pun hanya 1 unit saja,” ujar Dada

Walaupun begitu, baik Wulan maupun Dada, merasa bangga sebagai sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) yang pertama di Subang.

Mengenai antisipasi kendal teknis selama UN berlangsung setiap komputer dilengkap UPS dan tiap ruangan dilengkapi server dengan UPS khusus yang dijaga oleh 1 orang teknisi yang siaga selama tes berlangsung. “Di tiap kelas ada 1 server. Kalau tidak gitu gak kuat,” jelas Dedi Hudaya salah seorang teknisi di SMKN 1 Subang. (Teddy Widara)

Post source : Ade Anjasmara Siswa SMA 3 tetap ikut UN walau berkursi roda

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.