Pertamina Dorong Bioetanol dan SAF pada Harteknas 2025

Pertamina Dorong Bioetanol dan SAF pada Harteknas 2025
Dok Pertamina

Bandung,Obsessionews.com – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya mempercepat transformasi teknologi energi berkelanjutan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025. Dalam forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) di Bandung, 8 Agustus 2025, perusahaan memaparkan pengembangan bioetanol, Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan energi baru terbarukan lainnya.

Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan, perusahaan kini tidak hanya berfokus pada bisnis hidrokarbon, tetapi juga mengembangkan energi hijau. Bioetanol menjadi salah satu inovasi utama, diproduksi dari bahan baku lokal seperti molase, batang sorgum, dan nira aren. Produk ini dirancang untuk digunakan sebagai bahan bakar campuran (blending) pada gasolin.

Selain itu, Pertamina mengembangkan SAF sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk penerbangan, dengan minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO) sebagai salah satu bahan baku. Perusahaan mendorong terbentuknya ekosistem nasional pengumpulan UCO agar Indonesia dapat menjadi pusat produksi SAF di ASEAN.

“Kedepannya kita berharap akan ada ekosistem untuk pengumpulan minyak goreng bekas menjadi Sustainable Aviation Fuels,” ujar Oki. “Cita-cita besarnya, Indonesia nanti akan menjadi hub bagi produksi SAF di ASEAN.”

Oki juga mengapresiasi dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan forum KSTI 2025 yang berlangsung 7–9 Agustus di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung. Menurutnya, forum ini menjadi ajang strategis memperkuat kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset.

Pertamina berharap kerja sama dengan universitas, Balai Penelitian, dan BRIN dapat membantu meningkatkan produksi hulu, efisiensi hilir, menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, dan mengembangkan energi terbarukan.

Partisipasi Pertamina di KSTI 2025 menjadi bagian dari upaya perusahaan mendukung target Net Zero Emission 2060. Seluruh inisiatif diarahkan untuk selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. (IwanLubis)