Sikap Kritis dan Korektif pada Kekuasaan Prabowo-Gibran

Sikap Kritis dan Korektif pada Kekuasaan Prabowo-Gibran
Obsessionnews.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud pesan 'orang toxic' yang disampaikannya kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. Luhut mengaku pesannya itu tidak diarahkan secara khusus kepada pihak tertentu. Luhut menyampaikan hal itu kepada awak media di Bali, Rabu (15/5/2024).   Terpisah, lembaga DPR RI melakukan pembahasan RUU Kementerian Negara. Badan Legislatif (Baleg) DPR RI akhirnya menyetujui RUU Kementerian Negara menjadi RUU Usul Inisiatif DPR.   “Celakanya, sembilan fraksi menyetujui RUU tersebut, termasuk PDIP, PKS, NasDem, dan PKB. Padahal publik tahu persis bahwa motif perubahan UU Kementerian Negara adalah untuk mengakomodir politik bagi-bagi menteri di antara parpol pendukung dan parpol yang bergabung ke kubu Prabowo-Gibran,”ungkap Advokat Ahmad Khozinudin SH, Jumat (17/5/204).   Ia pun menyayangkan PDIP yang digadang-gadang akan menjadi kekuatan oposisi, ternyata menyetujui RUU tersebut. Itu artinya PDIP belum pasti akan berdiri membela rakyat, bisa saja PDIP menyusul langkah politik NasDem dan PKB yang merapat ke kekuasaan pasca kalah Pilpres.   Fakta politik terbaru ini, menurutnya, semakin menegaskan urgensi rakyat meneguhkan sikap kritis dan korektif pada kekuasan Prabowo-Gibran, setelah parpol koor mendukung dan berebut kue kekuasaan. “Rakyat yang yatim, yang tak memiliki wali harus mengambil sikap politik sendiri, agar tidak selalu dijual aspirasinya untuk kepentingan kekuasaan elite dan partai politik,” tuturnya.   Oleh karena itu, lanjut Khozinudin, pada Sabtu (18/5/2024), pihaknya mengadakan acara “Deklarasi Bersama Advokat, Aktivis, Ulama dan Elemen Masyarakat Sipil (Civil Society) Tentang Deklarasi Bersama Meneguhkan Sikap Kritis dan Korektif Pada Kekuasaan Prabowo-Gibran”.   Acara digelar di Jakarta mulai pukul 09.00 hingga selesai ini akan dihadiri sejumlah pembicara Ahmad Khozinudin, Eggi Sudjana, Refly Harun, Alvin Lim, Edy Mulyadi, Aziz Yanuar, Ismar Syafrudin, Buya Fikri Bareno, Ust Slamet Ma'arif dan Ust Yusuf Muhammad Martak telah mengkonfirmasi kesediaan untuk hadir. Ada 127 tokoh lainnya, yang mendukung deklarasi bersama, meskipun tidak bisa hadir secara langsung.   Acara tersebut dapat disimak di AK Channel, RH Channel, Bang Eggy Channel, Bang Edy Channel, Mimbar Tube, Anti Oligarki, Salwa Media Channel, dan lain-lain.   Sikap politik yang tegas diperlukan, agar parpol dan elite tidak selalu mempermainkan rakyat. Rakyat juga harus bersinergi dan berkonsolidasi, karena boleh jadi represifme kekuasaan rezim Jokowi akan dilanjutkan oleh kekuasan Prabowo.   Khozinudin menilai, ungkapan 'jangan ganggu' pemerintah yang mau kerja yang disampaikan Prabowo adalah sangat mengkhawatirkan. Sebab, setiap kritik dan pendapat rakyat yang berbeda dengan penguasa, bisa saja secara subjektif dianggap menggangu, lalu dibungkam dengan modus kriminalisasi.   “Semoga Allah SWT merahmati bangsa ini, negeri yang mayoritas muslim, agar tetap dalam penjagaan dan perlindungan-Nya. Semoga setiap ikhtiar anak bangsa dengan perspektif dan pendapat yang berbeda tidak dianggap sebagai pengganggu pemerintah, karena sejatinya kita semua punya niat yang sama untuk memperbaiki negeri ini,” harapnya. (Red)