Indonesia Dorong Penyelesaian Negosiasi DEFA untuk Perkuat Ekonomi Digital ASEAN

Obsessionnews.com – Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendorong penyelesaian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) secara menyeluruh sesuai target yang telah disepakati, yakni Oktober 2026. Perjanjian ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat fondasi ekonomi digital di kawasan, sekaligus mewujudkan visi ASEAN sebagai Leading Digital Economy.
Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan hal tersebut dalam Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-57 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (23/9/2025). Pada kesempatan itu, Wamendag Roro hadir sebagai alternate AEM didampingi Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, serta Direktur Perundingan ASEAN, Nugraheni Prasetya Hastuti.
“Indonesia mengapresiasi kemajuan perundingan DEFA. Pertemuan Khusus Dewan ASEAN Economic Community (AEC) DEFA telah mengarahkan Komite Perundingan untuk menyelesaikan isu-isu penting, agar proses negosiasi terus bergerak maju. Kami juga mengapresiasi Malaysia yang telah menyelesaikan Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN,” ujar Wamendag Roro.
Ia menambahkan, Indonesia mendorong seluruh komite perundingan untuk mengamankan mandat dari masing-masing negara, khususnya terkait kebijakan nasional yang krusial. Selain itu, koordinasi lintas pihak perlu terus diperkuat agar pembahasan isu-isu yang masih tertunda dapat diselesaikan sesuai jadwal.
DEFA lahir sebagai tindak lanjut dari Bandar Seri Begawan Roadmap (BSBR) yang menegaskan arah integrasi ekonomi digital di ASEAN. Inisiatif ini dipandang strategis untuk mendorong transformasi digital, mempercepat pertumbuhan inklusif, serta mengoptimalkan potensi ekonomi digital kawasan yang diproyeksikan mencapai USD 2 triliun pada 2030.
Proses negosiasi DEFA resmi dimulai pada Pertemuan Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (AECC) ke-23 pada September 2023. Putaran pertama digelar pada Desember 2023, bertepatan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN. Keberhasilan meluncurkan DEFA pun menjadi salah satu Priority Economic Deliverables (PED) yang dicapai Indonesia dan tercatat dalam Leaders’ Statement ASEAN.
“DEFA akan menjadi jembatan penting untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan. Melalui kesepakatan ini, kita harapkan pertumbuhan ekonomi kawasan dapat dipercepat sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat ASEAN,” pungkas Wamendag Roro. (Ali)