Sabtu, 11 Mei 24

Tempe Mulai Top di London

Tempe Mulai Top di London

Jakarta, Obsessionnews – Salah satu kudapan dalam menu empat sehat lima sempurna yang mulai jarang terdengar kampanyenya yakni tempe, rupanya mulai dilirik bangsa lain. Di London, Inggris, seorang warganya membuka warung yang khusus menjual makanan khas Indonesia tersebut.

Dia, William Mitchell yang belajar membuat tempe di Malang, Jawa Timur, jatuh cinta pada makanan berbahan baku kacang kedelai ini sejak pertama kali datang ke Indonesia untuk mengajar bahasa Inggris pada 1995 lalu. Sejak itu, dia benar-benar tertarik pada tempe.

Menurut William seperti dilansir situs BBC, di Inggris memang ada pengrajin tempe. Namun, sejak kembali ke kampung halaman dua tahun lalu, dia tak pernah lagi menemukan tempe dengan kualitas nomor wahid di negerinya. Makanya, dia putuskan untuk membuatnya sendiri.

“Saya belajar membuat tempe selama beberapa bulan di Jawa dari beberapa produser dan setelah beberapa bulan saya mampu membuat tempe dengan kualitas tinggi di Inggris,” kata William seperti dilansir BBC.

Bukan cuma membuka warung tempe di pinggir jalan kota London, William juga menawarkan produk dagangannya melalui akun facebook miliknya. Salah satu menu utama yang disodorkan, adalah tempe kari.

Terbukti, terobosannya membawa pulang makanan khas Indonesia ini mendapat sambutan hangat dari warga London. Sebagian besar konsumennya yang belum pernah mencicipi tempe, kini menjadi pelanggan tetap di lapaknya.

William mengatakan, sebagian orang Inggris menyukai dagangannya. Namun karena London sangat heterogen, jadi penikmat tempe menurut dia dari seluruh dunia.

Menurut pengakuannya, setiap hari, kini William punya tiga kegiatan sekaligus. Membuat tempe, menggoreng dan menjualnya. Dia ingin, tempe ada di setiap dapur orang Inggris.

Di awal pekan, William memulai minggunya dengan berbelanja berbagai bahan baku. Di hari Senin dan Selasa, dia memproduksi tempe di rumahnya. Pada Rabu sampai Jumat, dagangan dijajakan di pasar dengan memilih lapak di pinggir jalan sejak pukul 7:30 waktu setempat hingga usai jam makan siang.(Mahbub Junaidi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.