Syaugi Alaydrus Ajak Milenial Dukung AMIN yang Membuat Tagline Perubahan

Syaugi Alaydrus Ajak Milenial Dukung AMIN yang Membuat Tagline Perubahan
Obsessionnews.com - Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrusmemperoleh Amanah sebagai kapten atau ketua umum Tim Nasional (Timnas) Pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Anies dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (14/11/2023).     Baca juga: Mantan Pilot Jet Tempur F-16, Syaugi Alaydrus Dipercaya Jadi Kapten Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin       Anies menjelaskan, penunjukan Syaugi sebagai ketua tim pemenangan itu karena dia dinilai memiliki kemampuan dan kepemimpinan amat baik, serta mempunyai kemampuan kombinasi antara kepemimpinan dan manajerial. “Kami ingin agar kapten ini benar-benar bisa mengelola sumber daya yang dimiliki menjadi efisien, efektif dalam mencapai tujuan,” ujar Anies dikutip dari Antara. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini Syaugi sangat mengerti bagaimana mengelola organisasi yang cukup besar. Sehingga dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki Syaugi, Anies berharap dapat memberikan kontribusi sangat besar dalam tim pemenangan. Muhammad Syaugi Alaydrus merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara (AU) lulusan Akademi AU 1984. Syaugi terakhir menjabat sebagai kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tahun 2017. Syaugi merupakan mantan pilot jet tempur F-16 Fighting Falcon dengan 4.000 jam pengalaman terbang. Syaugi pernah meraih penghargaan Adhi Makayasa dan anugerah Bintang Dharma. Syaugi dilahirkan di Malang, Jawa Timur, 10 Desember 1960. Ia mengenyam pendidikan militer sebagai berikut: AAU (1984), Sekkau (1985), Seskoau (1992), Seskoal (1999), Sesko TNI (2008), dan PPRA LEMHANAS (2010). Kursus-kursus yang diikutimya adalah Transisi F5 (1985), SUSAR TAKTIK TEMPUR (1985), Fighting Weapon Course (USA) (1995), dan Kursus Athan RI (2003). Jabatan yang pernah diembannya sebagai berikut: Pa DP Wingdik 1 Lanud Adi Sutjipto (1984);Pa Penerbang Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi (1985);Pa Penerbang Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (1990);Pa Kelompok Instruktur Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (1992);Dan Flight Ops “C” Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (1993);Penerbang Klas I (1995);Dan Filgt “B” Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (1996);Kadisops Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (1998);Kasi Base Ops Disops Lanud Iswahyudi (2000);Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi (2001);Utk Pabandya B-41 Dit B Bais TNI (2003);Athan RI di Moscow/Rusia (2004);Pamen Bais TNI (2006);Kasubdit C Ditanglingstra Ditjen Strahan Dephan (2007);Paban VI/Kersin Srenau TNI (2007);Paban I/Restra Srenau (2008);Pamen Srenau/Dik Lemhanas PPRA-44 (2010);Pangkosekhanudnas IV/Biak (2010);Komandan Lanud Iswahyudi (2011);Pangkoopsau (2012);Dirjen Renhan Kemhan RI (2014);Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (2017). Syaugimengungkapkan ia kaget ketika ditawari menjadi Kapten AMIN. Hal itu ia sampaikan menjawab pertanyaan Elly Simanjuntak yang bertindak selaku host dalam podcast Oh My God (OMG) yang ditayangkan di TV OMG News.   https://www.youtube.com/watch?v=hDBWLOZfhV8     “Awalnya ditawari untuk menjadi kapten timnas kaget yah?” tanya Elly. “Wah iya sangat kaget. Jadi saya itu pertama kali diberitahu pada waktu itu awalnya untuk membantu timnas ini dalam satu bidang ya. Tapi, ternyata setelah saya bertemu dengan beliau (Anies Baswedan, red) akhirnya saya ditunjuk menjadi kapten timnas, wah itu saya stress dan kaget. Saya sangat stres. Padahal saya biasa bekerja sebelumnya di tempat saya ini sebagai pilot tempur, itu sudah biasa. Hal-hal