Sabtu, 4 Mei 24

Tahun 2016 Perdagangan Luar Negeri Tetap Terjaga

Tahun 2016 Perdagangan Luar Negeri Tetap Terjaga

Jakarta, Obsessionnews.com – Kondisi perdagangan dalam negeri tetap stabil dan aman. Inflasi terjaga, dan neraca perdagangan nasional mencatatkan surplus.

Capaian positif ini menjadi modal utama Kementerian Perdagangan dalam menyusun langkah-langkah strategis perdagangan selama 2017.

“Kinerja perdagangan dalam negeri mengalami perkembangan positif,” ucap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam acara media briefing bertema “Memulai Awal Tahun 2017: Membangun Optimisme Perdagangan dan Pelayanan Publik Tanpa Pungli” di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu, (4/1).

Sementara pada perdagangan luar negeri, Kemendag telah berupaya menjaga neraca perdagangan melalui penerapan kebijakan ekspor-impor dan iklim usaha yang berdaya saing.

Kemudahan tersebut diupayakan Kemendag dengan deregulasi ekspor-impor dengan menyederhanakan 49 perizinan.

Capaian ekspor November 2016 mencatat surplus USD 837,8 juta atau naik 5,9% (MoM) dan naik 21,3% (YoY).

Walaupun pertumbuhan ekspor Januari-November 2016 menurun sebesar -5,63%, namun tetap mencatatkan surplus sebesar USD 7,79 miliar karena impor juga menurun sebesar -5,94%.

Lima negara penyumbang surplus non migas adalah Amerika Serikat (AS), India, Filipina, Belanda, dan Pakistan, dengan total surplus USD 22,1 miliar.

“Target pertumbuhan ekspor nonmigas tahun 2017 sesuai RPJM sebenarnya sebesar 11,9%, namun sejalan dengan dinamika perkembangan ekonomi global yang cenderung melambat, Kemendag secara realistis memproyeksikan target ekspor menjadi 5,6%,” lanjut Mendag.

Kemendag juga menata perdagangan luar negeri dengan pengembangan ekspor yang dilakukan dengan memperluas pasar-pasar baru dan diversifikasi produk, serta upaya penetrasi dan akses pasar melalui perundingan-perundingan perdagangan internasional.

Pada 2016, Kemendag mendorong surplus neraca perdagangan antara lain dengan Misi Dagang (Kuwait-Oman dan Nigeria-Ghana) yang memberikan total transaksi USD18,38 juta.

Tak ketinggalan, misi pembelian juga sukses meraup USD211,87 juta. Dimana promosi dan 25 pameran dagang pada 2016 yang terdiri dari delapan pameran di dalam negeri dan 17 pameran di delapan negara mencatat total transaksi mencapai USD106,90 juta.

Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 mencatatkan keberhasilan tersendiri dengan transaksi USD 1,02 miliar (meningkat 12,38% dibandingkan pada TEI 2015).

Pada 2016 Kemendag juga sukses menambah capaian dengan dibukanya Indonesia Design Development Center (IDDC) untuk membantu para pelaku usaha dari berbagai daerah.

Serta diluncurkan pula portal INAMALL yang bekerja sama dengan Alibaba untuk mempromosikan berbagai poduk UMKM secara online.

Mendag Enggar mengungkapkan Kemendag akan terus berupaya mendorong surplus neraca perdagangan untuk 2017 dengan peningkatan daya saing produk ekspor.

“Daya saing terus ditingkatkan dengan fasilitasi pengembangan produk dan penyediaan informasi pasar,” tegas Enggar.

 

Selain itu, evaluasi akan dilakukan pada negara tujuan ekspor, produk-produk baru yang diekspor, serta reposisi perwakilan-perwakilan perdagangan di luar negeri.

Perundingan perdagangan internasional tahun 2016 juga telah mencatatkan beberapa capaian. Di lingkup multilateral, telah disepakati Deklarasi Menteri forum WTO pada dimensi pembangunan dan fasilitas special and differential treatment (SDT).

