Pegadaian Latih Penyandang Disabilitas Bantul Kembangkan Kemandirian Ekonomi dan Akses Digital

Obsessionnews.com - PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebagai bagian dari holding Ultra Mikro BRI Group, menggelar pelatihan kewirausahaan dan pemasaran digital bagi 50 penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada Senin (7/7). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi kelompok rentan.
Pelatihan berlangsung di Markas Komunitas Difabelzone Yogyakarta Bajang, Wijirejo, Pandak, dengan agenda mencakup keterampilan membatik, literasi keuangan, manajemen usaha, dan strategi pemasaran digital. Program ini dirancang untuk memperluas akses ekonomi digital serta membuka peluang usaha berkelanjutan bagi para peserta.
“Harapannya melalui kegiatan ini kelompok difabel akan mendapatkan peluang ekonomi digital serta menciptakan mata pencaharian berkelanjutan. Kami juga memberikan edukasi agar hasil keuntungan yang didapatkan bisa ditabung atau dialihkan pada investasi, khususnya instrumen emas,” ujar Mushonif, Deputi Bisnis Pegadaian Area Yogyakarta, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga:
PT Pegadaian Umumkan Susunan Komisaris dan Direksi Terbaru
Sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan usaha komunitas, PT Pegadaian menyalurkan bantuan berupa alat produksi seperti mesin jahit dan mesin bross. Bantuan ini diberikan secara bertahap, menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan usaha para peserta.
“Ini bantuan alat penunjang usaha yang kami berikan kepada Komunitas Difabelzone. Bantuan yang diberikan kami salurkan secara bertahap dalam bentuk kegiatan TJSL,” tambah Mushonif.
Program ini juga diarahkan untuk mendukung pelestarian budaya lokal melalui batik, yang diposisikan sebagai produk ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Dengan dukungan teknologi digital, peserta diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas baik secara daring maupun luring.
Pemimpin Pegadaian Kantor Wilayah XI Semarang, Edy Purwanto, menyebut pelatihan ini sebagai bentuk orientasi sosial perusahaan yang konsisten mendukung kelompok marginal.
“Perusahaan tidak selalu mengutamakan bisnis semata, tetapi juga berupaya memberikan kemanfaatan kepada masyarakat luas,” kata Edy.
Selain aspek ekonomi, program ini mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui kolaborasi lintas entitas BUMN dalam satu holding, Pegadaian memperkuat komitmen inklusi sosial dan ekonomi dengan menyasar kelompok masyarakat yang paling rentan. Pelatihan ini diharapkan menjadi awal dari transformasi komunitas difabel menjadi pelaku usaha mandiri yang memiliki daya saing di pasar terbuka.(Iwan)