
Obsessionnews.com – Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo diapresiasi Romo Benny Susetyo. Sekretaris Dewan Nasional (Sekwanas) Setara Institute ini menyatakan ketegasan Sigit menunjukkan sikap profesionalisme dan patut diberi penghargaan yang positif.
Baca juga:
Anggota Komisi III DPR Dukung Kapolri Copot Perwira Tinggi yang Beking Perjudian dan Narkoba
Kapolri Instruksikan Jajarannya Kawal Kebijakan Pemerintah untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi
“Jendral Sigit sudah mengambil keputusan yang sangat tepat dan bijak dengan membuat tim investigasi independen yang mampu mengungkap kasus ini jadi terang benderang. Hal ini dilakukan dalam upaya mengembalikan citra kepolisian menjadi institusi yang memiliki kewibawaan dan bersih dari kejahatan kemanusiaan,” ungkap Romo Benny saat dihubungi obsessionnews.com, Sabtu (20/8/2022).
Dengan tegas Sigit menyatakan bahwa siapa pun yang bersalah akan diproses dan diperiksa, meskipun melibatkan orang-orang yang dekat dengan Irjen Ferdy Sambo. Itulah sebabnya, menurut Romo Benny komitmen Sigit tidak perlu diragukan lagi, karena dia memegang teguh apa yang menjadi kewibawaan Polri dan juga kewibawaan sebagai bhayangkara negara. Apa pun yang dilakukan Sigit sekali lagi menunjukkan ketegasan, kebijaksanaan, dan ia ingin segera menyelesaikan kasus ini secara tuntas.
Sekretaris Dewan Nasional (Sekwanas) Setara Institute ini melanjutkan,“Sementara dilihat dari hasil riset Kompas menunjukkan bahwa langkah Sigit dipuji oleh publik, sehingga kepercayaan publik terhadap polisi yang sempat turun menjadi naik kembali. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memberi nilai positif terhadap keberanian Jenderal Sigit untuk melakukan langkah-langkah yang dinilai oleh publik memiliki keberanian untuk menegakkan hukum.”
Hal ini dirasakan oleh publik karena adanya dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Sigit. Mengingat memang tidak mudah menyelesaikan kasus yang melibatkan orang besar dalam tubuh Polri.
Romo Benny menyinggung sosok mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso dalam kasus Sum Kuning yang melibatkan para anak jenderal di zaman pemerintahan Presiden Soeharto. Hoegeng pun harus ‘terpental’ dari jabatannya, karena memperjuangkan kebenaran dan akhirnya menjadi korban.
“Ini menunjukkan bagaimana Jenderal Sigit mampu mengendalikan Polri, sehingga semuanya di jajaran kepolisian bersatu untuk mendukung langkah-langkah Jenderal Sigit,” tambah Romo Benny.
Ditetapkannya Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, menunjukkan Polri serius dalam menangani kasus-kasus yang bertentangan dengan hukum. Siapa pun tidak bisa menghalangi bahwa hukum harus ditegakkan dan ini merupakan langkah yang sangat positif bagi kewibawaan Polri ke depannya.
Romo Benny mengatakan,“Dari kasus ini kita bisa belajar banyak hal mengenai bagaimana ke depannya tata kelola dalam tubuh Polri harus lebih profesional. Sehingga tidak ada lagi satgas-satgas khusus, tapi semuanya harus di bawah kendali Kapolri. Kita berharap dalam proses pembelajaran ini Polri bisa berbenah diri untuk menempatkan orang-orang profesional yang berpihak pada keadilan.”
Diharapkan Sigit akan mampu mengatasi ini semua, baik dari sisi hambatan psikologis maupun kepangkatan.
“Inilah saatnya untuk memberikan kesadaran baru bahwa tugas kepolisian ke depan adalah mengawal demokrasi dan memberikan pelayanan publik yang terbaik. Semoga kasus ini bisa menyadarkan kembali pentingnya polisi sebagai pelayan publik, pengayom, selalu berpihak kepada ‘orang kecil’ dan lemah,” ujar tokoh rohaniawan Katolik ini menutup pembicaraan dengan obsessionnews.com. (Elly S)