Menko PMK Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Dua Pesantren Besar di Kediri

Menko PMK Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Dua Pesantren Besar di Kediri
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi santri pondok pesantren, yang ditinjau langsung oleh Menko PMK Pratikno di Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timu pada Minggu (13/7/2025) (Foto Dok. Humas Kemenko PMK)

Obsessionnews.com — Pemerintah terus mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui inisiatif kesehatan di lingkungan pendidikan. Salah satunya diwujudkan melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi santri pondok pesantren, yang ditinjau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Kota dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Minggu (13/7/2025).

Kunjungan Menko PMK diawali di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, di mana sebanyak 500 santri putri terdiri atas 100 santri usia sekolah dan 400 santri dewasa menjalani pemeriksaan menyeluruh, mulai dari kebugaran, gizi, pemeriksaan darah, mata, telinga, hingga gigi. Kegiatan ini didukung oleh 90 tenaga kesehatan dari 9 puskesmas dan dilaksanakan di asrama putri serta aula utama pesantren.

Selanjutnya, Menko Pratikno bertolak ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kabupaten Kediri, untuk meninjau pemeriksaan serupa bagi 500 santri putra, dengan dukungan 60 tenaga kesehatan dari 6 puskesmas.

Dalam sambutannya, Menko PMK menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui akses layanan kesehatan gratis, yang kini diperluas ke lingkungan pesantren.

“Inti dari pemeriksaan kesehatan ini bukan sekadar mengetahui penyakit, tetapi mencegah agar santri tidak sakit. Karena kesehatan adalah pondasi utama untuk memaksimalkan potensi diri,” tegas Pratikno.

Ia mengingatkan bahwa santri perlu kuat secara fisik dan mental. “Santri harus sehat, cerdas, dan memiliki akhlakul karimah. Tapi setinggi apa pun kemampuan seseorang, jika ia sakit, maka nilainya jadi nol,” ujarnya.

Dari hasil peninjauan lapangan Menko PMK menyebut masih ditemukan masalah kesehatan seperti gangguan penglihatan, masalah gigi, dan kebiasaan merokok di kalangan santri.

“Uang untuk beli rokok seharusnya bisa digunakan untuk beli dan masak telur. Ini soal prioritas dan pola hidup sehat,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Menko PMK juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa alat olahraga dari Kemenpora, serta Al-Qur’an, kitab, dan peralatan ibadah dari Kemenag. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta keluarga besar pesantren dalam menyukseskan program PKG ini.

“Terima kasih kepada pemda, puskesmas, Kemenkes, Forkopimda, BAZNAS, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis merupakan bagian dari Desain Besar Pembangunan Kesehatan SDM dan ditargetkan menjangkau sekitar 53,8 juta anak usia sekolah di lebih dari 300.000 satuan pendidikan termasuk pondok pesantren.

"Santri yang sehat adalah modal bangsa yang kuat. Melalui langkah konkret seperti PKG, kita ingin memastikan bahwa generasi masa depan Indonesia tumbuh kuat, sehat, dan siap bersaing di segala bidang," ungkap Menko PMK Pratikno.

Kegiatan PKG di Kediri menjadi pilot project pelaksanaan awal di lingkungan pesantren, termasuk uji coba untuk usia dewasa. Skala nasional dijadwalkan bergulir pada Agustus 2025.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi, serta jajaran Forkopimda dan pengurus pondok pesantren.  (Ali)