Minggu, 5 Mei 24

Saudi dan Israel Berperan dalam Konflik Irak

Saudi dan Israel Berperan dalam Konflik Irak

Bagdad – Gelombang reaksi atas intervensi duta besar Arab Saudi terhadap urusan internal Irak semakin mengalir deras.

Koalisi negara hukum yang dipimpin mantan perdana menteri Irak, Nouri al-Maliki menilai kehadiran duta besar Saudi di Baghdad sebagai ancaman kedaulatan negara Arab itu. Koalisi negara hukum menyerukan pengusiran Thamer Al-Sabhan dari Irak, dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Riyadh.

Anggota parlemen Irak dari faksi Koalisi Negara Hukum, Mansur Al-Baiji mengatakan, Thamer Al-Sabhan harus diusir dari Irak karena berulangkali mencampuri urusan internal negara ini, dan kedutaan Saudi di Baghdad harus ditutup, serta hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Riyadh harus diputus.

Sebelumnya, duta besar Saudi juga dipanggil kementerian luar negeri Irak akibat statemen arogannya mengenai pasukan relawan rakyat Irak. Pemanggilan kali ini bukan yang pertama kali dilakukan terhadap Thamer Al-Sabhan. Sebelumnya, berulangkali duta besar Saudi juga dipanggil oleh kementerian luar negeri Irak karena statemennya yang mencampuri urusan internal negara Arab itu. Kementerian luar negeri Irak menilai statemen Al-Sabhan keliru dan keluar dari koridor diplomat.

Sejatinya, kehadiran seorang duta besar adalah menjalin kerja sama mendekatkan hubungan kedua negara. Tapi alih-alih tugas tersebut ditunaikan, Thamer Al-Sabhan justru melanjutkan provokasi politik di negara yang seharusnya ia hormati kedaulatannya sebagai perwakilan sebuah negara.

Dibukanya kembali kedutaan Arab Saudi di Irak setelah 25 tahun berlalu, dan dimulainya masa kerja Thamer Al-Sabhan sejak 30 Desember 2015 hingga kini tidak pernah mempertimbangkan kepentingan bersama kedua negara, bahkan sebaliknya justru menyulut kemarahan rakyat dan pejabat Irak.

Thamer Al-Sabhan adalah seorang perwira senior Saudi yang ditugaskan di Irak sebagai duta besar. Ia juga berperan besar mengorganisir operasi kelompok teroris di Suriah dan Irak selama beberapa tahun terakhir. Selama ini begitu banyak kelompok politik dan organisasi masyarakat dan keagamaan di Irak yang mendesak pengusiran duta besar Saudi dari negara mereka. Masalah ini menunjukkan tingginya kebencian rakyat Irak terhadap sepak terjang Arab Saudi selama ini yang terbukti mendukung kelompok teroris dan bekerja sama dengan rezim Zionis.

Statemen terbaru duta besar Saudi di Baghdad bertujuan untuk melemahkan gerakan perlawanan rakyat Irak menghadapi kelompok teroris. Selain itu, Thamer Al-Sabhan juga merasa kecewa atas kekalahan kelompok teroris Daesh di Irak dan Suriah.

Sepak terjang duta besar Saudi di Baghdad sejalan dengan pandangan rezim Zionis terhadap Daesh. Sebelumnya, pejabat dinas intelejen Israel mengakui bahwa kekalahan Daesh di Irak dan Suriah merugikan Israel.

Fakta ini menunjukkan bahwa Saudi dan Israel memiliki tujuan bersama mereka mendukung kelompok teroris Daesh di kawasan. Masalah ini menyebabkan publik di kawasan lebih sensitif menyikapi sepak terjang Arab Saudi yang seirama dengan rezim Zionis. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.