Pemerintah juga sukses mengimplementasikan penurunan tarif sampai 5% terkait dengan daftar produk ramah lingkungan (Environmental Goods List/EGs List) dalam kerangka Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

“Penanganan isu non tarif dan sistem penyelesian sengketa yang baru mulai dioperasionalkan pada Oktober 2016 diharapkan dapat diakses langsung para pelaku usaha ekspor impor,” kata Mendag menguraikan.

Indonesia juga telah melakukan dan akan meneruskan negosiasi kerja sama bilateral dengan beberapa negara prioritas di 2017, yaitu Indonesia-EU CEPA, Indonesia-EFTA CEPA, Indonesia-Australia CEPA, Indonesia-Turki FTA, Indonesia-Rusia FTA, serta beberapa negara lainnya seperti Korea Selatan, Jepang, Chili, Peru, dan Iran.

Pada awal Desember 2016 lalu, pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Trade Negotiating Committee (TNC) yang ke-16 berhasil menyelesaikan bab Economic and Technical Cooperation (ECOTECH) dan bab Small and Medium Enterprises (SMEs).

“Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya berkomitmen menuntaskan perundingan RCEP pada November 2017. Sedangkan kerja sama bilateral dengan negara prioritas tersebut ditargetkan selesai dalam tahun 2017,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

 

Dalam hal pelayanan publik, Kemendag juga mencatatkan capaian signifikan. Kinerja pelayanan publik akan diawasi secara ketat agar tidak terjadi pelanggaran dan permainan yang menyebabkan timbulnya gejolak perdagangan, seperti penyelundupan, masuknya barang tanpa SNI, produk ilegal, dan berbagai produk yang membahayakan konsumen.

Diketahui, pada 2016 Kemendag berada di peringkat 10 besar prestasi kepatuhan tinggi terhadap standar pelayanan publik sesuai UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik oleh Ombudsman.

Mendag juga akan lebih tegas dalam menerapkan pelayanan publik tanpa pungutan liar (pungli).

“Tidak boleh ada lagi pungli. Stop pungli di lingkungan Kemendag. Ini perintah Presiden yang harus saya jalankan secara penuh tanggung jawab. Saya tidak akan kompromi soal ini,” tegas Mendag.

Penghargaan lainnya yang diraih Kemendag yaitu “Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016” untuk pelayanan pengaduan konsumen.

Selain itu, pada penilaian akuntabilitas terhadap kinerja 77 kementerian/lembaga oleh Kementerian PAN-RB, Kemendag mendapat peringkat No. 7 dengan nilai 73,3 kategori “BB”.

Kemendag pun telah menerapkan seleksi CPNS maupun calon pejabat berdasarkan kompetensi sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Upaya memanfaatkan teknologi juga terus dilakukan. Pemantauan harga barang kebutuhan pokok dilakukan dan dipusatkan hasilnya di situation room. Situation room yang sebelumnya dinamakan control room juga berfungsi memberi notifikasi (alert) sehingga menjadi feedback bagi kebijakan pimpinan.

Khusus untuk pelayanan perizinan, pelayanan manual semakin jauh berkurang. Saat ini sebagian besar pelayanan periznan di Kemendag telah online, bahkan menggunakan tanda tangan elektronik (digital signature).

“Pemanfaatan teknologi digital telah diberlakukan pada 47 jenis perizinan yang kini sepenuhnya dijalankan secara online. Pelayanan perizinan online dan tanda tangan digital (digital signature) sudah berlaku efektif per 1 Januari 2017,” kata Enggar.

Guna meningkatkan capaian di bidang reformasi birokrasi, pada 2017 Kemendag akan melakukan reposisi peran perwakilan perdagangan luar negeri dan relokasi negara target tujuan ekspor.

“Kami juga berencana membangun Assessment Center Kemendag untuk meningkatkan kompetensi ASN Kemendag dan penguatan lembaga secara menyeluruh,” tegas Mendag.

Pada 2017, Kemendag mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,44 triliun atau turun 6,24% dibanding tahun 2016.

“Alokasi anggaran untuk perdagangan dalam negeri masih diberikan proposi yang terbesar sejalan dengan Nawacita untuk merevitalisasi pasar rakyat, serta untuk menjaga stabilisasi harga dan menjamin ketersediaan stok barang kebutuhan pokok,” ungkap Mendag. (Popi Rahim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.