yang serius tegang itu sudah biasa tetapi terencana. Kira kira begitu,” kata Syaugi. Ia melanjutkan,”Tetapi begitu ditunjuk tim nasional ini saya sudah membayangkan waduh ini serius untuk urusan presiden dan wakil presiden. Tapi saya dengan niat yang tulus, hati yang bersih, saya menerima tawaran itu. Mudah-mudahan ini menjadikan bekal saya untuk bisa mengabdikan sisa tenaga, pikiran saya kepada bangsa dan negara.” Ketika ditanya apakah dia langsung menerima atau pikir-pikir dulu, Syaugi menjawab ia sebetulnya ingin pikir-pikir dulu. “Tapi beliau mengatakan ‘bapak ini pilot tempur, jadi keputusannya harus cepat. Jadi karena selama ini bapak itu dulu Kepala Basarnas, kan banyak menyelamatkan jenazah, bencana-bencana ya. Beliau bilang ini menyelamatkan demokrasi.’ Wah itu saya merinding rasanya itu. Jadi saya harus ambil bagian untuk bersama sama rekan rekan yang lain yang sudah ditunjuk untuk bisa menyukseskan pemilu ini khususnya pasangan nomor 1 pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan dan Pak Muhaimin.” “Bapak kan bukan orang partai politik ya, tiba-tiba harus bergabung tidak hanya interaksi di dalam ya tapi juga keluar, tantangannya sangat besar?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Oh iya sangat besar. Jadi pertama kali pada waktu saya ditunjuk ini saya menyadari bahwa saya bukan orang partai. Pada waktu itu cukup lama, khususnya pasangan AMIN ini untuk menunjuk kapten timnas ini saya juga menunggu-nunggu saat itu. Ternyata setelah menunggu sekian lama, yang ditunjuk saya. Wah tegang saya kan, sangat tegang, karena saya tidak pernah di politik ya. Kehidupan saya sebelumnya di militer, itu semua serba jelas, ada SOP-nya, ada aturannya, kita tinggal laksanakan saja. Nah ini begitu berinteraksi dengan partai politik saya harus mengubah mindset saya. Gaya juga diubah. Gaya harus low profile.” Syaugi menegaskan yang jelas yang tidak diubahnya adalah pemikiran kritis, disiplinnya. “Nah, itu saya berikan contoh terus seperti itu. Leadership di situ diperlukan. Nah, dari situlah saya berusaha mengenal teman-teman dari partai politik yang ada dalam timnas ini. Saya pikir dengan cara saya low profile tadi, menyapa semua, kemampuan saya ada di bidang ini, mari kita berkolaborasi dan bersinergi dengan bapak bapak-baik yang dari partai maupun non partai, insya Allah kita bisa lakukan, selama niat kita tulus dan hatinya bersih,” ujarnya. “Dalam ‘bertempur’ apa nih yang Bapak terapkan di sini, tentunya gaya militer tidak ya, atau bagaimana, Pak?” tanya Elly. Syaugi menjawab dia punya pengalaman dalam bertempur, itu ada teori perang zaman dulu, ada namanya Sun Tzu.  Kalau kita mau melaksanakan pertempuran, pertama ketahui dulu kemampuan kita, setelah itu ketahui kemampuan lawan, baru kita ambil keputusan. “Di sinilah saya merasa bahwa dengan pengalaman saya itu sebagai penerbang tempur, saya berusaha selama ini dengan rencana yang matang, yang baik, kemudian kita mengorganize kumpulan ini atau organisasi ini baru kita ambil action. Nah, dengan pengalaman ini saya melihat situasi situasi ini, bagaimana strateginya,” ujar Syaugi. Ia melanjutkan,”Pertama strategi kita adalah seperti apa yang disampaikan Pak Anies selama ini bahwa kita ini mau berubah, jadi itu yang pertama disampaikan: Perubahan! Sehingga perubahan itu apa, selalu disampaikan beliau, ya gampangnya perubahan dalam hal yang tidak baik menjadi baik. Bukan berarti yang sudah baik dirubah, tidak. Yang sudah baik tetap dipertahankan, yang belum baik diubah menjadi baik. Apa saja itu, mulai dari pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, itu semua. Perumahan, itu yang ingin diperbaiki oleh Pak Anies. Jadi dari situlah kita lihat segmen-segmen mana yang bisa kita masuki. Karena kita tahu apalagi milenial ini kan cukup banyak yah, 60%. Banyak