Kemendag Dorong UMKM Tembus Pasar Global lewat Export Center Batam

Obsessionnews.com – Kementerian Perdagangan RI terus memperkuat langkah untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menembus pasar internasional. Melalui Export Center Batam, Kemendag menggelar Sosialisasi Program Ekspor sekaligus Business Pitching pada Jumat (15/8). Kegiatan ini menjadi bagian dari Pekan Pengembangan Ekspor yang berlangsung pada 13–15 Agustus 2025 di Batam, Kepulauan Riau.
Acara diikuti oleh 95 UMKM dari seluruh Kepulauan Riau, dengan fokus utama memberikan edukasi, pendampingan, serta membuka jejaring baru untuk memperkuat posisi produk lokal di pasar global. Kehadiran para pelaku UMKM yang sebagian besar sudah menjadi eksportir aktif maupun baru menjajaki pasar luar negeri, memperlihatkan semangat besar daerah ini untuk ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekspor nasional.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan harapannya agar Export Center Batam menjadi motor penggerak baru bagi UMKM yang ingin naik kelas. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar forum sosialisasi, melainkan juga wadah nyata untuk membangun daya saing produk lokal di kancah internasional.
“Kegiatan yang digelar di Export Center Batam ini bukan hanya sekadar forum edukasi, tetapi juga menjadi ruang nyata untuk mendorong ekspor berbasis inovasi dan keunggulan produk lokal,” ujar Puntodewi.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan mitra internasional—adalah fondasi penting untuk menciptakan eksportir baru yang tangguh dan adaptif. “Dengan dukungan berkelanjutan lintas sektor, pelaku UMKM Batam dapat naik kelas menjadi pelaku ekspor yang kompetitif serta berkontribusi pada pertumbuhan ekspor nasional yang merata,” jelasnya.
Dalam kegiatan sosialisasi, para pelaku usaha mendapatkan materi mengenai prosedur ekspor, sertifikasi produk, strategi penetrasi pasar global, hingga akses fasilitas pendukung. Semua ini dipandu oleh tim Export Center Batam yang sejak diresmikan pada 1 Agustus 2025 oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, telah berfungsi sebagai pusat layanan terpadu bagi pelaku usaha.
Export Center Batam menawarkan beragam fasilitas, mulai dari pelatihan dan konsultasi, hingga fasilitasi promosi dan akses pasar internasional. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa UMKM tidak hanya siap dari sisi produk, tetapi juga memiliki strategi bisnis dan jejaring internasional yang mumpuni.
“Melalui keberadaan Export Center Batam, kami ingin memastikan UMKM tidak hanya siap secara produk tetapi juga siap secara strategi dan jejaring agar mampu bersaing di pasar ekspor yang dinamis,” tegas Puntodewi.
Salah satu agenda penting dalam rangkaian kegiatan ini adalah Business Pitching yang diikuti delapan pelaku usaha terpilih. Mereka mendapat kesempatan untuk mempresentasikan produk langsung di hadapan perwakilan perdagangan Indonesia di Korea Selatan.
Produk yang ditampilkan cukup beragam, mulai dari makanan olahan, tekstil, tas tangan, rempah-rempah, hingga kerajinan. Agenda ini menjadi momentum strategis untuk membuka peluang transaksi sekaligus memperkenalkan potensi unggulan Kepulauan Riau kepada pasar internasional.
“Business pitching menjadi wadah strategis bagi UMKM untuk memperluas jejaring usaha, membuka peluang transaksi, serta memperkenalkan produk Indonesia di pasar internasional,” ungkap Puntodewi.
Bagi para peserta, kesempatan ini menjadi pengalaman berharga. Bian, pemilik PT Najah Sejahtera, yang memproduksi rempah-rempah kering dan kerajinan, mengaku memperoleh banyak pelajaran baru.
“Melalui business pitching, kami dapat memperkenalkan produk kami sekaligus mengevaluasi kekurangan agar sesuai dengan kebutuhan pasar global. Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi kami untuk siap masuk ke dunia ekspor,” ujar Bian.
Hal senada disampaikan Rupiandi Jamil, Direktur Utama PT Sambal Sijago. Menurutnya, forum pitching ini memberikan ruang nyata untuk memperluas jaringan bisnis internasional. “Kami dapat mengetahui kelebihan produk sekaligus mengevaluasi kekurangan sehingga bisa berinovasi agar mampu menembus pasar internasional,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut, Puntodewi mengajak para pelaku usaha memanfaatkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.
“TEI menjadi pintu gerbang bagi UMKM untuk menampilkan produk terbaiknya di hadapan calon pembeli mancanegara. Melalui ajang ini, pelaku usaha dapat memperluas jaringan, membangun relasi internasional, dan meraih peluang kemitraan jangka panjang,” ujarnya.
TEI yang setiap tahun digelar oleh Kemendag merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia, mempertemukan ribuan eksportir nasional dengan calon pembeli dari berbagai negara. Ajang ini telah terbukti menjadi katalis penting dalam memperluas akses produk Indonesia ke pasar global.
Batam, yang selama ini dikenal sebagai kawasan industri dan perdagangan, kini diarahkan menjadi sentra UMKM berdaya saing global. Dengan inisiatif seperti Export Center dan rangkaian kegiatan edukasi ekspor, diharapkan lahir generasi baru eksportir dari daerah, tidak hanya dari kota-kota besar di Jawa.
“Inisiatif ini bukan sekadar fasilitas, tetapi gerakan kolektif yang menghubungkan pelaku UMKM, pemerintah, dan mitra internasional untuk membuka peluang bagi produk lokal Batam untuk mendunia,” kata Puntodewi. (Ali)





























