Minggu, 19 Mei 24

Terharu! Sebelum Meninggal, Anak Ini Minta Dicium Pak Anies

Terharu! Sebelum Meninggal, Anak Ini Minta Dicium Pak Anies
* Anies mencium kening Dayat. (Foto: Ist)

Pengantar Redaksi: Berikut ini tulisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikutip dari media sosial.

 

Pak Anies, Pak Anies, Pak Anies!

Terdengar suara pasien di bilik sebelah ruang ICU itu memanggil-manggil.

Kamis malam itu saya menjenguk ibu sahabat kami yang dirawat di ICU RS Pasar Minggu. Antar bilik pasien dipisahkan korden.

Suaranya keras walau terhalang masker oksigen yang dipakainya. Hingga terdengar se ruangan ICU.

Saya hampiri. Matanya menatap tajam. Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim.

“Rahmat Hidayat,” jawabnya, saat saya tanya nama. Dayat, panggilannya, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Saya dengar dia juga suka melantunkan shalawat. Dalam sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan shalawat.

“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat. Saya tatap dia. Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri. Sambil membayangkan dia sedang berhadapan perenggang nyawa. Terdengar suara lirihnya, “terima kasih Pak Anies, terima kasih.” Saya senyum dan berdoa.

Saya pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan. Alhamdulilah Jumat pagi operasi dilakukan. Ikhtiar manusia menyelamatkan anak belia ini. Lebih dari 12 jam dokter & paramedik berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan.

Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di WA mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari.

Pagi tadi saya melayat ke Jagakarsa (Jakarta Selatan). Di mushola tempat dia disholatkan, saya temui Ibunya, Ayahnya. Mereka masih terpukul; tak pernah ada dalam bayangannya kalau mereka yang melahirkan dan membesarkan Dayat, kini harus menguburkannya. Pada orangtuanya saya sampaikan, Insya Allah anak ini akan jadi pembuka Jannah bagi mereka, amiin.

Anies menggotong jenazah Dayat. (Ist)

Kamis malam di rumah sakit, dia panggil saya dan minta dicium. Saya cium dia seakan anak sendiri. Minggu pagi ini saya datangi lagi Dayat. Kali ini telah jadi jenazah. Husnul khatimah Insya Allah…

Setelah disholatkan, kami angkat jenazahnya. Melepas ke rahmatullah… Ke Rahmatullah semua akan kembali, sebuah pelajaran bagi semua. Kullu Nafsin Dzaa Iqatul Maut…

Al Fathihah…

(#ABW/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.