yang pegang gadget semua kan. Nah kita harus bisa masuk ke era-era mereka itu, sehingga bagaimana strategi kita untuk bisa mendapatkan itu tadi.” Ia mengemukakan, yang utama itu pasukan terdepan dari pasangan AMIN ini adalah relawan dan partai. “Jadi masyarakat ini begitu banyak yang ingin mendukung Pak Anies dan Pak Muhaimin. Kita juga membuat yang namanya gerakan rakyat ke seluruh 88 dapil, dan ini sudah kita lakukan, bagaimana gaung rakyat itu bisa berkembang di seluruh pelosok tanah air, sampai kita buat gerakan pake kentongan, untuk memberikan gaung bahwa ini gerakan rakyat untuk memilih pasangan AMIN ini. Kalau kita buat baliho semua nggak mampu kita. Jadi kita selalu menekankan kepada masyarakat apa yang ada di kalian, silakan gunakan itu, mereka menyebutnya spanduk rakyat. Jadi tidak sama, ada yang dari kardus, dari baju bekas. Itu yang dilakukan selama ini,” kata Syaugi. “Pak, ini kadang kala kan dalam sebuah pemilu itu menghabiskan uang banyak. Amunisi seperti ini bagi Bapak sebenarnya suatu hal yang penting atau tidak?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Jadi begini, kalau saya karena dengan background saya tadi, seorang penerbang, kita ini terbiasa dengan mission oriented, bukan money oriented. Bukan berarti money tidak perlu yah, tetap perlu, tetapi kita mengedepankan misi dahulu. Jadi bukan berarti kita kalau nggak ada uang nggak jalan, oh tidak. Di sinilah kita kerjakan dulu itu. Jadi uang semampu kita. Karena kita ini bukan kaya-kaya amat. Nah makanya kita ini melibatkan masyarakat dan rakyat. Karena mereka juga akan membiayai dirinya sendiri. Kalau kita lihat zaman dulu peperangan itu, masyarakat banyak yang membantu, swadaya. Jadi kita seperti itu. Jadi itu betul betul kita sentuh hati masyarakat ini bahwa ini lho perjuangan rakyat untuk merubah. Pak Anies kan bilang begini, jadi perubahan itu akan merubah di rumah tangga masyakat semua, seperti itu.” Ia menambahkan,”Jadi masyarakat digerakkan untuk mengawal yah, supaya supportif, bagaimana mengawal ini? Jadi begini, kita itu di samping tadi ada elemen yang namanya pendukung tadi, bukan hanya relawan bukan hanya partai tetapi ada buruh, petani, nelayan, ada orang pasar, ada purnawirawan TNI, kiai, ilama, santri, banyak. Dan ini semua kita sampaikan bahwa pemilu ini harus yang jujur, adil dan bersih yah. Jadi semua masyarakat akan diberitahukan itu. Memang saluran ada Bawaslu. Tetapi masyarakat juga diperlukan untuk mengawasi secara bersama-sama untuk melihat pesta ini. Jadi kita menginginkan ada seperti kaya nobar pada saat pemilu yah. Jadi masyarakat melihat kalau ada kecurangan ya disitu kita soraki. Seperti kata Cak Imin, kita soraki bersama supaya tahu wasitnya ada kecurangan seperti ini. Nah, mudah-mudahan karena di pasangan 01 ini Pak Anies maupun Pak Muhaimin selalu mengatakan kita berbuatlah yang terbaik, jangan curang, jangan menjelekkan yang lain-lain. Justru presentasikan apa yang sudah diperbuat oleh beliau berdua, yang baik baik itu sampaikan, supaya masyarakat itu tertular dengan apa yang sudah dikerjakan. Bukan visi yah. Visi orang bisa buat sebagus mungkin, tetapi apa track record atau rekam jejak, rekam gagasannya.” “Menurut Bapak berapa putaran?” tanya Elly. “Yang jelas kalau secara matematis minimal kita harus mendapatkan 35% suara dari 100% ini, paling tidak itu akan melewati putaran pertama menuju putaran kedua,” jawab Syaugi. Tetapi, lanjutnya, tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Allah menghendaki sesuatu, yang bisa membolakbalikkan hati manusia ini adalah Allah SWT. “Kalau Allah SWT menghendaki satu putaran kenapa tidak? Dan kita akan sangat bersyukur itu. Biaya lebih murah dan selesai. Kira kira begitu,” ujar Syaugi. “Bagaimana supaya milenial ini ikut memilih dan juga berpartisipasi dalam pesta pemilu