Mendag Busan Dorong Lulusan Akademi Metrologi Jadi Wirausahawan Tangguh

Obsessionnews.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya peran lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Tidak hanya siap bekerja di industri, para lulusan juga didorong menjadi wirausahawan tangguh yang mampu membuka peluang baru di bidang metrologi.
Pesan itu disampaikan Mendag Busan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Akademi Metrologi dan Instrumentasi pada Wisuda ke-7 Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu, (17/9/2025). Pada kesempatan tersebut, 66 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan, 13 di antaranya bahkan telah diterima bekerja sebelum prosesi wisuda berlangsung.
“Saya merasa bangga melihat adik-adik yang hari ini lulus. Mereka bukan hanya calon tenaga profesional, tetapi juga pemimpin masa depan Indonesia. Kami berharap para lulusan tidak hanya berkarier di industri, tetapi juga menjadi wirausahawan sukses, khususnya di bidang kemetrologian,” ujar Mendag Busan.
Ia menjelaskan, metrologi memiliki manfaat luas, mulai dari menjaga akuntabilitas transaksi perdagangan, melindungi konsumen, memberi kepastian hukum, hingga mendukung perdagangan berbasis standar. Lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi, menurutnya, menempati posisi strategis untuk berkontribusi dalam program-program Kementerian Perdagangan, seperti Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan UMKM BISA Ekspor.
Peluang kerja di bidang ini juga masih terbuka lebar. Saat ini terdapat 390 Unit Metrologi Legal (UML) di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan total 1.868 SDM. Kebutuhan tenaga ahli masih tinggi, baik untuk mengisi daerah yang belum memiliki UML maupun untuk menggantikan tenaga yang memasuki masa pensiun.
Dalam kesempatan itu, Mendag Busan juga menyampaikan selamat ulang tahun ke-11 bagi Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Sejak berdiri pada 2014, akademi ini dinilai konsisten mencetak tenaga profesional yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. “Saya berharap Akademi Metrologi dan Instrumentasi terus melahirkan SDM unggul yang mendukung perdagangan adil dan transparan. Dampaknya bukan hanya bagi dunia usaha, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat luas,” tegasnya.
Kepala BPSDMP Kemendag, Mardyana Listyowati, turut memberikan apresiasi. Ia menekankan agar para lulusan menjadi agen perubahan bangsa dengan bekerja keras, jujur, dan penuh disiplin. Data menunjukkan, 66 lulusan tahun ini memiliki IPK rata-rata 3,64, dengan IPK tertinggi 3,96. Sebanyak 33 orang meraih predikat “Dengan Pujian” dan 33 lainnya “Sangat Memuaskan.” Para lulusan juga berasal dari 19 provinsi, mencerminkan keberagaman sekaligus besarnya harapan daerah terhadap peran mereka.
Tracer study 2024 memperlihatkan masa tunggu kerja lulusan relatif singkat, mayoritas kurang dari enam bulan. Dari total 246 lulusan sebelumnya, 89,8 persen telah bekerja. Optimisme itu kembali terkonfirmasi tahun ini, dengan 13 lulusan sudah terserap dunia kerja sebelum diwisuda.
Salah satu lulusan terbaik, Farhares Gadama, yang meraih IPK 3,96, menyampaikan rasa syukurnya. “Fondasi pengetahuan dari dosen dan pembekalan praktik yang relevan dengan dunia kerja menjadi kunci keberhasilan saya,” ungkapnya.
Momentum wisuda ini juga disertai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Akademi Metrologi dan Instrumentasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) terkait pengembangan kompetensi SDM di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Kerja sama ini diharapkan memperkuat sinergi dalam menyiapkan tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan global.
Melalui dorongan menjadi wirausahawan tangguh, dukungan akademik, serta peluang kerja yang terbuka, para lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi dipandang siap membawa ilmu yang mereka kuasai ke ranah yang lebih luas. Perjalanan baru ini diharapkan tak hanya memberi manfaat bagi diri mereka, tetapi juga memperkuat sistem perdagangan Indonesia agar semakin adil, transparan, dan berdaya saing. (Ali)