Hari Ibu 2025, Kemenko PMK Dorong Literasi Keuangan Perempuan sebagai Pilar Ketahanan Keluarga

Obsessionnews.com — Peringatan Hari Ibu 2025 menjadi momentum penting untuk kembali menegaskan peran strategis perempuan, tidak hanya dalam ranah domestik, tetapi juga dalam perencanaan dan pengambilan keputusan keuangan yang berdampak langsung pada ketahanan keluarga dan kesejahteraan sosial.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, dalam Seminar dan Sharing Session Literasi Keuangan Perempuan bertema “Financial Planning for Women: Perempuan Merencanakan, Perempuan Berinvestasi”, hasil kolaborasi Kemenko PMK dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Woro, yang akrab disapa Lisa, menegaskan bahwa literasi keuangan bagi perempuan bukan sekadar kemampuan mengelola uang, tetapi merupakan instrumen penting keadilan gender, perlindungan sosial, sekaligus fondasi ketahanan keluarga. Perempuan yang memiliki pemahaman keuangan yang baik dinilai lebih siap menghadapi berbagai fase kehidupan, mulai dari pendidikan anak, kebutuhan kesehatan, hingga perencanaan masa tua.
“Ketika perempuan memiliki kontrol dan perencanaan keuangan yang matang, keluarga menjadi lebih tangguh dalam menghadapi krisis dan ketidakpastian,” ujar Lisa.
Ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, tercermin dari penurunan Indeks Literasi Keuangan Perempuan dari 66,75 persen pada 2024 menjadi 66,58 persen pada 2025, di tengah meningkatnya indeks literasi keuangan laki-laki. Kondisi ini menunjukkan masih adanya hambatan struktural, seperti beban ganda perempuan, keterbatasan akses informasi, serta minimnya ruang belajar keuangan yang inklusif.
Menurut Lisa, penguatan literasi keuangan perempuan sangat krusial untuk melindungi mereka dari berbagai risiko, mulai dari pinjaman online ilegal, investasi bodong, jeratan utang, hingga kekerasan ekonomi yang kerap luput dari perhatian publik.
Senada dengan itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menekankan bahwa perempuan khususnya ibu memiliki posisi strategis sebagai penjaga pertama keamanan finansial keluarga.
“Perempuan berperan penting dalam membentengi keluarga dari penipuan keuangan dan praktik ilegal. Karena itu, edukasi dan kolaborasi lintas lembaga harus terus diperkuat,” ujarnya.
Seminar ini turut dihadiri Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenko PMK Siti Farida Pratikno, serta menghadirkan narasumber dari OJK, Pegadaian, Bursa Efek Indonesia, dan sektor keuangan syariah. Melalui forum ini, Kemenko PMK menegaskan komitmennya menjadikan literasi keuangan perempuan sebagai bagian integral pembangunan manusia yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. (Ali)





























