Selasa, 30 Mei 23

Teh Dete Ubah Mindset Masyarakat yang Tak Tercatat di Perusahaan Dianggap belum Bekerja

Teh Dete Ubah Mindset Masyarakat yang Tak Tercatat di Perusahaan Dianggap belum Bekerja
* Ilustrasi UMKM. (Foto: Istimewa)

Jakarta, obsessionnews.comUsaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Alumni Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) dalam pergerakannya diawali dengan slogan ‘Bangga Berwirausaha’.

“Slogan ini yang menepis anggapan bahwa seorang alumni perguruan tinggi harus bekerja di kantor Pemerintahan/BUMN/Bank/Perusahaan yang sudah establish,” ujar pemerhati koperasi dan UMKM Dewi Tenty Septi Artiany dalam pesan singkatnya kepada obsessionnews.com, Senin (15/11/2021).

Menurut perempuan yang akrab disapa Teh Dete ini, ada stigma di masyarakat kalau tidak menjadi pegawai, dianggap belum bekerja. Opini ini tidak hanya ada di kalangan masyarakat bahkan kampus sendiri pun kadang mencap alumninya tidak/belum bekerja apabila tidak tercatat sebagai pegawai pada suatu instansi/perusahaan.

“Mindset ini yang harus di ubah, baik di masyarakat maupun di kampus tempat kita pernah belajar,” ucapnya.

Padahal dengan profile jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64 juta unit, inilah yang berhasil ikut menyumbang GDP sebesar 61.07% kepada negara. Ssangatlah miris kalau keberadaan pelaku UMKM di Indonesia masih di anggap kurang bergengsi hanya karena alasan karena tidak bekerja di kantoran.

“Untuk melengkapi narasi ini saya menemukan kalimat yang pas yaitu kebanyakan orang berfikir 2-5 tahun berbisnis adalah waktu yang lama untuk menjadi kaya, tapi rela bekerja 40 tahun dipekerjaan yang tidak disukai hanya untuk sekedar bertahan hidup,” kata Teh Dete.

Hal ini erat kaitannya juga dengan konsep Zona Nyaman, yaitu suatu konsep di mana sudah cukup nyaman jadi pegawai karena gaji sudah diatur boss.

“Tinggal kita bekerja rajin, insha allah terjamin. Sementara menjadi seorang wirausaha, kita harus membuat suatu sistem produksi (barang/jasa) dan penjualan sendiri, plus mengatur keuangan sendiri,”tambahnya.

Untuk itu, perlu tekad dan dorongan luar biasa untuk dapat keluar dari Zona Nyaman terlebih melawan arus kebiasaan atau mindset masyarakat yang mengharuskan lulusan perguruan tinggi itu bukan untuk berwirausaha, tapi untuk bekerja pada perusahaan yang sudah ada.

Teh Dete berpendapat, seseorang harus keluar dari Zona Nyaman. Hal itu di ungkapkan dalam bentuk konsep gambar. Dalam gambar tersebut terdapat empat zona bila seseorang ingin keluar dari Zona Nyaman.

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga & Penggerak UMKM PBA ini mengatakan, keluar dari Zona Nyaman merupakan tantangan, dan orang yang berani menerima tantangan adalah orang dengan mental juara. Untuk keluar dari zona tersebut, seseorang harus melewati empat zona.

Yang pertama adalah Zona Nyaman. Seseorang yang berada di Zona Nyaman merasa dirinya aman dan terkontrol, sehingga dia takut mengembangkan skilnya untuk keluar dari zona tersebut.

Yang kedua Zona Takut, biasanya orang seperti ini kurang percaya diri untuk mengembangkan skilnya, sehingga dia takut keluar dari Zona Nyaman. Untuk ciri-ciri orang tersebut adalah selalu cari alasan dan gampang terpengaruh dengan pendapat orang lain.

Sedangkan yang ketiga adalah Zona Belajar. Di zona ini seseorang ingin keluar dari Zona Nyaman, yakni orang tersebut berani menghadapi tantangan dan masalah. Dalam menghadapi tantangan dan masalah, seseorang musti belajar, yakni dengan mempelajari skil baru. Hal itu untuk memperluas Zona Nyaman yang dimilikinya.

Yang terakhir, yakni yang keempat adalah Zona Berkembang. Di zona ini seseorang mesti mencari tujuan dengan skil yang baru dipelajari. Hal itu untuk mencapai mimpi-mimpi yang diinginkan. Setelah itu tetapkan tujuan baru. Dengan menetapkan tujuan baru, seseorang dapat menaklukan tujuan yang diimpikan, sehingga orang tersebut dapat keluar dari Zona Nyaman. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.