Minggu, 19 Mei 24

Ribuan Warga Turki Gelar Demo Anti Trump

Ribuan Warga Turki Gelar Demo Anti Trump
* Demo Anti Trump di Turki. (ParsToday)

Bertepatan dengan pengumuman hari Jumat sebagai hari kemarahan oleh organisasi Palestina, puluhan ribu warga Turki berdemo di Istanbul meneriakkan slogan mampus Amerika dan Israel.

Menurut laporan IRIB, menyusul seruan organisasi sosial dan walikota Turki kepada warga untuk berpartisipasi di aksi demo anti Amerika dan Israel, ribuan orang dilaporkan menggelar aksi demo besar-besaran usai menunaikan shalat Jumat.

Ribuan demonstran dan anggota kelompok pemuda Turki berkumpul di depan pangkalan militer Incirlik di Provinsi Adana menuntut penutupan pangkalan ini dan pengusiran militer Amerika.

Walikota juga mengirim pesan kepada warga menuntut rakyat berpartispasi di aksi demo menentang keputusan presiden AS mengakui secara resmi al-Quds sebagai ibukota Israel.

Pangkalan militer Incirlik di Provinsi Adana, selatan Turki aktif sejak tahun 1955 dan saat ini sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sejumlah negara anggota koalisi anti Daesh ditempatkan di pangkalan ini.

Presiden AS Donald Trump Rabu (6/12) meski mendapat penentangan luas di kawasan dan dunia, tetap mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim penjajah Israel. Langkah Trump tersebut menuai reaksi dan kecaman negara-negara Islam dan dunia.

Penangkapan warga Palestina. (ParsToday)

Aparat Rezim Zionis Serbu dan Tangkap Warga Palestina
Aparat keamanan rezim Zionis Israel menyerbu berbagai wilayah al-Quds dan menangkap banyak warga Palestina.

Insiden tersebut terjadi pada Jumat (8/12/2017) dini hari menjelang demonstrasi besar paca keputusan Donald Trump, Presiden AS yang mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim Zionis Israel.

Pusat Informasi Palsetina mengutip sumber-sumber lokal menyebutkan, menjelang unjuk rasa “Jumat Kemarahan,” aparat keamanan Israel menyerbu bagian kuno al-Quds pada Jumat dini hari dan menangkap sedikitnya 16 warga Palestina setelah menganiaya mereka.

Unjuk rasa “Jumat Kemarahan” dan Intifada Pembebasan Masjid al-Aqsa adalah seruan Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dan berbagai kelompok Muqawama Palestina lainnya. Demonstrasi ini untuk memprotes keputusan Trump yang mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim penjajah Israel.

Di sisi lain, Gadi Eizenkot, Kepala Staf Gabungan Militer rezim Zionis telah memerintahkan pasukannya untuk siap siaga di Tepi Barat, al-Quds pendudukan dan di sekitar Jalur Gaza menyusul kemungkinan terjadinya bentrokan. Ia juga memanggil pasukan cadangan Israel.

Pada Kamis, Tepi Barat dan Gaza menjadi ajang unjuk rasa dan bentrokan luas antara para demonstran Palestnia dan aparat keamanan rezim Zionis yang memprotes keputusan terbaru AS. Lebih dari 160 warga Palestina dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Kelompok-kelompok Muqawama di Gaza menilai keputusan terbaru Presiden AS sebagai pengumuman perang terhadap umat Arab dan Islam.

Sementara berbagai kelompok Muqawama Palestina di wilayah pendudukan mengeluarkan pernyataan yang menyerukan rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap rezim Zionis.

Pada Rabu malam, Presiden AS mengumumkan al-Quds sebagai ibukota rezim palsu Zionis. Keputusan ini diambil meski muncul berbagai penentangan luas regional dan internasional. Langkah sepihak tersebut juga dikecam oleh negara-negara Muslim, Arab dan Eropa. (ParsToday)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.