Senin, 6 Mei 24

Survei ke Arab Saudi, Ditjen PHU Kemenag Jajaki Perbaikan Tata Kelola Dam Haji

Survei ke Arab Saudi, Ditjen PHU Kemenag Jajaki Perbaikan Tata Kelola Dam Haji
* Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementeian Agama (Kemenag) melakukan survei sejumlah institusi dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Arab Saudi. (Foto: Humas Kemenag)

Obsessionnews.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementeian Agama (Kemenag) tengah melakukan survei sejumlah institusi dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Arab Saudi. Survei dilakukan sebagai upaya Kemenag melakukan perbaikan tata kelola pembayaran Dam jemaah haji Indonesia.

 

Baca juga:

Konsul Haji KJRI Jeddah Pastikan Tidak Ada Penutupan Ziarah di Makkah dan Madinah

Alhamdulillah, Bandara Kertajati Dapat Digunakan di Musim Haji 1444 H

 

 

Tim Survei Perbaikan Tata Kelola Dam yang beranggotakan lima orang ini bertolak ke Arab Saudi sejak 26 Februari 2023. Mereka akan kembali ke Tanah Air pada 7 Maret 2023.

“Dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi Mudzakarah Perhajian Tahun 2022 di Situbondo, kita mengirim Tim Survei Perbaikan Tata Kelola Dam,” terang Direktur Bina Haji (Dirbina) Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta dalam siaran pers Humas Kemenag, Minggu (5/3/2023).

“Kami akan menyusun standar pembayaran dan pemotongan hewan Dam yang selama ini dilakukan secara individual atau kelompok dengan standar biaya yang berbeda-beda, ada yang mahal dan ada juga yang harganya murah sekali, bahkan tidak masuk akal,” sambungnya.

Menurut pria lulusan Al Azhar Kairo ini, survei dan penyusunan standar tata kelola Dam dimaksudkan agar pelaksanaan pembayaran dilakukan sesuai dengan ketentuan fiqh.

“Tata Kelola ini untuk melindungi dan menjamin pelaksanaan pembayaran Dam sesuai ketentuan Fiqh. Sehingga, pemerintah perlu mengatur pembayaran tersebut melalui lembaga yang ditunjuk,” sebut Arsad.

Sementara itu Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji (Bimjah) yang juga Ketua Tim Survei Perbaikan Tata Kelola Dam Khalilurrahman optimis kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak kemaslahatan yang besar bagi jemaah haji Indonesia.

Khalil berharap melalui perbaikan tata kelola ini, khususnya dalam pendistribusian, nantinya daging hewan Dam bukan hanya dinikmati fakir miskin di kota Makkah, namun juga dapat dikirim ke tanah air.

“Jika pendistribusian belum sepenuhnya dapat dilaksanakan setidaknya sebagian daging Dam dapat didistribusikan kepada fakir miskin di Indonesia,” tuturnya.

Khalil optimis standar yang disusun dari hasil penjajakan dan survei yang dilakukan tim di lapangan ke sejumlah maslakh (rumah pemotongan hewan Dam) di Makkah, akan meminimalisir potensi penipuan dan percaloan Dam jemaah haji.

“Tim ini melihat pentingnya edukasi praktik dan mekanisme pembayaran Dam di Arab Saudi agar terhindar dari penipuan dan percaloan. Ini akan kita tuangkan dalam standar operasional,” harap Khalil.

Di antara maslakh yang sudah dikunjungi: Maslakh Al-‘Ukaisyiah, Maslakh An’am Mekkah (Kilo Asyrah), Maslakh al-Mu’ashim, dan Maslakh Al-Hudaibiyah yang saat ini diberi nama RPH Makkah al-Hadist. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.