ini, menurut Bapak ajakannya seperti apa?” tanya Elly. “Jadi untuk milenial ini yang jumlahnya cukup besar, 60% ini, memang era sekarang ini era digital. Saya pernah beberapa kali menyampaikan bahwa informasi atau berita itu ada dua macam. Adanya informasi yang bisa sampaikan ribuan mungkin puluhan ribu dengan suatu mesin lewat HP. Tetapi ada juga informasi atau berita yang berupa rasa. Nah ini yang kita sampaikan kepada milenial itu untuk bisa merasakan bagaimana kalau kita mau menjadi lebih baik. Kalian lebih mudah mendapatkan pendidikannya, lapangan pekerjaan, wirausaha, perumahan dan seterusnya, kesehatan lebih baik. Mari ikut dengan pasangan AMIN ini yang membuat tagline ‘Perubahan’ tadi. Sehingga kalian milenial bisa mencapai cita-citanya dengan perubahan tadi. Nah, ini mudah mudahan kalian dengan gadget kalian sampaikan pesan pesan Pak Anies dan Muhaimin itu kepada teman-teman semua sehingga bisa memilih pasangan AMIN ini,” tutur Syaugi “Berarti mengajak melalui sosial media juga ya, Pak?” tanya Elly. Syaugi menjawab,“Sebetulnya saya ini nggak tau Instagram, jadi sebelumnya hanya WA saja. Tapi karena ditunjuk menjadi kapten tim nasional banyak yang tanya instagramnya apa. Saya belum punya, akhirnya anak saya membuat instagram tersebut sehingga sekarang sudah mulai ada dan followernya sudah lumayan sebagai pemula.” “Apa yang dihadapi Bapak dan tim dalam operasional di seluruh Indonesia, apakah ada gangguan atau kendala?” tanya Elly. Syaugi menjawab,“Kendala pasti ada yah nggak mungkin tidak, tetapi yang penting tadi: solid dan kompak. Setiap minggu kita ketemu dengan tim nasional ini untuk mengevaluasi dan planning ke depan. Setiap hari kami dan tim pemenangan daerah. Karena Pak Anies dan Pak Muhaimin kan setiap hari kampanye. Jadi kita evaluasi, seperti yang sekarang ini kita evaluasi yang kemarin. Hari ini juga kita akan bicara yang untuk besok. Jadi selalu kita evaluasi sehingga semakin hari semakin baik. Masa semakin solid, partai semakin solid, untuk memenangkan pasangan AMIN ini.” “Apa pernah mendapat ancaman atau intimidasi?” tanya Elly. “Selama ini tidak ada sih. Jadi selama ini tidak ada. Jadi saya pikir selama kita niatnya baik, tulus, ikhlas, tidak mengganggu orang, hanya memperjuangkan apa misinya dari pasangan 01, insya Allah, Allah akan menjaga kita dengan niat baik kita,” kata Syaugi. “Bisa sharing, Pak, Bapak pengalaman dengan pilot jet tempur, harus zero kesalahan ya, Pak. Bagaimana bahwa kita ini harus berani, kita ini jangan takut mengatasi rasa itu, lalu keluarga, itu bagaimana Pak?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Pertama, kita harus menguasai persoalan. Aturan-aturan itu kita harus mengerti, jadi kita harus berani membiasakan katakan yang benar kalau memang benar, katakan salah kalau memang salah. Jadi kita tidak perlu takut untuk katakan benar. Untuk berani mengatakan benar, kita harus tahu persoalannya. Nah, kalau kita tidak tahu, kita tanya dulu kepada yang tahu. Jadi ini mudah-mudahan kepada masyarakat semua untuk bisa melaksanakan pemilu dengan baik dan benar, jujur dan adil paling tidak kita tahu ada kecurangan atau tidak. Kalau ada kecurangan, sampaikan ke wasitnya, kepada Bawaslu atau kepada saksi saksi di tiap-tiap TPS itu. Harus berani katakan yang benar atau salah. Jangan ragu. Ini demi perubahan bangsa kita untuk menjadi yang lebih baik. Pak Anies selalu mengatakan, bukan masalah orang per orang, bukan masalah partai. Ini masalah bangsa kita ke depan sehingga menjadi lebih baik. “Melawan rasa takut, dulu waktu ulang tahun ABRI tahun 1986, Bapak sempat membawa pesawat sampai 10 kali putaran ya. Itu bagaimana, Pak?