Jumat, 19 April 24

Sampai 450 Meter, Mengapa Danau Toba Lebih Dalam dari Selat Malaka?

Sampai 450 Meter, Mengapa Danau Toba Lebih Dalam dari Selat Malaka?
* Danau Toba.

Jakarta, Obsessionnews.com – Kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba Sumatera Utara membawa luka yang mendalam bagi keluarga korban. Sampai saat ratusan orang belum ditemukan. Bahkan sebagian sebagian jasad mereka ada yang berada di kedalaman 450 meter.

“Ini salah satu korban manusia di kedalaman 450 meter,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).

Mengapa dasar Danau Toba begitu dalam, lebih dalam dari Selat Malaka yang hanya sekitar 200 meter. Menanggapi hal itu, Pakar geologi UGM Rovicky Dwi Putrohari memaparkan tentang proses terjadinya Danau Toba. Berbeda dengan legenda yang dituturkan turun temurun, Danau Toba bukanlah terbentuk dari ‘kutukan’.

“Danau Toba terbentuk dari letusan Gunung Toba yang pertama kali pada 700.000 tahun lalu. Gunung Toba kemudian beberapa kali meletus dan yang terakhir adalah sekitar 73.000 tahun lalu,” ujar Rovicky, Jumat (29/6/2018)

Pasca-letusan Gunung Toba kemudian terbentuk kaldera atau lubang kawah. Lama kelamaan kaldera yang terbentuk menjadi luas dan dalam. “Danau Toba itu dulunya seperti lubang kawah saja, sisa lubang kawah yang akhirnya terisi air,” kata Rovicky.

Letusan Gunung Toba disebut sangat dahsyat kala itu. Saat Gunung Toba meletus, belum ada manusia modern. Jumlah manusia kala itu juga masih sangat sedikit. Karenanya Danau Toba merupakan kaldera dari hasil letusan gunung, maka cekungannya jadi sangat dalam. Gunung Toba kini sudah tak lagi aktif.

Ada anomali gravitasi di Danau Toba. Namun menurut Rovicky, bukan itu penyebab jasad para korban tak terangkat ke permukaan. Penyebabnya tidak lain karena Danau Toba begitu dalam, sehingga jasad korban tak bisa lagi terangkat.

“Biasanya begini, ketika korban itu meninggal itu awalnya sekian jam akan tenggelam. Kalau untuk di danau atau air dangkal kira-kira 10 meter itu bisa ngambang lagi, ini karena dalamnya 400 meter–paling tidak–jasadnya tidak keluar lagi karena tekanannya tinggi,” tutur Rovicky.

Selain itu, Danau Toba merupakan air tawar. Berbeda dengan air laut yang mengandung garam. “Berat jenis air garam lebih tinggi sehingga bisa (tubuh manusia) bisa mengambang, sementara berat jenis air tawar lebih rendah,” kata Rovicky. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.