Sabtu, 27 Juli 24

Tommy Soeharto Harus Rebut Pimpinan Golkar

Tommy Soeharto Harus Rebut  Pimpinan Golkar
* Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. (Foto: Edwin Budiarso/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews – Hari ini, Selasa 20 Oktober 2015, Golkar genap berusia 51 tahun. Sejatinya dalam usianya yang lebih dari setengah abad Golkar semakin mantap berkonsolidasi. Namun, faktanya tidaklah demikian. Upaya Golkar melakukan konsolidasi terhambat karena partai berlambang pohon beringin ini terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan kubu Agung Laksono (AL). (Baca: Tommy Soeharto Ingin Golkar Bersatu Kembali)

Pasca terbentuknya pemerintahan Kabinet Kerja pimpinan Presiden Jokowi pada 2014, kursi Ketua Umum DPP Golkar ARB digoyang oleh AL. AL membentuk Golkar tandingan yang diakui oleh pemerintah. Kubu ARB tak tinggal diam, dan melakukan perlawanan. Hingga kini perseteruan antara kubu ARB dan kubu AL masih berlangsung di meja hijau. (Baca: Tommy Soeharto: Golkar Menang Rakyat Aman)

Di saat Golkar dilanda prahara itu mencuat nama Hutomo Mandala Putra, yang akrab dipanggil Tommy Soeharto. Putra pendiri Golkar yang juga Presiden kedua RI Jenderal TNI (Purn) Soeharto ini sejak Maret 2015 lalu aktif mencoba mendamaikan kubu ARB dan AL. Dia melontarkan ide dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) sebagai solusi mengatasi konflik di tubuh pohon beringin. (Baca: Nama Tommy Soeharto Melejit Jelang Munas Golkar)

Tommy memiliki banyak pendukung. Para pendukungnya tergabung dalam sejumlah grup diskusi di facebook. Selain itu para pendukungnya tergabung dalam organisasi kemasyarakatan (ormas) Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI). Ormas ini didirikan Tommy di Solo pertengahan 2015, dan memiliki ribuan anggota yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. (Baca: Ormas Tommy Soeharto Gencar Lakukan Program Ekonomi Kerakyatan)

Para pendukung Tommy merindukan Golkar dipimpin oleh keluarga Cendana, sebutan populer untuk keluarga Soeharto yang tinggal di Jl. Cendana, Jakarta Pusat. Mereka ingin Golkar berjaya lagi seperti di era Orde Baru (Orba). Orba yang berkuasa selama 32 tahun memang identik dengan Golkar.

Menurut mereka sosok yang paling pas memimpin Golkar adalah Tommy. Mereka berkeyakinan Tommy mampu menyelamatkan Golkar dari kehancuran. Mereka menilai Tommy layak memimpin Golkar. Apalagi politisi senior Akbar Tandjung juga mendukung Tommy memimpin Golkar.

Sejumlah pendukung Tommy mendorong Tommy harus merebut pimpinan Golkar melalui Munaslub. Mereka optimis Tommy akan menang mutlak dalam Munaslub. Dan jika terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, Tommy diyakini mampu mengantarkan Golkar memenangkan Pemilu 2019 mendatang.

Selain dinilai layak memimpin Golkar, Tommy juga dianggap layak menjadi capres pada Pilpres 2019. Para pendukungnya optimis Tommy bakalan menaklukkan para kompetitornya di Pilpres 2019.

Boleh-boleh saja para pendukung Tommy berobsesi setinggi mungkin. Fakta di lapangan tentu tak seindah obsesi mereka. Meski Tommy gencar berkoar-koar di media sosial mendesak digelarnya Munaslub, kubu ARB maupun kubu AL tak berniat menyelenggarakan Munaslub. Seandainya Munaslub digelar, belum tentu Tommy memenangkan laga itu.

Skenario terburuk adalah Tommy gagal merebut Golkar. Jika skenario ini terealisasi, para pendukungnya mempersiapkan skenario menjadikan HMPI sebagai partai politik dan mengikti Pemilu 2019. Nah, lewat kendaraan HMPI inilah Tommy akan maju sebagai capres.  (Arif RH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.