Sabtu, 18 Mei 24

Tak Terima TNI Klaim Tanah, Ratusan Petani Geruduk DPRD

Tak Terima TNI Klaim Tanah, Ratusan Petani Geruduk DPRD

Semarang, Obsessionnews – Ratusan petani anggota Serikat Tani Nasional (STN) dari berbagai wilayah menggeruduk gedung parlemen Jawa Tengah guna melancarkan aksi penolakan perpanjangan kontrak Hak Guna Usaha (HGU) PT. Rumpun Sari Medini (RSM) , Selasa (29/3/2016).

Para demonstran berasal dari Temanggung, Sumowono, Kendal dan Medini. Mereka kompak memakai atribut warna merah seraya mengibarkan bendera STN di depan gerbang gedung berlian.

Ketua STN Jateng, Bagas Ardhiansyah menyatakan, PT RSM telah lama diamati tidak mampu mengelola keseluruhan lahan ber-HGU seluas 148 hektare. Berdasarkan hasil tinjauan Badan Petanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah, ditemukan terjadi penelantaran tanah pada tahun 2007.

“Menanggapi teguran Kanwil BPN Jateng, mereka (PT RSM) mulai memperluas tanaman teh hingga 4 hektar. Perluasan tanah inilah yang menuai protes petani penggarap karena minimnya lahan bagi ratusan keluarga petani,” ujarnya.

Konflik tersebut lantas dimediasi oleh BPN Jateng. Hingga 8 tahun kemudian, pada awal 2016, PT RSM tiba-tiba menawarkan penanaman bibit sengon laut untuk ditanam oleh petani dengan sistem bagi hasil.

“Atas tawaran tersebut kami menolaknya, karena kami melihat ada tujuan untuk memperoleh legitimasi dalam kerangka perpanjangan HGU yang akan berakhir 2017,” tutur dia.

Penolakan petani dimaksud, mendapat reaksi dari pihak yang mengklaim penguasa tanah HGU dengan munculnya papan nama bertuliskan, “Tanah Ini Milik Kodam IV Diponegoro”. Kemunculan klaim menuai reaksi balik dari kalangan petani berupa demonstrasi yang digelar pada hari ini.

“Jika perusahaan perkebunan benar melibatkan TNI, maka kami bersama rakyat akan mengadukan hal ini ke Presiden Republik Indonesia, Mentri Pertahanan Indonesia dan Panglima Tentara Nasional Indonesia, untuk segera menyidik dan menslidik keterlibatan TNI,” tandas dia tegas. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.