Satu Tahun PHTC: Pemerintah Tunjukkan Hasil Nyata Transformasi Pendidikan dan Kesehatan

Satu Tahun PHTC: Pemerintah Tunjukkan Hasil Nyata Transformasi Pendidikan dan Kesehatan
Menko PMK Pratikno sedang melakukan tes kesehatan mata (Foto Dok. Humas Kemenko PMK)

Obsessionnews.com  Menandai satu tahun kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, pemerintah memperlihatkan hasil nyata pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, khususnya pada sektor pendidikan dan kesehatan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan bahwa perkembangan PHTC di dua sektor tersebut telah menunjukkan progres signifikan dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

"Pendidikan dan kesehatan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul Indonesia. Dua roda yang saling menggerakkan. Pemerintah bekerja bukan sekadar kerja cepat, tetapi kerja yang berdampak langsung pada masyarakat," ujar Menko PMK Pratikno di Jakarta, pada Senin (20/10/2025).

Program PHTC di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan dirancang untuk memberikan hasil cepat, terukur, dan langsung dirasakan masyarakat, terutama berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan nasional.

Kemajuan PHTC di Sektor Pendidikan

Menko PMK menjelaskan bahwa di sektor pendidikan, PHTC berfokus pada tiga program utama: revitalisasi sekolah dan madrasah, digitalisasi pembelajaran, serta pengelolaan SMA Unggul Garuda.

Dalam satu tahun pelaksanaan, ketiga program tersebut menunjukkan kemajuan yang positif. Melalui program revitalisasi sekolah dan madrasah, pemerintah menargetkan peningkatan kualitas 12.825 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Hingga 20 Oktober 2025, capaian revitalisasi telah mencapai 16.698 satuan pendidikan, terdiri atas 16.142 sekolah dan 556 madrasah, melampaui target yang telah ditetapkan.

Program digitalisasi pembelajaran juga terus digenjot untuk mewujudkan sistem belajar yang efektif dan merata. Dari target 288.865 sekolah penerima perangkat pembelajaran digital berupa Interactive Flat Panel (IFP), hingga Oktober 2025 telah diproduksi 124.633 unit dan 124.253 unit di antaranya telah terdistribusi ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Pada saat yang sama, pengelolaan SMA Unggul Garuda menjadi bagian penting dalam pemerataan akses pendidikan unggulan berstandar dunia. Hingga 19 Oktober 2025, sebanyak 16 SMA Unggul Garuda Transformasi telah beroperasi, dan empat SMA Unggul Garuda baru siap dibangun di wilayah 3T.

"Di bidang pendidikan, kita memperluas akses dan memperkuat mutu belajar agar anak-anak Indonesia tumbuh cerdas dan siap menghadapi masa depan serta disrupsi teknologi," ujar Menko PMK.

Kemajuan PHTC di Sektor Kesehatan

Pada bidang kesehatan, Menko PMK menjelaskan bahwa PHTC difokuskan pada percepatan penuntasan tuberkulosis (TBC), pembangunan rumah sakit berkualitas, serta pelaksanaan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Dalam satu tahun pelaksanaan, berbagai program tersebut menunjukkan progres yang positif. Upaya percepatan penuntasan TBC dilakukan melalui skrining massal dan pengobatan efektif. Dari target 7,63 juta orang yang akan diskrining, hingga 15 Oktober 2025 telah tercapai 7,06 juta orang.

Melalui skrining tersebut, telah ditemukan ribuan kasus baru TBC yang kini menjalani pengobatan dengan tingkat keberhasilan 81 persen untuk TBC sensitif obat dan 59 persen untuk TBC resisten obat. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mempercepat eliminasi TBC secara nasional.

Selain itu, pembangunan rumah sakit berkualitas juga terus dikebut untuk memperluas akses layanan kesehatan. Dari target 32 rumah sakit yang akan selesai pada 2025 (dari total 66 rumah sakit hingga 2026), sebanyak 22 rumah sakit kini telah memasuki tahap konstruksi, sedangkan 10 rumah sakit lainnya tengah dalam tahap penyelesaian administrasi dan ditargetkan rampung pada akhir tahun.

Pemerintah juga menegaskan komitmen pencegahan penyakit melalui layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, dari kota hingga desa, dari sekolah hingga tempat kerja. Dari target 102 juta sasaran atau sekitar 36 persen penduduk, hingga 19 Oktober 2025 sebanyak 45,5 juta warga telah menerima manfaat layanan ini. Termasuk di antaranya 11,8 juta anak usia sekolah, melampaui target RPJMN sebesar 9,6 juta siswa. Capaian ini menjadi kabar baik yang menambah optimisme terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

"Di bidang kesehatan, kita pastikan setiap warga dapat hidup sehat melalui layanan yang merata, dari skrining TBC hingga cek kesehatan gratis. Semua ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir, bekerja bersama, dan menghadirkan hasil yang bisa dirasakan rakyat," ujar Menko PMK.

Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa capaian satu tahun PHTC di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan ini merupakan langkah awal menuju transformasi pembangunan manusia yang inklusif dan berkelanjutan.

"PHTC bukan sekadar program cepat, tetapi kerja nyata untuk menghasilkan perubahan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Ini bukti bahwa pemerintah hadir dan bekerja dengan arah yang jelas," tutup Menko PMK.   (Ali)