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Ya, itu adalah salah satu pada saat itu saya masih aktif, kita melakukan namanya show ditonton masyarakat, jadi kita melakukan aerobatik itu memang kita ada pelajarannya sendiri, sehingga masyarakat bisa melihat dan menikmati dengan aerobatik show pada saat itu. Bermacam-macam kita aerobatiknya, tinggal apa yang mau kita tampilkan kepada masyarakat. Memang tidak mudah, kan tadi saya bilang, selama kita kuasai persoalan, kita rencanakan dengan baik, kita latih baru kita implementasikan. insyaAllah itu akan mendapatkan hasil yang baik dan aman.” Dalam podcast itu Elly menyinggung soal keluarga, bagaimana supaya di rumah siap dengan keadaan apa pun. Syaugi menjawab,”Ya, istri dan anak anak saya mendukung dengan apa yang sudah saya pilih ini untuk menjadi ketua timnas ini, mereka akan mendukung apa pun. Paling tidak saya kalau di rumah menjadi tenang, karena istri bisa sharing hal-hal yang wajar wajar saja. Anak saya juga seperti itu, saya sudah punya cucu juga setiap hari seperti itu, main bersama cucu. Artinya saya di rumah itu tidak pernah membawa persoalan. Jadi di rumah ya urusan rumah tangga, jadi di rumah juga senang. Kalau kita bawa persoalan terus, ya pasti di rumah juga berat. Jadi kita perlu sekali kali ya urusannya yang relaks saja. Di rumah saya santai paling nonton TV, berita. Sesekali saya olahraga. Saya seminggu itu biasanya aerobik di kompleks saya satu kali, treadmill satu kali. Jadi saya tetap berolahraga walaupun sibuk. Cuma yang jelas makan harus yang baik, istirahat cukup. Kemudian pikiran fresh kalau di rumah. Sehingga pagi masuk ke tempat kerja ini lagi kita bisa tenang.” Elly bertanya,”Supaya tetap sehat dan bugar bagaimana nih?” Syaugi menjawab,”Jadi pertama supaya pikiran kita nggak pikun, kita harus gunakan terus pikiran itu setiap hari, jadi jangan kita diam. Kemudian yang nggak kalah penting makin usia itu olahraga yang cukup ya tidak terlalu berlebih. Kemudian juga minum vitamin. Tetap perlu vitamin ini, tidak hanya dari makanan saja. Nah, silakan masing-masing dari vitamin apa yang kira kira diperlukan, itu cocok cocokan. Kalau saya minum madu dan ada vitamin kecil supaya menambah imunitas atau kita makin segar dan sehat. Kalau makanan sudah pasti yang sehat, itu istri saya yang mengatur setiap hari. Jadi yang berserat, tidak berserat, daging, buah, setiap hari ada itu. Supaya itu tadi, makanya saya selalu berusaha setiap pagi atau siang misalnya saya makan di luar, kalau malam saya makan di rumah, supaya paling tidak bisa kumpul dengan keluarga di rumah. Supaya komunikasi dengan istri, dengan anak. Kebetulan anak saya yang kecil masih di rumah.” “Kalau membaca, Pak?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Ya saya kalau membaca nggak terlalu ya. Walaupun sesekali ya, tapi saya senangnya itu mendengarkan berita. Jadi saya setiap hari ya pagi atau malam belum tidur saya selalu menyempatkan dengarkan berita, baik itu lewat youtube atau media apa pun itu. Jadi saya mengetahui situasi situasi dan supaya itu tadi, nggak pikun tadi.” “Apa yang membuat Bapak tertawa dan relaks?” tanya Elly. Syaugi menjawab,”Jadi saya pikir yang bisa mengubah kita adalah kita. Jadi bukan orang lain, jadi jangan terganggu dengan situasi lain. Kita harus bisa membawakan diri kita. Jadi kalau saya itu orangnya memang selalu semangat. Jadi Pak Anies mengatakan kepada saya, salah satu kriteria saya ditunjuk itu, karena Pak Syaugi ini walaupun pensiun pangkatnya bintang tiga tapi semangatnya masih seperti kolonel. Jadi memang teman-teman saya seperti tadi itu mengatakan bahwa saya nggak berubah. Jadi saya semangat saya memang seperti ini terus. Jadi saya berusaha menampilkan bahwa kita harus berusaha yang terbaik, di mana pun itu. Jadi harus berusaha yang terbaik, penuhi aturan aturan, sehingga kita berani mengemukakan sesuatu, dan ini akan ditopang dengan makanan yang sehat, istirahat yang cukup dan olahraga yang cukup.” (Arfi/arh)